Ini Katanya Cerita Praktikum ; Bagian Satu

Penjara merupakan tempat terjadinya kekerasan yang dilakukan sesama narapidana ataupun aparat, dan hal tersebut sangat rawan jika anak-anak diberi gambaran kekerasan secara nyata, bahkan mirisnya dapat menjadi sasaran empuk menjadi korban. Guna menghindari hal tersebut, panti rehabilitas menjadi tempat terbaik agar anak-anak dididik dan dibina selama menjalani proses hukum. 

Anjir ini gua kaya lagi bikin laporan di blog,

Kata Mamah, Kalau berteman dengan orang baik akan menjadi baik, dan kalau berteman dengan orang jahat akan menjadi jahat. Emang bener?

Pernah kepikiran gak kalian bakal berteman dengan para Narapidana?




Sebagai budak jurusan Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta yang budiman, karena beberapa matkul wajib sudah kulewati dengan pertumpahan darah, akhirnya gua bisa ikut praktikum bulan Maret kemaren. Praktikum ini apa ya? nngg itu lah pokoknya pengaplikasian teknik pekerja sosial casework dalam sebuah lembaga terkait. Kayanya gitu sih kalo gak salah. 

Ya kalo bingung ini dah, magang magang yaelah ribet bener praktikam praktikum!!

Pas pembagian kelompok praktikum di kampus gua ga dateng karena lagi pulang kampung, terus gue ganti nomer WA karena nomer yang lama sudah almarhum. Alhasil gua terima jadi aja bakal praktikum dimana, sama siapa semalam berbuat apaa~

Pokoknya beberapa teman sibuk memilih tempat dan kawan praktikum terbaik, sebagian lainnya pasrah termasuk gua.

Ujug-ujug, gua dikabarin bakal praktikum di BRSAMPK Handayani dengan kelompok praktikum gatau. Sumpah gua gatau, dan gamau cari tau. Temen-temen juga kayanya gak bisa ngontek karena WA lama gua gak aktif. Aseli bodoh banget, gamau nanya ke grup kelas, gamau ribet saat teman-teman yang lain sibuk mengurus surat-menyurat untuk praktikum ke lembaga. Sejujurnya gua juga gak tau BRSAMPK ini tempat apaan si anjeeeeeeeer! Temen gua yang lain tuh ada yang di RS Jiwa, RS Kanker gitu-gitu kan jelas yaaa ooh rumah sakit tempat orang mencari kesembuhan.

Gua dieeem aja kaya candi Prambanan. Ni gua sampe sempet berfirasat bakal dikick dari kelompok gara-gara ga ada kotribusi dalam persiapan praktikum. Ya gimana dong namanya juga mahasiswa mager, masuk kelas juga udah syukur.

Dua atau tiga minggu kemudian ada temen kelas yang nanyain gue praktikum dimana, pas gua sebutin nama lembaga dia memberikan pencerahan, 

"Ooh bareng si ini dong ya? siapa lagi emang Dib?"

HAHAHAHA BECANDA DIA. 
Gua aja baru tau "si ini" sekelompok sama gua!!

Akhirnya tanpa babibu gua minta kontak "si ini" ke temen gua biar di invite ke grup. Gua panik dikick beneran soalnya. Temen gua kaget, gua juga kaget karena dia kaget. Untung ga ada yang latah. Singkat cerita gua berhasil ngontek "si ini" dan diinvite ke grup praktikum, setelah itu apakah Adibah jadi berkontribusi?

Ooh tentu tidaaaaaaak, jadi silent reader adalah jalan ninjaku. 

Mon maap nih, soalnya gua bener-bener ga ngerti praktikum harus ngapain dan nyiapin apaan. Jadi daripada temen-temen gua makin emosi dengan kehadiran gua yang sangat newbie mendingan gua tutup mulut. Semuanya demi menutupi kegoblogan gua yang natural.

