tag:blogger.com,1999:blog-53219572087581363952024-02-19T22:13:26.101+07:00Syarifatul AdibahSyarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.comBlogger93125tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-56366518990899038172021-01-26T14:15:00.000+07:002021-01-26T14:15:54.142+07:00Emangnya Harus Pake Judul Ya?<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEUfjvrwvVP7BeFPCgnac-Mtn3EMPc4O15K2WxUFjVSDXxBjGVJqouVWJX3spW3iGijMDx69H2Q4Frfr-qGHEClYsDhBSRTm-DWHfh3ykQi-kxAK-B1dSJt0YJU-H2lNIapXBqWMByupa3/s1280/WhatsApp+Image+2021-01-26+at+14.09.22.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1279" data-original-width="1280" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEUfjvrwvVP7BeFPCgnac-Mtn3EMPc4O15K2WxUFjVSDXxBjGVJqouVWJX3spW3iGijMDx69H2Q4Frfr-qGHEClYsDhBSRTm-DWHfh3ykQi-kxAK-B1dSJt0YJU-H2lNIapXBqWMByupa3/w400-h400/WhatsApp+Image+2021-01-26+at+14.09.22.jpeg" width="400" /></a></div>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="tab-stops: 159.75pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Hai!<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Apaan si, gue gak tau
gimana harus membuka tulisan ini. Yang jelas ini bukan tulisan ala-ala
menyambut 2021 dengan penuh riang gembira. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Berasa ya, udah masuk
bulan ke-9 sejak tulisan terakhir di blog ini. Berasa juga ya, 2 bulan lagi
Covid-19 di Indonesia bakalan anniversary. Hehe <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Fuck you!</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Maaf, tapi aku mengutuk
dengan sangat 2020 kemarin.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Marah aja sama 2020
kemarin, walaupun gue udah coba berkali-kali untuk menutupinya dengan rasa
syukur atas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>segala nikmat dan pencapaian
gue dari Allah, yang ternyata gak berhenti meski lagi pandemi. Gue gak bisa
bayangin sekenceng apa do’a Mamah sepanjang 2020 kemarin sehingga membawa gue
ke banyak sekali keberuntungan yang seharusnya menyenangkan. Maklum, gue bukan
pendo’a yang ulung, bukan yang paling percaya diri setiap do’a gua istimewa dan
dibawa terbang malaikat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sampai ke
langit. Tapi mari sebut, gue beruntung punya Mamah yang do’anya gak pernah
putus. How lucky Iam?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Ya sekarang ternyata
udah 2021 masih bulan pertama dan surprisingly banyak hal yang sudah terjadi,
gue no expect duka bakal datang sepagi ini. Kaya yang heyy sabar kali, tukang
nasi uduk juga baru bikin adonan bakwan kali jam segini?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Maret 2020 lalu gua
berpikir Dunia bakal kembali baik-baik aja dua bulan ke depan. Haha naifnya
gue. Sampai akhirnya 2020 masuk bulan Agustus, gue kembali berharap Dunia akan
baik-baik aja sampai Desember nanti. Oh hebatnya hidup dalam harapan besar bisa
kembali hidup normal, bebas dari rasa khawatir tahun depan. Lagi-lagi harapan gue
dipatahkan. Sampai tulisan ini diketik, angka kasus Covid-19 di Indonesia masih
aja tinggi. Sekarang, jujur gue udah gak berharap kapan pandemi ini
benar-benar bakal berakhir, kapan gue bisa pergi ke luar rumah tanpa rasa
khawatir. Yaudah aja lah gue mau tenggelam aja di tengah kesibukan gue yang
sekarang sambil jajan masker. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">2020 berjalan begitu
lambatnya, dari trend dalgona sampe sekarang musim Tiktokcash. Asli sih banyak
banget yang udah terjadi. 2020 merubah banyak hal juga, pola belajar anak-anak,
circle pertemanan seseorang, kondisi psikologis, perekonomian, nasib,
keluarga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan masih banyak lagi. Semuanya
berubah cepat sekali, dalam waktu setahun yang anehnya malah terasa berjalan
lambat. Semoga gak ada tahun seapes 2020 lagi ke depannya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Seorang teman pernah
bilang, “Dib bukannya 2020 kemaren gak buruk-buruk amat ya buat lo?”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Ya mungkin ada benarnya
juga, Alhamdulillah sampai detik ini masih dikasih sehat tanpa terjangkit
Covid-19 bukankah suatu hal besar yang harus disyukuri? 2020 kemarin juga akhirnya
gua bisa menyelesaikan kuliah di tahun keempat pastinya secara daring berikut
dengan proses wisudanya. Alhamdulillah abis wisuda juga langsung ada yang bisa
dikerjain, jadi gue gak perlu mati gaya atau gila sendiri karena gak ada yang
dikerjakan. Maha Baik Allah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Tapi rasanya semua itu
gak cukup buat nutupin rasa marah (ya Adibah masih sama aja suka marah-marah) gue,
kecewa, kesel, gak tau sama siapa, gak tau sama apa. Bawaannya sakit hati gitu
sama 2020 kemarin. Banyak hal buruk yang dibiarkan terjadi bergantian, rasanya gua semakin melihat banyak lagi orang jahat di dunia ini. jahat banget, kaya buta gitu gak liat banyak orang lagi
susah tapi ditambahin lagi dan lagi. Tapi ya gue terus berusaha untuk tidak
terlalu merutuki apa yang sudah terjadi. Toh percuma, gak bisa diulang lagi. Gue
cuma berharap segera datang banyak kebaikan yang sama besarnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seperti duka yang kemarin untuk orang-orang
yang tahun lalu merasakan kesedihan. Dengan berhasil melewatinya saja, menurut
gue itu sudah luar biasa hebat, itu gak akan pernah mudah. Lebih banyak lagi muncul orang baik, dibandingkan orang jahat yang makin terlihat akhir-akhir ini. </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Aku tuh takut, pengen telpon polisi kalo banyak orang jahat. Tapi sekarang polisi juga ternyata banyak yang jahat. 😣</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Becanda polisi. </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Gue gak mau
berekspektasi kapan Covid-19 pergi seakar-akarnya dari Indonesia, gak. Tapi
kalo boleh berharap, walaupun lagi-lagi gue bukan pendo’a ulung. Gue cuma
berharap banyak hal baik dan menyenangkan buat lo atau siapapun yang gak baca
tulisan ini. Semoga rasa kecewa di tahun ini gak sebanyak tahun lalu, semoga
orang-orang gak capek dulu buat jadi baik, dikuatkan dan diikhlaskan. Gue gak
mau terlalu banyak yang pergi tahun ini, please Ya Allah ini mah sembuhkan,
sehatkan kembali yang sakit, bahagiakan yang berduka, disadarkan yang khilaf,
lengkapkanlah yang kehilangan. Meskipun Covid-19 masih betah, paling enggak gue
berharap lebih banyak kebahagiaan yang bisa diciptakan di tahun ini daripada
tahun lalu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Udahlah, ini gak tau
tulisan apa. Gue cuma mau nulis aja nanti pada saatnya gue baca lagi biar gue
inget kalau pernah kecewa selama ini. Gak tau juga mau dikasih judul apa,
kayanya gak semua tulisan wajib ada judulnya juga kan?</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Oh ya, jangan lupa
selalu pakai masker, cuci tangan, dan hindari kerumunan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Gue dan orang-orang
disekitar lo sayang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sama lo. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 115%;">Please tetap sehat,
please tetap bahagia. 💘<o:p></o:p></span></p>Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-35543371443969766382020-03-20T08:25:00.001+07:002020-03-20T16:39:20.550+07:00Dunia (tidak) Baik-baik Saja <div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii-2gF1uuXDT00Qzj1LvEd7aoxyDyklIuoC3P2ajaEinAsLIQVMdmq5JrDemHEaX3YvT0L1RFhlm5UYhuQx0TSyi7Lh9UnoPDbxaaZI5C-zp9v8ciWHOm-Eq_NcJ1f_YUhWe5ARdw8pINT/s1600/2020-03-20+06.20.53+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii-2gF1uuXDT00Qzj1LvEd7aoxyDyklIuoC3P2ajaEinAsLIQVMdmq5JrDemHEaX3YvT0L1RFhlm5UYhuQx0TSyi7Lh9UnoPDbxaaZI5C-zp9v8ciWHOm-Eq_NcJ1f_YUhWe5ARdw8pINT/s640/2020-03-20+06.20.53+1.jpg" width="480" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
05.30 WIB gua buka paksa horden (?) di samping Kanan kasur. Horden apa hordeng si nulisnya? gatau ah pokoknya di luar masih gelap, tapi suara ayam sesekali terdengar. Ooh Dunia masih baik-baik saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Usai melipat sajadah, setelah ketiduran sebentar dengan masih pakai mukenah di atasnya. Gua tengok lagi ke arah jendela yang sama. Entah jam berapa, tapi di luar sudah mulai terang. Matahari masih bersinar, dasar bandel bukannya ikutan <i>Work From Hom</i>e!. Tapi artinya, ooh dunia baik-baik saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai akhirnya tulisan ini mulai diketik 06.13 WIB, 100 meter dari arah Timur suara kendaraan bermotor terdengar lalu lalang, lebih cepat dari biasanya memang. Ooh mungkin jalanan memang sedang lengang. Ooh berarti dunia memang sedang baik-baik saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua baik-baik saja pagi ini, sampai akhirnya gua nyalain televisi mengganti channel nomor 6 dan mulai mendengarkan berita. Sedang mata dan tangan gua asik berselancar di atas layar ponsel. Ini hari ke-5 gua gak kemana-mana selain berkunjung ke rumah kerabat, dan supermarket dekat rumah. Tidak banyak orang yang bisa gua temui selama 5 hari ini, dan ini pertanda buruk. Sepertinya ada yang salah dengan dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak penghujung 2019 lalu, seperti yang kita ketahui bersama virus Corona jenis baru Covid-19 tengah merebak. Melebarkan sayapnya dari dataran China hingga ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Covid-19 ini disebut-sebut jauh lebih kompleks dan berbahaya dari SARS dan MERS pendahulunya. Penyebarannya tak kalah cepat dan gejalanya seperti flu, disertai demam, batuk, tenggorokan kering dan sesak napas. Sampai detik ini masih belum ditemukan obat atau antivirus yang efektif menghentikan pandemi global ini. Tapi gua yakin banget sudah banyak tenaga ahli yang siang malam mengerahkan waktu dan isi kepalanya untuk menemukan obat dan menghentikan dampak dari virus ini. Masih banyak hal tentang Covid-19 yang sampai tulisan ini ditulis sudah tercatat 300+ kasus di Indonesia dan puluhan ribu di seluruh dunia yang gak bisa gua tulisin, karena yaaa gua gak berkompeten untuk menjelaskan itu semua. See, kayanya dunia mulai tidak baik-baik saja? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang paling bikin heboh, selain antivirusnya yang belum ditemukan, tapi juga penyebaran Covid-19 yang terhitung tinggi dan bisa dilakukan melalui udara, kontak langsung dan cairan dari tubuh. Isolasi di beberapa wilayah membuat keadaan terasa semakin genting. Kota-kota seperti kehilangan nyawanya, <i>Work From Home (WFH), Lockdown</i>, dan <i>Social Distancing</i> makin gak asing terdengar akhir-akhir ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang gini-gini sebenernya yang bikin gua setress belakangan, dan memutuskan buat kembali menyambangi portal blogger yang lama tidak dijamah. Semata-mata cuma mau ngomel-ngomel panjang aja sih.<br />
<br />
Gua yang gak bisa banget diem aja rebahan doang di rumah, jujur merasa tersiksa banget sih akan adanya himbauan untuk #Dirumahaja. Walaupun udah gak ada kelas juga di kampus karena sekarang tinggal tugas akhir yang minta diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatja, tapi please laah gua gak ada kepentingan aja suka pergi-pergian sendiri kemana kek yang penting ketemu orang. Atau ngapain kek yang penting gak diem aja di rumah. Hari pertama aja nih gua udah mati gaya banget dan udah bikin rencana bakal pergi kemana kek terserah keesokan harinya.<br />
<br />
Nyatanya logika gua masih jalan, hati nurani gua masih berfungsi. Gua gak tau siapa yang berpotensi membawa virus ini di luar sana, apakah petugas transportasi umum, apakah bapak-bapak yang mengantre di sebelah gua, apakah mbak-mbak yang lewat depan gua, atau jangan-jangan gua sendiri? Akhirnya gua memilih #Dirumahaja sampai detik ini, mengurangi interaksi, menjaga jarak dan marah-marah sendiri di rumah.<br />
<br />
Yaa mungkin lo yang lagi baca tulisan ini juga merasakan kematigayaan yang sama, atau mungkin merasa diuntungkan dengan hobi yang didukung oleh pemerintah. Jujur menurut gua <i>social distancing, work from home,</i> dan <i>lockdown</i> ini terhitung sulit dilakukan di Indonesia, butuh kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat serta berbagai sektor untuk menaksimalkan kebijakan ini. Terlebih gak sedikit masyarakat yang penghasilannya di dapat karena dia keluar rumah, karena dia ketemu orang, yang mau gamau gak mungkin melakukan kerja dari rumah. Jangan sampe bebas virus tapi terbelenggu kemiskinan. Sedih bet sedih.<br />
<br />
Belum lagi kehebohan pandemic global Covid-19 terhadap daya beli masyarakat alias <i>Panic Buyying</i>. Udah kaya <i>reality show</i> uang kaget tau gak orang-orang ngeborong masker, detergen, hand sanitizer, sama sembako. Pleaseee stop it! kalo kalian semua panic buyying nanti Kriss Hata sama Soraya Rasyid panik-panikin siapa?<br />
<br />
Alias berenti gak lo semua heboh belanja hah!! Tar malah jadi langka semua sama harga naek goblok kalo lo gabisa santuy! Noh dollar 16 rebu!<br />
<br />
<i>Tuhkan jadi marah..</i><br />
<br />
Semakin gua baca perkembangan Covid-19 dengan segala kehebohannya, semakin khawatir dan kepikiran pula gua, tapi akan jauh lebih khawatir kalo gua pura-pura gak baca. Semakin tau makin khawatir, tapi kalo gatau makin 19272628 kali khawatir.<br />
<br />
Yang paling bikin heran, di tengah-tengah kepanikan Covid-19 tuh masih aja berita-berita hoax bertebaran, opini-opini yang mengaitkan musibah ini dengan politik dan keagamaan. Alias, sampah anjinc!<br />
<br />
Belom lagi ni yang dikasih off #Dirumahaja tapi malah liburan ke pantai, ke puncak, aliasssss heyyy!<br />
<br />
Astaghfirullah, Dajjal disana geleng-geleng kepala melihat kelakuan kalian.<br />
<br />
Gedek banget gua sama yang begituan, udah gak bisa dimaapin nih mon maap. Kalo udah gini, gimana gua gamau bilang kalo dunia sedang tidak baik-baik saja?<br />
<br />
Tapi jujur gua sangat mengapresiasi segala kebaikan yang hadir sejak pandemic global ini merebak. Mulai dari tenaga medis yang mencurahkan waktunya dan menjadi garda terdepan dalam menangani korban Covid-19, <i>social influencer</i> yang berlomba-lomba menggalang dana untuk penanganan virus, pekerja layanan online yang mempermudah kebutuhan kita dimasa-masa krisis, dosen dan tenaga pengajar yang tetap meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu jarak jauh, anak muda yang berbaik hati membagikan masker gratis, pedagang masker, hand sanitizer yang menjual produk dengan harga wajar. Belum lagi mereka yang aware berlomba-lomba menciptakan grafis paling menarik untuk memandu masyarakat melakukan pencegahan terhadap virus, jurnalis yang dengan integritas tinggi memberitakan perkembangan pandemic global baik di Indonesia maupun seluruh dunia, pemerintahan yang pasti sedang dibuat pusing menentukan kebijakan yang paling tepat, keluarga yang jadi punya <i>quality time</i> di rumah, juga kalian teman-teman yang dengan sadar #Dirumahaja dan melakukan <i>self isolation</i> atau apapun itu untuk menjaga diri sendiri dan orang lain. Terima kasih, banyak-banyak terima kasih. ♥️<br />
<br />
Hal-hal kecil seperti ini yang kadang menampar gua, dan menyadarkan bahwa ya dunia baik-baik saja kok. Masih banyak orang baik, masih banyak perbuatan baik ditengah ketakutan, ditengah hal-hal baru yang harus dilakukan di luar kebiasaan, tidak ada salahnya kita mencoba menjadi manusia yang manusiawi. Tidak perlu banyak harta atau terlihat paling bertalenta, kadang menjadi manusia cukup dengan memiliki hati dan etika.<br />
<br />
Buat teman-teman yang sedang membaca ataupun tidak tulisan ini, semoga hari ini dan besok selalu dikelilingi kebaikan. Terima kasih sudah tidak egois dengan menjaga diri sendiri dan orang lain. Tetap waspada dan jangan panik.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Buat dunia, semoga cepat pulih semoga baik-baik saja. 🌏✨<br />
<br />
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-63237274894034566072019-07-20T19:00:00.000+07:002019-07-20T19:00:03.504+07:00Ini Katanya Cerita Praktikum ; Bagian Dua<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Maklumat pelayanan,</i><br />
<i>Masoook diaa!!</i><br />
<i>Selamat pagi keluarga,</i><br />
<i>Handayani , 'Memang oke!'</i><br />
<i>Taruna , 'Selalu kompak!'</i><br />
<i>Yayayayayaya</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://weheartit.com/" target="_blank"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1204" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvwSQy3Y3z1qvvftOOgusrJ4BdpDRtTkMPu2uUxszJmO_MalH5xg6jZ59y4aaLs6ZsqA7u_61ef9ExtCwCHKUBDUTTQhhIQAKOZvCY-4hFnvgW58siTFpwMaAPxa1Jyb6BFei_hhogLtHs/s640/gam11.jpg" width="480" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"> <a href="http://pinterest.id/" target="_blank">Source : Pinterest</a></span></div>
<br />
Selain melakukan interaksi dengan PPKS dalam jumlah besar, praktikum ini menuntut kita membantu satu PPKS sebagai klien untuk dibantu keluar dari permasalahannya. Kalo waktu Praktikum diperpanjang setahun, kayanya gua dan temen-temen bakal <strike>mati muda</strike> diminta mendampingi penuh sampai ke proses hukum segala macem. Namun, karena waktu yang terbatas alias cuma 3 bulan, jadi kami diminta untuk mendampingi dan membantu Klien untuk keluar dari akar masalahnya aja, yaa yang bisa diselesaikan dalam 12 minggu tentunya dibawah pengawasan peksos aslinya. Ada yang bantu keluar dari trauma, membebaskan klien dari buta huruf, meluruskan cara pandang, melatih kejujuran, membangun motivasi, menejemen emosi, macem-macem lah, tergantung apa yang dibutuhkan klien.<br />