Sampai akhirnya 11 Maret tiba, hari pertama Praktikum. Berbekal pengetahuan dari googling yang tidak niat bahwa BRSAMPK Handayani ini tempat rehabilitas yang gatau apaan lah yang penting rehabilitas gua menuju balai dengan segala kenekatan dan datang sedikit terlambat. 

Udah kesel belom sih kalian sama Adibah?!!

No contribution, terlambat, 

Sumpah gua anaknya disiplin banget. Tapi karna itu pertama kali gua kesana jadi gua belom bisa estimasiin waktu tempuh perjalanan gitu gaiiiiiss, sumpah malu banget dateng telat tuh. Untung setelahnya aku selalu jadi yang datang pertama di balai selama praktikum. Mpuss!!

Hari pertama Adb dan 7 teman-temannya masih didampingi dosen pembimbing a.k.a Supervisor untuk pengenalan diri dengan orang lembaga. Yaudah biasa aja gitu-gitu doang ngobrol basa-basi,  memberikan kami warning do and don't yang dapat kita lakukan, kaya No handphone! No sembarangan naro barang, Harus selalu pake almet kalo perlu almet kampus dijahit ke kulit, dan harus wajib fardhu ain profesional. Setelah berbincang kami keliling ke tempat PPKS (Penerima Pelayanan Kesejahteraan Sosial) alias anak-anak yang direhabilitas di tempat ini, awal kedatangan kami disambut tatapan sinis dari anak-anak yang sumpah pas awal gua liat sama sekali gak kaya anak tapi kaya abang-abangan depan gang gituuu Ya Allah gimana ya ngejelasinnya. Pokoknya sangar lah. Gak cuma tatapan sinis, kami juga mendapatkan cat calling yang sedang marak.

SJW TWITTER TOLONG SELAMATKAN KAMI!!


Tau gak sih yang cat calling "Kak Kak Kak..." pas kita nengok "Kasur!" atau ada lagi "Hey hey hey." pas kita balik badan, "Hey tayo hey tayo.."  Gua yang notabene premanabel ini rasanya pengen nyamper sambil ngomong depan mukanya, " Anyiing ga lucu bgst!" gituu tapi takut. Asli takut. Itu bagussst ya maksudnya bukan yang lain.

Seminggu dua minggu pertama gua ngedown banget, takut aja gatau pokoknya merasa tertekan dan hampir berpikiran untuk mengajukan pindah tempat praktikum, yang pasti gak bisa dan pasti akan menjadi penyelasan terbesar gua kalo sampe benar terjadi.

Tulisan ini bakalan panjang, mungkin akan gua bagi menjadi beberapa bagian biar kalian gak eneg baca tulisan gua setelah berbulan-bulan tidak. Buat temen-temen dunia maya yang follow twitter gua mungkin sudah muak dengan twit harian gua soal praktikum sampai hari ke-42, eh malah dijabarin di sini juga yaudah sabar aja hihihi

Singkat cerita, sebagai perempuan yang berada dimasa dewasa awal, gua selalu suka hal baru, baju baru, tas baru,  rumah baru, skincare baru, lingkungan baru, dan orang-orang baru. Yaa walaupun teman satu jurusan, tapi teman sekelompok praktikum gua saat ini termasuk orang baru dalam hidup gua. Sebelumnya gua gak terlalu deket bahkan masih belum hafal nama teman-teman sejurusan karena terlanjur main mulu sama temen-temen radio. Bahkan ada beberapa orang yang baru sadar gua mahasiswa Jurusan Kessos akhir-akhir ini, gara-gara gua kebanyakan mainnya sama anak jurusan lain. Yaa maap..

Mereka orang-orang baru, bahkan bisa diitung berapa kali gua interaksi sama mereka selama 3 tahun ke belakang, padahal sering sekelas. YA MASALAHNYA ADB AJA JARANG MASUK KELAS!! Ajaibnya, gak ada seminggu gua udah punya firasat bakal nyambung melewati praktikum 1 ini bersama mereka. Keren memang,

Mereka.