<br />
Masing-masing mahasiswa praktikum diminta memilih satu dari sekian banyak PPKS di balai, dan pilihan gua jatuh ke satu anak laki-laki yang saat itu masih 13 tahun. Kalo temen-temen yang lain harus ketemu, ngobrol dikit baru melabeli PPKS tersebut sebagai kliennya, kalo gua baru denger <i>criminal case</i> nya, belum tau namanya, belum tau yang mana orangnya, boro-boro ngobrol sudah auto <i>haqqul yaqin</i> akan menjadikan dia sebagai klien.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak laki-laki yang masih 13 tahun waktu itu, dengan tinggi hanya 157 cm dan sempat viral di berita telivisi juga portal online menjadi pilihan gua dalam praktikum 1 ini. Kalo orang-orang pada <i>blind date,</i> gua prefer <i>blind client</i> semenit setelah gua denger kabar anak kecil di tv itu diboyong ke balai pertengahan Maret. Sampai tulisan ini diketik sejujurnya gua takut dia ikutan baca, tapi gapapa lah biar dia tau betapa berkesannya pengalaman gua bisa kenal dia selama 3 bulan belakangan, dan gua sebenernya berharap dia baca tulisan ini sih tapi nanti aja kalo dia udah dewasa, ya minimal 5 tahun lagi lah biar dia bacanya tuh ngerti, paham, kalo sekarang pasti dia bingung dah, namanya juga anak-anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun gua yakin klien gua ini bukan anak-anak biasa, dia beda, dia sangat istimewa. Kalo gak salah interaksi pertama gua sama dia adalah pas mau bimsos, gua liat dia yang baru seminngu masuk balai dengan PPKS yang lebih senior sedang bermain 'permainan penjara' di dekat pintu. Ini nih main adu suit ntar yang kalah diselepet gitu sama yang menang. Nah karena klien gua nih masih bodoh yaa kalah mulu suitnya jadi dia diselepet mulu punggung tangannya sampe ungu dan luka. Ya namanya niat ngerjain, si PPKS senior ini gamau berhenti karena merasa menang mulu dan klien gua juga ga berani menyudahi, namanya juga anak baru. Sampai akhirnya petugas pemateri bimsos masuk, dan mereka menyudahi permainan Dajjal tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peserta bimsos duduk bersila melingkari ruangan, tanpa sengaja kami duduk bersebelahan, dia berusaha menyembunyikan luka dipunggung tangannya. Gua yang dari awal tau tangan dia udah luka kena selepet berkali-kali pun membuka percakapan,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Sakit gak?</i>" tanya gua berbisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Apanya?</i>" kata dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Tangannya lah, tadi gua liat sampe ungu. Coba liat.</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia menyodorkan punggung tangannya, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Enggak kok gak sakit.</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Mana ada gak sakit, ungu gini. Butuh diobatin gak?</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Enggak usah. gak papa kok</i>," ujarnya sambil menarik tangannya kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Kalo udah kalah mulu, bilang aja tolak gamau main lagi. Nanti abis bimsos minta obat ya." </i>Kata gua sambil memfokuskan pandangan ke pemateri bimsos di tengah lingkaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Iya,</i>" katanya mengangguk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin dia gak sadar itu interaksi pertama kami, yang dia inget besoknya gua nyamperin asrama dia siang-siang motong antrean dia ngaji buat ketemu dan memintanya jadi klien selama praktikum. Hari itu dia manggil gua 'Ibu' dan hari itu juga gua ngancem bakal nampol dia kalo manggil 'Ibu' lagi. <b>YAKALE </b>emang gua keliatan kaya ibu-ibu abis pulang ambil rapot anaknya apa yaa?! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gua minta dia yang bantu gua, untuk ngebantu dia. Gua yakin dia gak ngerti sama kaya kalian nih pasti lagi bingung. Nyatanya minggu demi minggu bulan demi bulan memang gua yang dia bantu, memang gua yang banyak belajar dari dia. Sambil melampaui semua tahap penanganan masalah klien mulai dari <i>Engangement, Assessment, Planning, Intervention, Evaluation</i> dan <i>Termination</i> gua bener-bener belajar banyak dari dia. Hidup gua pun selama 2 bulan semuanya tentang dia, yang bikin gua pusing, gak bisa tidur, seneng, ketawa pasti dia lagi, dia lagi. Kayanya ini bakal jadi praktikum paling serius, gak mau kalah sama amin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan saking seriusnya gua gali informasi, sampe seniat itu ngehubungin sahabatnya di kampung, ngontek ibunya, ketemu kakeknya buat menggali informasi yang tepat dan dalem. Jujur gua kesulitan interaksi sama dia, walaupun temen yang lain merasanya proses intake gua baik-baik aja. Gua yang notabene bacot kelas berat harus ngobrol sama dia yang irit ngomong tuh susaaaaaaah banget. Kaya capek gitu nanya ini itu informasi yang didapat gak seberapa.<br />
<br />
Belum lagi gua orangnya sangat menjaga <i>mood</i> klien, gua tau dia bakal gak nyaman dan gak nyambung diajak ngobrol saat lagi ngantuk atau bangun tidur, jadi sebisa mungkin gua menghindari ketemu dia atau membuka obrolan saat jam-jam tidur siang. Sedangkan waktu gua di balai sangat sempit.<br />
<br />
Beruntung, gua mampu membaca kemampuan dia dalam menulis sejak awal. Yak, salah satu hal yang membuat gua merasa cocok menjadikan dia sebagai klien adalah hobi kita yang sama. Gua senengnya bukan main pas tau hobi dia menulis juga, kaya yang '<i>Yaampuuun gua kaya ketemu diri gua sendiri versi laki dan versi kecil!'</i>, sejak saat itu gua terus menerus meminta dia menuliskan sesuatu yang menurut gua akan membantu menambah informasi buat gua.<br />
<br />
Mungkin kalau dia baca tulisan ini dia akan misuh-misuh <i>online</i> karena merasa berhasil gua kerjain hihi. Gua cuma mancing dia buat cerita, gua tau banyak yang mau dia ungkapkan, banyak yang mau dia bagikan, tapi dia gak bisa ngomong langsung, dia gak bisa bacot kaya gua, dan dia harus menulis untuk membuat dirinya tenang. Alhasil gua rutin kasih dia kertas kosong dan <i>note book</i> untuk teman dia cerita, teman dia berkeluh kesah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemarin, sejak 30 April dia melewatkan ulang tahun, bulan puasa dan lebaran pertamanya di balai. Sendiri, jauh dari orang tua. Dia yang ulang tahun ke-14, dia yang jauh dari rumah, dia yang ga bisa denger ucapan selamat dari sahabat-sahabatnya, dia yang gak bisa sholat ied dan makan opor bareng keluarga tapi gua yang nangis. Dia gak tau kalo gua nangis, yang dia tau gua orangnya cerewet, seneng mulu, becanda mulu, dan suka berantem. Dia gak liat pas gua bengong dulu pas dibolehin baca <i>note book</i> yang merangkap jadi buku hariannya, dia gak tau gua bangga banget dia nulis dan mengamini setiap apa yang gua katakan ke dia.<br />
<br />
Dia gatau kalo gua terharu banget bisa berkirim pesan sama ibunya, dan ngobrol sama kakeknya, yang dia tau gua berani banget dan hebat cepet banget akrab sama kakeknya, yang dia tau, gua selalu punya langkah-langkah besar yang bikin dia terheran-heran. Yang dia tau gua berprestasi, dia gak tau kalo gua suka bolos sama kaya dia. Dia gak akan tau, sampai dia baca tulisan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan dari apa yang dia tuliskan, gua tau dia tulus, gua yakin dia gak sejahat seperti apa yang diberitakan, gua yakin dia sangat menyesali apa yang dia perbuat, gua tau kalo dia takut di sini, dia takut jauh dari orangtua, dia sedih kakeknya sakit karena mikirin dia terancam pidana, dia gak berani melihat masa depannya sendiri, dia takut, dia merasakan kegagalan terbesar pertamanya diusia yang sangat belia. Gua yakin dia beda, bahkan psikolognya kaget ada PPKS yang sanggup nulis berlembar-lembar kronologis di hvs saat anak lain cuma sanggup nulis satu halaman saat tes kepribadian.<br />
<br />
Gua percaya dia spesial, gatau kalo tukang martabak.<br />
<br />
Dari cara dia bercerita lewat tulisan, gua tau dia anak yang cerdas, gua tau dia jujur, dia gak pernah playing victim menyalahkan korban walaupun kepolisian pun mengatakan memang korban yang memulai penyerangan, tapi gua tau dia merasa bersalah juga, gua tau dia merasa harus bertanggung jawab atas semua ini, tapi gua tau juga dia takut. Walaupun gua dan dia setuju dirinya pemberani, tapi masih ada rasa takut yang lahir, dia takut, dia sebenernya gak berani, dan dia ingin menghilang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gak cuma dia yang hebat, banyak kisah-kisah dari teman PPKS yang plot twist banget dari kasus-kasus mereka. Banyak faktor yang bikin kita berdecak "<i>Ahh coba gak kaya gini..."</i> rasanya gak adil menyalahkan mereka sepenuhnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Praktikum di balai rehabilitas ini bikin gua bener-bener belajar. Walaupun nyatanya gua yang pontang-panting mikirin materi bimsos untuk diberikan ke mereka, walaupun keliatannya gua yang sering mati kata padahal mantan penyiar di depan mereka, walaupun yang terlihat gua masuk ke sekolah menenteng buku menerangkan satu dua halaman di depan ruang kelas, walaupun yang mereka tau gua bawa-bawa iqro' ngajarin mereka ngaji, walaupun yang mereka perhatikan gua sibuk bicara soal teori ini teori itu, walaupun yang mereka rasa gua hadir menjadi teman baru tempat mereka cerita A sampai Z, masalah dari Timur sampai Barat dan berharap mendapat satu dua patah motivasi untuk jadi alasan mereka bersabar dan tetap kuat.<br />
<br />
Sebenernya mereka gurunya, sebenernya mereka yang sibuk-sibuk bawa buku tentang kehidupan ke depan mata gua, mereka yang sibuk mendektekan cara fight, sabar dan tidak banyak mengeluh pada kehidupan. Malu rasanya mengeluh di depan mereka, di tengah-tengah hidup yang berat mereka tetep bisa becanda, main tebak-tebakan garing, nanggepin gua yang gabut dan suka ngomong gak jelas, ngingetin sholat, bahkan ngasih semangat! yang seharusnya mereka yang dapat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak-anak ini hadir dari berbagai latar belakang dan kasus, Masalah keluarga, pertemanan, pembentukan diri yang tidak sempurna menggiring mereka ke tempat ini. Sampai saat ini gua masih jadi orang yang paling percaya, meskipun mereka pelaku tapi mereka adalah korban. Mereka korban ketidak becusan orang dewasa menciptakan keluarga, dan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak. Walaupun mereka pelaku gua kekeuh bilang kalo mereka korban. Gua yakin selalu ada akar yang berasal dari luar sehingga mampu menumbuhkan pikiran jahat yang menggiring mereka semua kemari.<br />
<br />
Gua kenal berbagai macam ketakutan dari mereka, kaki-kaki kecil yang terlanjur patah arah. Sebagian mungkin beruntung punya keluarga yang terus support, berkunjung seminggu sekali, merencanakan pengasingan, kejar paket, dan upaya-upaya selanjutnya agar si anak tetap punya masa depan. Sebagian lagi apes, boro-boro support keluarga, ada yang sengaja dibuang keluarganya setelah tersangkut masalah keluarga lepas tangan, ada yang dari awal tinggal di jalan, ada yang keluarganya gak bisa dihubungi.<br />
<br />
Hati gua selalu hangat tiap merasakan hal baik dan gemes yang mereka buat, gimana ramahnya mereka tiap pagi nyapa teman-teman praktikum yang baru sampai balai, gimana mereka menghormati teman-teman praktikum yang lebih tua, gimana mereka gak pelit menawarkan bantuan atau bahkan memberikan perlindungan, gimana solidnya mereka saling jaga satu sama lain, cupunya mereka nyapu halaman masih sarungan dengan muka bantal, yang nyuci baju sendiri sore-sore, yang bangun tidur ngerendem cucian, yang main gitar kemana yang nyanyi suaranya kemana, yang ngalungin sarung jalan ke masjid sholat berjamaah pecinya miring, yang adzan awal waktu, yang sholawatan di masjid sambil nunggu iqomah, yang murajaah di kamar siang-siang, yang ngomel-ngomel abis teraweh sendalnya ilang, yang masak mi pake air dispenser, yang lagi ngepel mencak-mencak saat kerjaannya diinjek temen, yang nyanyi lagu sedih sambil merem-merem saking hikmatnya.<br />
<br />
Banyak banget hal-hal yang bikin gua gemes selama praktikum, yang ngaji iqro' sambil becanda dan gamau udahan kalo belom lima lembar, yang main futsal sore-sore dorong-dorongan, yang abis mandi sore nyisir depan kaca sampe seperempat jam, yang temennya lagi mandi pintunya didobrak terus siram-siraman air, yang abis maghrib nonton ultramen, yang minggu pagi nonton marsha and the bear, yang bengong sambil nonton hafidz Indonesia, yang maen ujan becekan di lapangan futsal, yang nakut-nakutin temennya jadi pocong-pocongan, yang mau bakar sampah apinya mati mulu jadi bolak-balik nyalain kompor ke dapur, yang pas jam besukan ketemu ibu, bapak, atau adeknya langsung berpelukan gemes, yang bilang kangen masakan ibunya, yang bilang kangen suara ngomel neneknya, yang malu-malu kucing saat menceritakan kisah cinta monyetnya! Hal-hal sederhana ini yang menampar gua, kalo yang gua hadapin nih anak-anak lho aseli bukan kaleng-kaleng, apalagi abang-abangan nongkrong depan gang!!<br />
<br />
Gua selalu dibikin pulang praktikum bengong-bengon sepanjang jalan karena mikirin cerita demi cerita yang gua dapat setiap hari. Ada yang berbulan-bulan di balai belum dapat kunjungan dari orang tua, entah orang tua nya gatau anaknya direhab, atau orang tuanya terlanjur malu sampe gamau ngakuin anaknya lagi bahkan sekadar angkat telpon dari peksos yang mendampingi pun enggan. Atau anak yang struktur keluarganya udah berantakan, sampai dia bingung nanti setelah bebas harus pulang kemana, anak-anak yang dikirim dari luar pulau yang selama direhabilitas gak pernah dikunjungi karena keterbatasan jarak dan biaya. Anak-anak yang jadi tulang punggung keluarga, anak-anak yang menjadi kepala keluarga, selain memikirkan proses hukum mereka juga harus memikirkan keadaan ekonomi keluarga setelah mereka tinggal. Anak-anak di bawah 18 tahun tapi harus berkutat dengan pikiran-pikiran berat.<br />
<br />
Belum lagi vonis-vonis berat yang harus anak-anak ini tanggung, ancama sekian tahun pidana, dioper-oper dari polsek ke lapas satu lalu ke lapas lainnya, menjalani persidangan, perasaan terancam, tertekan. Orang dewasa aja dapat panggilan polisi, pemeriksaan udah merinding pucet gak karuan, apalagi anak-anak?<br />
<br />
Selama praktikum gua seperti disajikan buku kumpulan cerita-cerita sedih sedunia, yang sukses bikin gua geleng-geleng kepala atau menunduk dan berusaha menyembunyikan air mata. Gua melihat harapan-harapan besar berkelindan di mata mereka, tak sampai hati menerbangkannya karena mereka sadar kecil kesempatan mereka menggapai mimpi-mimpi itu.<br />
<br />
Jangankan menggapai mimpi, sebagian dari mereka sangsi masih bisa diterima saat kembali ke rumah nanti. Sebagian besar anak-anak yang telah selesai direhabilitas diboyong pergi ke luar kota oleh keluarganya, diasingkan, disingkirkan. Bayangin gimana terpukulnya anak-anak itu, dia udah direhab lhooo udah diasingkan di balai berbulan-bulan merasakan harus menopang beban sendirian, kehilangan energi positif diantara anak-anak dengan masalah yang sama, saat pulang masih harus merasa terbuang?<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang jeritan-jeritan seperti ini yang gak bisa kita lihat dari wajah-wajah para napi terutama napi anak-anak. kalau ada kasus yang lagi naik, orang-orang berebut menghakimi seolah-olah duduk sebagai hakim dalam sebuah perkara. Sibuk menentukan hukuman yang setimpal, kalau bisa hukum mati dan sudutkan pelaku agar hancur mereka punya masa depan, seolah-olah dia pesakitan dan kisahnya harus disudahi.<br />
<br />
Kadang kita sibuk teriak-teriak paling lantang tapi tidak pernah mau mendengar teriakan tanpa suara mereka yang ada di balik bui, yang hidupnya dirundung kekhawatiran. Walaupun gua menuliskan bahwa kehidupan di panti cukup layak bagi mereka, tapi apa yang bisa diharapkan bagi jiwa-jiwa muda yang haus akan kebebasan. Mereka dijauhkan dari orangtua, interaksi mereka dengan dunia luar sangat terbatas, mereka di bawah pengawasan ketat kepolisian, ketakutan-ketakutan akan ancaman hukuman pidana menghantui. Masa-masa dimana mereka harusnya bisa eksplor, mereka banyak-banyak main dengan teman sebaya, duduk di bangku sekolahan, ngerjain guru, pura-pura sakit di UKS, ikutan persami, bikin tugas, nyeplokin telor sama tepung ke temen yang ulang tahun. Meski kasur di asrama empuk, tapi mereka takut terpejam, mereka takut tak sengaja bermimpi.<br />
<br />
Gua bukan membela, gua setuju mereka mendapatkan hukuman. Dari kecil, sudah semestinya mereka belajar bertanggung jawab atas apa yang sudah mereka lakukan.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Cepat atau lambat satu diantara puluhan anak itu mungkin bakal ada yang baca tulisan ini, gua mau mereka tau kalo mereka berharga dan masih punya kesempatan untuk menjalani hidup seperti anak-anak yang lain. Cepat atau lambat mereka akan tau kalo gua merasa sangat beruntung sempat kenal mereka dan tetap mau berteman di luar kepentingan praktikum. </div>