Dua minggu pertama kami berkenalan dengan kegiatan sehari-hari di Balai rehabilitas ini, oh iya buat yang masih belum tahu, BRSAMPK Handayani ini salah satu dari sekian balai tempat anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk sementara ditempatkan di Indonesia. Dalam masa praktikum ini, gua dan teman-teman bertugas menjadi praktikan pekerja sosial di balai rehabilitas untuk anak-anak yang bermasalah dengan hukum, baik itu pelaku, saksi, maupun korban. Sampai sini kawan-kawan ku yang budiman sudah dapat dimengerti? Gak cuma kegiatannya, kami juga berkenalan dengan para pegawai, bagian-bagian, dan tentunya PPKS.

Untuk gambaran tempatnya sendiri, balai ini gak kaya penjara atau lapas kok, anak-anak tinggal di asrama yang bentuknya seperti rumah, lengkap dengan Bapak dan Ibu pengasuh dan keluarganya sebagai pengganti figur orangtua sementara. Yaa PPKS tidak diizinkan bertemu orangtuanya kecuali weekend pada jam besuk dan untuk kepentingan-kepentingan mendesak, hal ini guna memaksimalkan tujuan dari rehabilitas yang diberikan kepada PPKS. Anak-anak banyak dapat kegiatan yang sarat manfaat di sini, disiplin dan tanggung jawab lewat aktivitas di asrama, dan baris-berbaris, bimbingan mental, nilai, norma, dan etika di Bimsos (Bimbingan Sosial) ada yang sekolah di SLB-E Sekolah Luar Biasa kategori E untuk anak-anak yang mengalami hambatan dan gangguan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, bertingkah laku menyimpang dari norma-norma dan adat yang berlaku di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Baru tau ya? yee sama gua juga kalo gak praktikum gak akan tau gini-ginian.

Anak-anak PPKS juga dapat pendampingan keagamaan,  kegiatan keterampilan kaya otomotif, las, pendingin, sablon, dan kerajinan tangan. PPKS juga belajar mengurus diri sendiri, seperti mencuci baju, korve asrama dan aktvitas mandiri lain kecuali masak, hal ini untuk menghindari terjadinya kebakaran dan maen perang-perangan di dapur balai. Gemesnya jam makan mereka ditandai dengan sirine nyaring yang otomatis akan membariskan mereka di meja-meja bundar dalam ruang makan. Menurut gua ini tempat terbaik buat mereka anak-anak yang tersangkut masalah hukum terutama pelaku bernaung. Penjara bukanlah jalan keluar.

Sayangnya gak sembarangan orang bisa main kesini, balai milik Kemensos ini di bawah pengawasan ketat. Setiap yang datang harus jelas kepentingannya dan harus melalui pemeriksaan untuk memastikan tidak membawa barang mencurigakan.

PPKS yang ada di sini macam-macam statusnya, ada yang baru ketangkep alias masih titipan dari  masing-masing polsek, ada yang masih dalam proses sidang peradilan jadi mereka masih  bolak-balik dari  kejaksaan - balai. Atau yang sudah putusan hasil sidang dan goal mendapatkan diversi ditempatkan ke balai rehabilitas seperti BRSAMPK Handayani ini.

Yak benar sobat, anak-anak di sini tahanan. Nara pidana, bandit, begal, penjahat atau apalah kami menyebutnya ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum).

Cukup mengejutkan, kenapa sih gua gak praktikum di tempat-tempat yang normal aja, yang gak ekstrim gitu. Ooh tentu saja tidak mungkin, karena semua tempat praktikum jurusan gua ekstrim dan punya tantangan yang berbeda-beda. Ada yang di Lapas, komunitas penderita HIV/AIDS, RS Kanker, RS Jiwa, Panti Sosial Anak, Rumah anak-anak disabilitas, dan sejenisnya. Menyenangkan? Ooh tentu pusing bikin laporannya!

D4deK3 AkU K4k3h4N $4Aam8aaaaAttT!!