<br />
Lewat tulisan <strike>yangpanjangbangetanjir</strike> ini gua berharap teman-teman tau, di luar sana tidak jauh dari kehidupan kita yang nyaman, banyak anak-anak yang tidak seberuntung kita. Gua berharap kalau mereka ada di sekitar kita terima dia, jangan anggap mereka pesakitan, bukankah semua manusia pernah khilaf? dan bukankah semua manusia berhak diberi kesempatan? Gua berharap teman-teman juga bisa menjadi lebih bijak dalam menyikapi sesuatu, tidak gegabah menghakimi, membalas hal jahat dengan kejahatan pula, bukan sibuk menghakimi, tapi mampu memahami.<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-27301287021363549532019-07-17T15:40:00.001+07:002019-07-17T15:40:48.201+07:00Ini Katanya Cerita Praktikum ; Bagian Satu<div style="text-align: justify;">
<i>Penjara merupakan tempat terjadinya kekerasan yang dilakukan sesama narapidana ataupun aparat, dan hal tersebut sangat rawan jika anak-anak diberi gambaran kekerasan secara nyata, bahkan mirisnya dapat menjadi sasaran empuk menjadi korban. Guna menghindari hal tersebut, panti rehabilitas menjadi tempat terbaik agar anak-anak dididik dan dibina selama menjalani proses hukum. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anjir ini gua kaya lagi bikin laporan di blog,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata Mamah, Kalau berteman dengan orang baik akan menjadi baik, dan kalau berteman dengan orang jahat akan menjadi jahat. Emang bener?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah kepikiran gak kalian bakal berteman dengan para Narapidana?<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnjVB4vsVTrkSboQ-zjq-15jcvTOydvzss0dmoExHszHjZN23BxOGOh4h34ad6P3Dz4Ojb-Pprvo4IQHixfG4CLWrupeYIl4vVrtMH21a5IJKtGk6y2VTcit1IDDXICvNsAV4y2u2i7CJ_/s1600/abh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnjVB4vsVTrkSboQ-zjq-15jcvTOydvzss0dmoExHszHjZN23BxOGOh4h34ad6P3Dz4Ojb-Pprvo4IQHixfG4CLWrupeYIl4vVrtMH21a5IJKtGk6y2VTcit1IDDXICvNsAV4y2u2i7CJ_/s640/abh.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai budak jurusan Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta yang budiman, karena beberapa matkul wajib sudah kulewati dengan pertumpahan darah, akhirnya gua bisa ikut praktikum bulan Maret kemaren. Praktikum ini apa ya? nngg itu lah pokoknya pengaplikasian teknik pekerja sosial <i>casework </i>dalam sebuah lembaga terkait. Kayanya gitu sih kalo gak salah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya kalo bingung ini dah, magang magang yaelah ribet bener praktikam praktikum!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pas pembagian kelompok praktikum di kampus gua ga dateng karena lagi pulang kampung, terus gue ganti nomer WA karena nomer yang lama sudah almarhum. Alhasil gua terima jadi aja bakal praktikum dimana, sama siapa semalam berbuat apaa~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pokoknya beberapa teman sibuk memilih tempat dan kawan praktikum terbaik, sebagian lainnya pasrah termasuk gua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ujug-ujug, gua dikabarin bakal praktikum di BRSAMPK Handayani dengan kelompok praktikum gatau. Sumpah gua gatau, dan gamau cari tau. Temen-temen juga kayanya gak bisa ngontek karena WA lama gua gak aktif. Aseli bodoh banget, gamau nanya ke grup kelas, gamau ribet saat teman-teman yang lain sibuk mengurus surat-menyurat untuk praktikum ke lembaga. Sejujurnya gua juga gak tau BRSAMPK ini tempat apaan si anjeeeeeeeer! Temen gua yang lain tuh ada yang di RS Jiwa, RS Kanker gitu-gitu kan jelas yaaa ooh rumah sakit tempat orang mencari kesembuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gua dieeem aja kaya candi Prambanan. Ni gua sampe sempet berfirasat bakal dikick dari kelompok gara-gara ga ada kotribusi dalam persiapan praktikum. Ya gimana dong namanya juga mahasiswa mager, masuk kelas juga udah syukur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua atau tiga minggu kemudian ada temen kelas yang nanyain gue praktikum dimana, pas gua sebutin nama lembaga dia memberikan pencerahan, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Ooh bareng si ini dong ya? siapa lagi emang Dib?</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>HAHAHAHA BECANDA DIA. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gua aja baru tau "si ini" sekelompok sama gua!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya tanpa babibu gua minta kontak "si ini" ke temen gua biar di invite ke grup. Gua panik dikick beneran soalnya. Temen gua kaget, gua juga kaget karena dia kaget. Untung ga ada yang latah. Singkat cerita gua berhasil ngontek "si ini" dan diinvite ke grup praktikum, setelah itu apakah Adibah jadi berkontribusi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ooh tentu tidaaaaaaak, jadi silent reader adalah jalan ninjaku. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mon maap nih, soalnya gua bener-bener ga ngerti praktikum harus ngapain dan nyiapin apaan. Jadi daripada temen-temen gua makin emosi dengan kehadiran gua yang sangat newbie mendingan gua tutup mulut. Semuanya demi menutupi kegoblogan gua yang natural.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai akhirnya 11 Maret tiba, hari pertama Praktikum. Berbekal pengetahuan dari googling yang tidak niat bahwa BRSAMPK Handayani ini tempat rehabilitas yang gatau apaan lah yang penting rehabilitas gua menuju balai dengan segala kenekatan dan datang sedikit terlambat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah kesel belom sih kalian sama Adibah?!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
No contribution, terlambat, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumpah gua anaknya disiplin banget. Tapi karna itu pertama kali gua kesana jadi gua belom bisa estimasiin waktu tempuh perjalanan gitu gaiiiiiss, sumpah malu banget dateng telat tuh. Untung setelahnya aku selalu jadi yang datang pertama di balai selama praktikum. Mpuss!!<br />
<br />
Hari pertama Adb dan 7 teman-temannya masih didampingi dosen pembimbing a.k.a Supervisor untuk pengenalan diri dengan orang lembaga. Yaudah biasa aja gitu-gitu doang ngobrol basa-basi, memberikan kami warning do and don't yang dapat kita lakukan, kaya No handphone! No sembarangan naro barang, Harus selalu pake almet kalo perlu almet kampus dijahit ke kulit, dan harus wajib fardhu ain profesional. Setelah berbincang kami keliling ke tempat PPKS (Penerima Pelayanan Kesejahteraan Sosial) alias anak-anak yang direhabilitas di tempat ini, awal kedatangan kami disambut tatapan sinis dari anak-anak yang sumpah pas awal gua liat sama sekali gak kaya anak tapi kaya abang-abangan depan gang gituuu Ya Allah gimana ya ngejelasinnya. Pokoknya sangar lah. Gak cuma tatapan sinis, kami juga mendapatkan <i>cat calling</i> yang sedang marak.<br />
<br />
<b>SJW TWITTER TOLONG SELAMATKAN KAMI!!</b><br />
<br />
<br />
Tau gak sih yang <i>cat calling</i> "Kak Kak Kak..." pas kita nengok "Kasur!" atau ada lagi "Hey hey hey." pas kita balik badan, "Hey tayo hey tayo.." Gua yang notabene premanabel ini rasanya pengen nyamper sambil ngomong depan mukanya, " <i>Anyiing ga lucu bgst</i>!" gituu tapi takut. Asli takut. Itu <i>bagussst</i> ya maksudnya bukan yang lain.<br />
<br />
Seminggu dua minggu pertama gua nge<i>down</i> banget, takut aja gatau pokoknya merasa tertekan dan hampir berpikiran untuk mengajukan pindah tempat praktikum, yang pasti gak bisa dan pasti akan menjadi penyelasan terbesar gua kalo sampe benar terjadi.<br />
<br />
Tulisan ini bakalan panjang, mungkin akan gua bagi menjadi beberapa bagian biar kalian gak eneg baca tulisan gua setelah berbulan-bulan tidak. Buat temen-temen dunia maya yang <i>follow</i> twitter gua mungkin sudah muak dengan twit harian gua soal praktikum sampai hari ke-42, eh malah dijabarin di sini juga yaudah sabar aja hihihi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Singkat cerita, sebagai perempuan yang berada dimasa dewasa awal, gua selalu suka hal baru, baju baru, tas baru, rumah baru, skincare baru, lingkungan baru, dan orang-orang baru. Yaa walaupun teman satu jurusan, tapi teman sekelompok praktikum gua saat ini termasuk orang baru dalam hidup gua. Sebelumnya gua gak terlalu deket bahkan masih belum hafal nama teman-teman sejurusan karena terlanjur main mulu sama temen-temen radio. Bahkan ada beberapa orang yang baru sadar gua mahasiswa Jurusan Kessos akhir-akhir ini, gara-gara gua kebanyakan mainnya sama anak jurusan lain. Yaa maap..<br />
<br />
Mereka orang-orang baru, bahkan bisa diitung berapa kali gua interaksi sama mereka selama 3 tahun ke belakang, padahal sering sekelas. YA MASALAHNYA ADB AJA JARANG MASUK KELAS!! Ajaibnya, gak ada seminggu gua udah punya firasat bakal nyambung melewati praktikum 1 ini bersama mereka. Keren memang,<br />
<br />
Mereka.<br />
<br />
<br />
Dua minggu pertama kami berkenalan dengan kegiatan sehari-hari di Balai rehabilitas ini, oh iya buat yang masih belum tahu, BRSAMPK Handayani ini salah satu dari sekian balai tempat anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk sementara ditempatkan di Indonesia. Dalam masa praktikum ini, gua dan teman-teman bertugas menjadi praktikan pekerja sosial di balai rehabilitas untuk anak-anak yang bermasalah dengan hukum, baik itu pelaku, saksi, maupun korban. Sampai sini kawan-kawan ku yang budiman sudah dapat dimengerti? Gak cuma kegiatannya, kami juga berkenalan dengan para pegawai, bagian-bagian, dan tentunya PPKS.<br />
<br />
Untuk gambaran tempatnya sendiri, balai ini gak kaya penjara atau lapas kok, anak-anak tinggal di asrama yang bentuknya seperti rumah, lengkap dengan Bapak dan Ibu pengasuh dan keluarganya sebagai pengganti figur orangtua sementara. Yaa PPKS tidak diizinkan bertemu orangtuanya kecuali weekend pada jam besuk dan untuk kepentingan-kepentingan mendesak, hal ini guna memaksimalkan tujuan dari rehabilitas yang diberikan kepada PPKS. Anak-anak banyak dapat kegiatan yang sarat manfaat di sini, disiplin dan tanggung jawab lewat aktivitas di asrama, dan baris-berbaris, bimbingan mental, nilai, norma, dan etika di Bimsos (Bimbingan Sosial) ada yang sekolah di SLB-E Sekolah Luar Biasa kategori E untuk anak-anak yang mengalami hambatan dan gangguan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, bertingkah laku menyimpang dari norma-norma dan adat yang berlaku di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.<br />
<br />
Baru tau ya? yee sama gua juga kalo gak praktikum gak akan tau gini-ginian.<br />
<br />
Anak-anak PPKS juga dapat pendampingan keagamaan, kegiatan keterampilan kaya otomotif, las, pendingin, sablon, dan kerajinan tangan. PPKS juga belajar mengurus diri sendiri, seperti mencuci baju, korve asrama dan aktvitas mandiri lain kecuali masak, hal ini untuk menghindari terjadinya kebakaran dan maen perang-perangan di dapur balai. Gemesnya jam makan mereka ditandai dengan sirine nyaring yang otomatis akan membariskan mereka di meja-meja bundar dalam ruang makan. Menurut gua ini tempat terbaik buat mereka anak-anak yang tersangkut masalah hukum terutama pelaku bernaung. Penjara bukanlah jalan keluar.<br />
<br />
Sayangnya gak sembarangan orang bisa main kesini, balai milik Kemensos ini di bawah pengawasan ketat. Setiap yang datang harus jelas kepentingannya dan harus melalui pemeriksaan untuk memastikan tidak membawa barang mencurigakan.<br />
<br />
PPKS yang ada di sini macam-macam statusnya, ada yang baru ketangkep alias masih titipan dari masing-masing polsek, ada yang masih dalam proses sidang peradilan jadi mereka masih bolak-balik dari kejaksaan - balai. Atau yang sudah putusan hasil sidang dan goal mendapatkan diversi ditempatkan ke balai rehabilitas seperti BRSAMPK Handayani ini.<br />
<br />
Yak benar sobat, anak-anak di sini tahanan. Nara pidana, bandit, begal, penjahat atau apalah kami menyebutnya ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum).<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Cukup mengejutkan, kenapa sih gua gak praktikum di tempat-tempat yang normal aja, yang gak ekstrim gitu. Ooh tentu saja tidak mungkin, karena semua tempat praktikum jurusan gua ekstrim dan punya tantangan yang berbeda-beda. Ada yang di Lapas, komunitas penderita HIV/AIDS, RS Kanker, RS Jiwa, Panti Sosial Anak, Rumah anak-anak disabilitas, dan sejenisnya. Menyenangkan? Ooh tentu pusing bikin laporannya!<br />
<br />
D4deK3 AkU K4k3h4N $4Aam8aaaaAttT!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tantangan pertama kami dapat langsung di hari kedua, saat kami diminta mengisi kelas bimsos. Kami 8 mahasiswa cupu dan penuh rasa insecure dihadapkan dengan 70+ bandit kecil yang kaya abang-abangan depan gang. Oiya, fyi 95% PPKS di sini laki-laki. Jadi yaa tau sendiri. Jelas-jelas kami merasa terintimidasi, baru masuk berapa menit, dan ditinggal pegawai balai yang menitipkan kelas kepada mahasiswa, semua PPKS langsung berdiri menjebol pertahanan mahasiswa yang berjaga di pintu, sebagian keluar, sebagian lagi tiduran aja di kelas. Yaampuuun panik nya gak kebayang. Ya gua dan teman-teman sadar mereka nih anak-anak yang rawan sekali kabur,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>TAPI YA TOLONG JANGAN DI HARI PERTAMA GUA SAMA TEMEN-TEMEN TERJUN PRAKTIKUM DONG GAK SIAP ASTAGHFIRULLAH.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena panik, gua langsung lari ke kantor manggil pekerja sosial untuk minta bantuan handle anak-anak, temen praktikum yang lain beradu rayu agar anak-anak yang tersisa jangan ikutan angkat kaki, dan menahan mereka yang terlanjur lari. Pegawai datang, mengumpulkan anak-anak kembali ke ruangan bimsos, dan ceramah pagi pun dimulai..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berhari-hari kemudian, gua dan teman-teman jadi biasa menghadapi anak-anak yang membetot, walaupun kadang masih, udah gak terlalu kuat rasa terintimidasi pada diri kami, dan pastinya membentuk kami jadi jauuuuh lebih sabar dari beberapa bulan yang lalu. Kami mahasiswa praktikum gak sendirian, banyak beberapa mahasiswa praktikum dari universitas lain, kami akrab karena merasakan kepahitan yang sama. Dari yang gampang banget panik dan tegang, lama-lama kami santai sendiri setiap harus ngisi bimsos atau ngajar ini itu. Tekanan-tekanan mulai berkurang, PPKS semakin bersahabat, percaya dan menerima keberadaan kami. Kita pun membuat geng baru. Gak deng!<br />
<br />
Beruntung pegawai di balai ini baik-baik, <i>chill</i> banget sama mahasiswa. Gua sendiri seneng karena 70% pegawai di sini orang Jawa hehe jadi sangat mempermudah dalam mendekatkan diri berbekal bahasa daerah. Beruntungnya jadi putra daerah. Gua seneng banget tiap denger bapak-bapak atau ibu-ibu yang pasti beban hidupnya berat banget ini menceritakan suka duka pengalaman mereka selama bekerja. Seru banget campur aduk, naik turun. Gini ya orang yag terjun di dunia sosial <i>case-case </i>dalam dunia kerjanya emang gak pernah sama. Selalu unik. Walaupun terpaut usia yang cukup jauh, gua seneng mereka bisa chill ke mahasiswa, saking<i> chill</i>nya gua pernah diajak join karaokean di hago doong, terus disuruh nyanyi campur sari pegawai yang ngiringin, pernah juga di suruh bawa pulang kangkung hasil panen di belakang balai, dibawain pempek buat di rumah sama satpam, atau sekadar dapet suguhan pas ikut nongkrong di pos satpam.<br />
<br />
Anjirrr gua udah bapak-bapak ronda banget belom si nongkrong di pos nih kurang pake sarungnya aja!!<br />
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-12321004841963144872019-02-04T18:05:00.001+07:002019-02-05T15:20:22.228+07:00Kenapa Kembali?<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa gue tiba-tiba nulis lagi sih?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue gak percaya ada orang rantau yang gak pernah home sick.<br />
Gue gak percaya seseorang pergi jauh terus gak pernah kepikiran buat balik ke tempat asal, ke rumah. Seperih apapun, sejahat apapun masa lalu seseorang pasti butuh kembali, butuh pulang.<br />
<br />
Seseorang boleh punya karir cemerlang, hidup menyenangkan, atau mungkin kegagalan besar, luka paling bernanah sekalipun di luar sana, tapi gua yakin mereka tetap butuh pulang, butuh tempat untuk meluruskan kaki-kakinya dari perjalanan yang melelahkan, dari apa saja yang membuat hidupnya gemerlap, begitu dipandang dan dielu-elukan, semua orang butuh rumah, tempat mereka jadi orang paling istimewa sekaligus biasa saja.<br />
<br />
Semua orang butuh pulang,<br />
<br />
<br />
haduuuh serem amat kaya pesan kematian briedgingnya~<br />
<br />
Sebenernya gue mau cerita tentang alasan kenapa harus kembali lagi menulis di blog ini. Sekadar ingin mengabadikan moment dua tahun yang telah lewat bersama orang-orang menyenangkan, di rumah yang tak kalah menyenangkan, tempat gue menemukan makna pulang.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuRhwud4f3O4qP9c-xOxT9dqnLykPWXUh7I6QCd0WGebg1wZHoy_DcDZ3FK6pN-XeRbavNXbmL65lnebO5jRjWCsT3x2jYR53L_v8C0-33lTbZuVBiXgbmU7rfth1Z1RoOcIWyIMvfJhO0/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.54.34%25283%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuRhwud4f3O4qP9c-xOxT9dqnLykPWXUh7I6QCd0WGebg1wZHoy_DcDZ3FK6pN-XeRbavNXbmL65lnebO5jRjWCsT3x2jYR53L_v8C0-33lTbZuVBiXgbmU7rfth1Z1RoOcIWyIMvfJhO0/s640/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.54.34%25283%2529.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Tepat di penghujung Januari lalu, gue resmi meninggalkan RDK FM radio kampus tempat gua belajar banyak dan bertemu orang banyak yang dengan lumayan sadar gue mendaftarkan diri sejak semester satu lalu. Melepas jaket tugas sebagai penyiar, reporter, dan redaktur blog dalam sehari membuat air mata gua tumpah. Kali ini jatuhnya bukan karena luka sayat, dengkul berdarah-darah atau penyesalan akibat lagi-lagi harus falling in love with people i can't have.<br />