Tantangan pertama kami dapat langsung di hari kedua, saat kami diminta mengisi kelas bimsos. Kami 8 mahasiswa cupu dan penuh rasa insecure dihadapkan dengan 70+ bandit kecil yang kaya abang-abangan depan gang. Oiya, fyi 95% PPKS di sini laki-laki. Jadi yaa tau sendiri. Jelas-jelas kami merasa terintimidasi, baru masuk berapa menit, dan ditinggal pegawai balai yang menitipkan kelas kepada mahasiswa, semua PPKS langsung berdiri menjebol pertahanan mahasiswa yang berjaga di pintu, sebagian keluar, sebagian lagi tiduran aja di kelas. Yaampuuun panik nya gak kebayang. Ya gua dan teman-teman sadar mereka nih anak-anak yang rawan sekali kabur,


TAPI YA TOLONG JANGAN DI HARI PERTAMA GUA SAMA TEMEN-TEMEN TERJUN PRAKTIKUM DONG GAK SIAP ASTAGHFIRULLAH.


Karena panik, gua langsung lari ke kantor manggil pekerja sosial untuk minta bantuan handle anak-anak, temen praktikum yang lain beradu rayu agar anak-anak yang tersisa jangan ikutan angkat kaki, dan menahan mereka yang terlanjur lari. Pegawai datang, mengumpulkan anak-anak kembali ke ruangan bimsos, dan ceramah pagi pun dimulai..

Berhari-hari kemudian, gua dan teman-teman jadi biasa menghadapi anak-anak yang membetot, walaupun kadang masih, udah gak terlalu kuat rasa terintimidasi pada diri kami, dan pastinya membentuk kami jadi jauuuuh lebih sabar dari beberapa bulan yang lalu. Kami mahasiswa praktikum gak sendirian, banyak beberapa mahasiswa praktikum dari universitas lain, kami akrab karena merasakan kepahitan yang sama. Dari yang gampang banget panik dan tegang, lama-lama kami santai sendiri setiap harus ngisi bimsos atau ngajar ini itu. Tekanan-tekanan mulai berkurang, PPKS semakin bersahabat, percaya dan menerima keberadaan kami. Kita pun membuat geng baru. Gak deng!

Beruntung pegawai di balai ini baik-baik, chill banget sama mahasiswa. Gua sendiri seneng karena 70% pegawai di sini orang Jawa hehe jadi sangat mempermudah dalam mendekatkan diri berbekal bahasa daerah. Beruntungnya jadi putra daerah. Gua seneng banget tiap denger bapak-bapak atau ibu-ibu yang pasti beban hidupnya berat banget ini menceritakan suka duka pengalaman mereka selama  bekerja. Seru banget campur aduk, naik turun. Gini ya orang yag terjun di dunia sosial case-case dalam dunia kerjanya emang gak pernah sama. Selalu unik. Walaupun terpaut usia yang cukup jauh, gua seneng mereka bisa chill ke mahasiswa, saking chillnya gua pernah diajak join karaokean di hago doong, terus disuruh nyanyi campur sari pegawai yang ngiringin, pernah juga  di suruh bawa pulang kangkung hasil panen di belakang balai, dibawain pempek buat di rumah sama satpam, atau sekadar dapet suguhan pas ikut nongkrong di pos satpam.

Anjirrr gua udah bapak-bapak ronda banget belom si nongkrong di pos nih kurang pake sarungnya aja!!







Komentar

  1. Muahahaha rusuh amat sih kisah magang lo dib. Mana tempat magangnya keren banget lagi gelandang Inggris. David BRSAMPK.



    Ga lucu lo di. *kabur naik elang

    BalasHapus
  2. Jadi pengen direhab juga. Soalnya gue suka mabok2an kayak abis pake narkoba kalo pas naek mobil... :')

    Yaudah gk lucu sih. Semangat! ADB.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeww kalo itumah jangan rehab, Rukyah aja mendingan lebih islami.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia (tidak) Baik-baik Saja

Au ah Malez

Kakak Beradik