<br />
NO<br />
<br />
Kali ini setiap tetes air mata yang jatuh mengulang lagi cerita dua tahun ke belakang, saat gue niat nemenin Naila buat ikutan Radio kampus yang membuat gue terjebak mengisi formulir yang sama, pendidikan hari pertama gua datang terlambat basah kuyup kehujanan, sekelebat bayangan buram saat gua mengalungkan id card tanda keanggotaan, tumpukan kardus, pulpen yang diikat berhimpit, tanah kasar tepat gua dan teman-teman pushup, magang siaran, bundaran HI, persimpangan BSD, dan genangan air coklat dari empang . Tetes selanjutnya jatuh bersama kertas-kertas liputan, wajah-wajah narasumber, bunyi keyboard ditekan cepat-cepat, deadline berita, ruang pemancar, omelan-omelan redaktur, kota Brebes, orang-orang berkerumun sampai larut malam, suara tawa, puntung rokok, botol-botol air mineral, sorot lampu panggung, drum yang dipukul keras-keras dari sound gantung, pelukan, mata-mata lelah dan seporsi nasi goreng mengepul.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiwBVJr8nu5U1OStovt24KfWrwg-t3U2Lx5yw5tS5bOun_MdVm7dUYvSJA7D5xfnkVRYkuNO-VUFsNlodHfa010h1gAWkKXdthESU1A_d6z0S0urCPFR4DB7EXjGA3rmHwUFBRXjET7dfg/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.54.34%25284%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiwBVJr8nu5U1OStovt24KfWrwg-t3U2Lx5yw5tS5bOun_MdVm7dUYvSJA7D5xfnkVRYkuNO-VUFsNlodHfa010h1gAWkKXdthESU1A_d6z0S0urCPFR4DB7EXjGA3rmHwUFBRXjET7dfg/s320/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.54.34%25284%2529.jpeg" width="240" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWBr1sAbHMQILy5Nywxzk8uVldQWeBRmEnn1e-hqNuii38VFoJReQaT0P0MuJ2VAGAV2G_DK49LdrB1k3xtiRayNj5Zc5RL4xCZh7hR5lmzI793pmSA0g1D7okKJFs6d_BKQkqPxCsPvcy/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.54.34.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWBr1sAbHMQILy5Nywxzk8uVldQWeBRmEnn1e-hqNuii38VFoJReQaT0P0MuJ2VAGAV2G_DK49LdrB1k3xtiRayNj5Zc5RL4xCZh7hR5lmzI793pmSA0g1D7okKJFs6d_BKQkqPxCsPvcy/s320/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.54.34.jpeg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Januari kemaren mungkin jadi bulan ternangis gue, tangis melepas segala kegiatan yang bikin gue kehilangan waktu untuk beberapa hobi gue, membuat gue memberikan waktu seadanya untuk kuliah dan istirahat, dan gue rasa temen-temen gue yang lain pun begitu. Bulan itu mata mereka lebih gampang bengap, tangis mereka gampang pecah, dari anak yang paling lemah sampai yang paling kuat semua merasakan sesak yang sama, gumpalan perasaan yang merangsek keluar luluh lewat air mata, isak tangis dan pelukan.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvY66NeUDG033zWx7uVtfDPl5GqK6cqvCfVE8EeZlVdjQVCElR8xjXYgg7xgwwdbB7RADS6v6AhVZP-MEmeOYMR5vc2WOE2YH1_B3OASyh-L1uvgA3x859c6TOjpcE23ZgGVve8usXs0qf/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.54.34%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvY66NeUDG033zWx7uVtfDPl5GqK6cqvCfVE8EeZlVdjQVCElR8xjXYgg7xgwwdbB7RADS6v6AhVZP-MEmeOYMR5vc2WOE2YH1_B3OASyh-L1uvgA3x859c6TOjpcE23ZgGVve8usXs0qf/s400/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.54.34%25281%2529.jpeg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Gak terbayangkan gue sampai di sini, awalnya gue kira tempat itu penjara bahkan miniatur neraka. Ekspektasi menyenangkan seketika bubar jalan pada bulan-bulan pertama. Yang gue tau dulu terpaksa melakukan semuanya, pontang-panting tunggang-langgang nyari berita, nahan kesel sampai kusut, merapal sumpah serapah, sampai lelah, susah payah hingga akrab dengan serak dan batuk parah. Kalau dari dulu dibolehkan menyerah, mungkin gue sudah.<br />
<br />
<br />
Nahasnya, gue gak sendiri terjerembap dalam pintu gerbang neraka ini, gue dan 25 teman lainnya harus bahu-membahu menyelamatkan diri agar tidak terbawa longsor sampai ke dasar. Kalau tadi gue bilang nahas, sekarang gue bisa bilang beruntung karena pernah segerbang neraka dengan mereka. Orang-orang yang literally baru buat dan gue, dan berhasil menjadi alasan gue tidak menyerah dan bertahan sampai Januari kemarin. Dari mereka gue kenal rumah tempat gue pulang, memulangkan gelisah, rasa lelah, dan juga cinta. Kalau boleh ditukar rasanya gue gak tega, kecuali tukar tambah ya bisa diatur lah~<br />
<br />
<br />
Setahun berlalu, gue kira akan makin mudah menyelamatkan diri tergelincir dari longsoran neraka. Nyatanya yang gue rasa makin berat, karena bukan lagi menyelamatkan diri dan 24 teman lainnya, kami juga harus membantu teman-teman baru yang tergelincir di tempat yang sama. Kayanya gua terlalu banyak pake pengandaian dah ini dari tadi anjeeeng pasti lo semua bingung!!<br />
<br />
Pokoknya,<br />
<br />
Tahun kedua saat gue udah gak jadi reporter lagi, saat setiap hari ngeblog tapi bukan di sini, hidup gue makin berwarna. Yang awalnya merah, putih, sesekali bercampur, biru kini mulai kelabu, kelabu, kelabu, keruh, kelabu dah itu dah setahun. Setiap minggu gue jadi terlatih buat combo jutek, dan marah-marah, gak kurang gak lebih gue gitu karena gue sayang, gue peduli dan mau mereka baik-baik saja alias brengsek aja memang mereka, gampang banget bikin orang naik darah!! Bahkan tahun 2018 kemaren gue sama sekali gak memposting apapun di blog ini tidak lain dan tidak bukan karena kerjaan luar biasa di sana!! lagi-lagi mereka yang bikin pulang kampung gue ketahan-tahan karena RDK cuma libur H-7 dan H+7 Lebaran persis kaya orang kantoran, sekalinya liburan semester panjang banyak bener acara yang harus diurus. Sesekali jadi alasan gue ketahan di Ciputat saat weekend atau penyebab gue bolos kelas karena harus siaran, liputan, atau emang gue nya aja pemales.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoDnncqEVniWnwiVV5YkdgPP0TF7haP5tpVS1TmPGdwIrciPc0sgDzf8aIVBkTya4uXHsOBGbh9JnSvCDqt-Ujk2zb7dY__x-ZZ1jhhhNG6u-W6bD3wE12vv_q6LPTtbuJHuwE9Eatju0m/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.52.12%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="564" data-original-width="733" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoDnncqEVniWnwiVV5YkdgPP0TF7haP5tpVS1TmPGdwIrciPc0sgDzf8aIVBkTya4uXHsOBGbh9JnSvCDqt-Ujk2zb7dY__x-ZZ1jhhhNG6u-W6bD3wE12vv_q6LPTtbuJHuwE9Eatju0m/s400/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.52.12%25281%2529.jpeg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Dibalik segala kerumitan hidup yang gue alami dua tahun ini, sejujurnya gue bersyukur pernah berada di sana bareng mereka. Dari mereka gue belajar dan menemui banyak hal, banyak moment yang tak sengaja terjadi dan menciptakan bunga-bunga kenangan yang sesekali menghangat. Mungkin bukan pertama kalinya buat membimbing atau jadi teman buat adik-adik yang setahun atau dua tahun di bawah gue, pengalam dari SMA mengajarkan banyak. Tapi di sini gue ketemu temen-temen reporter yang sangat <strike>mengesalkan</strike> menggemaskan untuk diajak diskusi dan belajar banyak hal bersama. Kalo ada wali sangga terbaik lagi di sini, gue sih yakin bisa menang lagi hehehe.<br />
<br />
<br />
Bagi gue mereka bukan sekadar teman satu organiasi, bahkan boleh dibilang kita kehilangan rasa ragu buat cerita soal hal yang sifatnya sangat 'pribadi' sekalipun. Selain mengenalkan arti pulang dan menjadi 'rumah' mereka kerap melahirkan ketakutan-ketakuan untuk gue saat ini. Gue dihantui rasa takut kehilangan alasan buat ngumpul bareng mereka selepas dari RDK, atau kehilangan alasan untuk sekadar chat random atau mencari alasan untuk bersumpah serapah. Karena gue pasti akan selalu kangen sama bercandaan mereka, bubble demi bubble pesan ngajak makan, obrolan ngelantur sampai dini hari, curhatan berbagai masalah, karaoke, langkah berbondong sholat maghrib saat break rapat, terror untuk hadir rapat dan siaran, trip dari gedung satu ke gedung lainnya di ibu kota jadi penonton bayaran, wacana-wacana bodoh, rencana-rencana goblog, foto-foto aib, chat marah-marah, ketawa mereka, pokoknya semuanya yang berhubungan dengan mereka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPHgs_AoVQRJGC_CetIqXQjSz90RcdgnXEuz2dwkKnp36lK4N8vo-rMZr_XzXbfnnvqIIhTbBvTWEqJwUotw8edbkzrPjbhrA5mX_hEzzaTTIS9QJYxaUJRZku456P7LwL6DEFLOq7A6Sv/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.53.19.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPHgs_AoVQRJGC_CetIqXQjSz90RcdgnXEuz2dwkKnp36lK4N8vo-rMZr_XzXbfnnvqIIhTbBvTWEqJwUotw8edbkzrPjbhrA5mX_hEzzaTTIS9QJYxaUJRZku456P7LwL6DEFLOq7A6Sv/s400/WhatsApp+Image+2019-02-04+at+17.53.19.jpeg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Terimakasih RDK sudah mempertemukan gue dengan orang-orang menyenangkan di dalamnya,<br />
Terimakasih untuk memperkenalkan gue dengan hal-hal baru, <br />
Terimakasih buat temen-temen yang berengsek bikin tingkat mellow gue meningkat dari 2015 lalu,<br />
Terimakasih untuk tidak menyerah sampai habis masa kepengurusan,<br />
Terimakasih untuk melakukan hal-hal baik dan kerja kerasnya,<br />
<br />
Terimakasih telah menjadi tempat kembali atas rasa lelah dan cinta. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Hi blog, I'm Back!!</span></span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com23tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-47879776412281458212017-12-24T01:26:00.001+07:002017-12-24T13:01:14.578+07:00Siap jadi pejuang hak bermain anak<br />
<div style="text-align: justify;">
Banyak yang bilang masa kecil gua teramat menyenangkan, meski belom kenal gadget dan bisa menikmati episode upin ipin sambil minum susu di pagi hari dari kotak tipis pernjelajah dunia, atau udah bisa donlod game tahu bulat dari playstore sendiri, orang-orang selalu mengatakan masa kecil gua mutlak bahagia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian masa kecil gua udah gua ceritain <a href="https://syarifatuladibah.blogspot.co.id/2016/01/teman-masa-kecil.html" target="_blank">disini</a> itu juga jaman pra SD doang. hehehw</div>
<div style="text-align: justify;">
Gua dari kecil gak betahan maen di dalem rumah, selalu ke gep lagi pasang ancang-ancang mau loncat dari jendela sama Mama, dan berujung disuruh balik lagi buat tidur siang atau nemenin Mia maen masak-masakan dan mewarnai di rumah. tapi gak bisa, seru-seruan tanda kawan sepermainan sedang khitmat dengan permainannya selalu berhasil mengundang gua buat terus berusaha kabur dari rumah, urusan nanti gak dibolehin masuk rumah lagi mah belakangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jaman gua masih kecil, belom ada gadget-gadgetan kaya jaman sekarang ini, mentok-mentok teknologi yang gua nikmati adalah televisi dan freezer es krim warung. Iyak, yang kalo kita capek maen tak benteng lari ke warung terus masukin pala ke freezer. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ngadem.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nonton TV pun gua cuma khitmat tiap hari Minggu doang, dan berhasil gua manfaatkan sebaik-baiknya. Misalnya dijadikan inspirasi bermain, kaya mainan beyblade, gasing ala-ala yang punya arena khusus dari plastik, kalo ga mampu beli arenanya biasanya pake wajan atau nampan yang dipinjam dari dapur Mama masing-masing, ada juga mobil tamiya yang maenannya harus se-RT biar seru. Seru lagi kalo pake taruhan aseli! belom lagi ngoleksi obeng kecilnya, dinamo sama karet ban tamiya. Beuh kids jaman segitu bet dah!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi maen smackdown-smackdownan sama benteng takeshi ala-ala. Wey asli seru banget!</div>
<div style="text-align: justify;">
Maennya di mesjid abis pulang ngaji, ntar pulang-pulang nangis deh kecengklak. Ada aja idenya kids jaman segitu, beli gambaran power ranger gopek dapet lima di abang-abang SD nongkrong di pos kamling maen kyu-kyuan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
WEY DULU GUA MENTOK PEGANG GADGET GAMEBOY YAK SAMA TAMAGOCHI KAGA BISA BUAT NYETEL YUTUB!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDzR307u_NpktACYMF4_GByH3k6r8Jyzi08LBucqDeJuz-CY8mL6eJKSACh0FMhRArpeA-4EuE31v7bVm25oCle87Nn98sjCu4qJTfLs999wNjVXJieYsZldDUsss2OVa8R8oMC6EljwuY/s1600/IMG_1600.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDzR307u_NpktACYMF4_GByH3k6r8Jyzi08LBucqDeJuz-CY8mL6eJKSACh0FMhRArpeA-4EuE31v7bVm25oCle87Nn98sjCu4qJTfLs999wNjVXJieYsZldDUsss2OVa8R8oMC6EljwuY/s640/IMG_1600.JPG" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain bermain permainan yang ngetrend pada masanya, gua juga sering main permainan tradisional kaya tak benteng, tak umpet, tak rembet, congklak, patok lele, kelereng dan permainan kids jaman old lainnya. Gua inget banget dulu kalo main tak umpet malem minggu karena besoknya libur sekolah, kalo udah ngumpet pada ekstrem banget dah, mulai dari naik ke atas pohon, ngumpet ke dalem rumah sampe masuk ke got kering. Tapi sumpah ya, semua itu masih mausiawi daripada petak umpet terus ditinggal pulang ke rumah dan gak balik lagi, kalo kaya gini nih biasanya yang jaga emang anak yang dikucilkan dari pergaulan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi tak benteng, kalo ini gak pas kecil doang, sampe SMA gua masih suka maen tak benteng, bentengnya dari ring basket satu ke ring basket lainnya. Belum lagi pake rok abu-abu diangkat tinggi-tinggi biar bisa gerak bebas. Larinya udah bukan nyebrangin lapangan basket lagi, satu sekolahan diputerin biar menang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelemahan gua satu-satunya sampai detik ini adalah maen egrang bambu. Kalau egrang batok mah small, gampang dah itu mah, waktu pramuka Siaga malah gua ikut lombanya. Tapi persoal egrang bambu ampun deh. Cukup gua dan Allah SWT yang tau. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sadar permainan yang kaya gini-gini udah mulai jarang peminatnya dan gak dikenal sama kids jaman now. Adibah, remaja putri keputra-putraan yang sepenuh hati mencintai anak-anak memilih bergabung dengan komunitas pejuang hak bermain anak. Namanya Traditional Games Return (TGR) Campaign, sejak 10 Desember 2016 yang lalu kami memutuskan fokus mengembalikan eksistensi permainan tradisional di era milenial. Foundernya sahabat gua dari SMA, kalo lu ngikutin blog gua dari jaman Firaun ikut bimbel di Nurul Fikri lu pasti udah gak asing lagi sama nama itu. Aghnina alias Nyak yang gua tau banget paling anti sama anak-anak tiba-tiba bikin campaign yang deket banget sama dunia anak, sebuah usaha berdamai dengan kebencian yang indah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO1UK2JQLyy6cjBNOuSqnbw11fo1tWECXrkJAJWxrn5zussB9yiGGVTYxRpiQd6okGYgBIwmiR-fOedziSM0C-dy6nNr0XCvcNS0-lLNFMWuGccYBLmgS2Ey9ySTPX4RmqDkujOgTNv4vj/s1600/_MG_9695.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO1UK2JQLyy6cjBNOuSqnbw11fo1tWECXrkJAJWxrn5zussB9yiGGVTYxRpiQd6okGYgBIwmiR-fOedziSM0C-dy6nNr0XCvcNS0-lLNFMWuGccYBLmgS2Ey9ySTPX4RmqDkujOgTNv4vj/s400/_MG_9695.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komunitas ini sudah dua kali mengadakan event besar, dari bermain permainan tradisional serentak di 70 RPTRA se-Jabodetabek hingga diikuti oleh 73 ambasador dari 22 Provinsi di Indonesia dan 186 RPTRA pada 26 Oktober lalu. Diluar event besar, kami biasa roadshow ke RPTRA atau memenuhi undangan dari komunitas atau instansi lain demi bermain bersama anak-anak. Kami biasa usung-usung congklak, egrang, seperangkat bekel, gasing, karet dan sebagainya keliling sudut Ibu kota dan kota penyanggahnya. Disini selain menemui kebahagiaan gua di dunia (read. anak-anak) gua pun dipertemukan dengan teman-teman baru. Sungguh hal yang menyenangkan bagi anak rantau seperti gua ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat raelita yang ada, kids jaman now jauh lebih akrab sama gadget dibanding sama teman sebayanya. Selain kurang baik untuk kemampuan motorik dan bersosialisasi, terlalu akrab dengan gadget juga menyebabkan miskin kuota dan ketergantungan hebat pada stop kontak. Aseli dah!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak jaman sekarang nih, nangisnya bukan lagi karena berebut mainan atau kena geplak temennya, tapi karena kuota habis, atau batre gadget yang limit. Miris, sebagian orangtua merasa dirinya menang karena anaknya tenang dengan seperangkat gadget ditangan, rumah rapih tidak berantakan. Nyatanya, dilain sisi orangtua tersebut kalah telak, rugi bandar karena anaknya hidup dan lebih kenal dunia fana ketimbang yang nyata. Yang ia kenal sekadar lewat ujung jari dan layar LCD, tidak ada kontak dan interaksi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nggak bisa dipungkiri, kemajuan tekhnologi sekarang semakin pesat, mau gak mau setiap unsur masyarakat harus berjalan seiringan agar tidak tertinggal. Sadar gak sadar tekhnologi malah melumpuhkan penggunanya secara perlahan. Ini yang seharusnya jadi perhatian bagi setiap orangtua saat memberikan gadget kepada anaknya. Disini kami bersama-sama memperjuangkan hak bermain bagi anak, 'di depan gadget, bukankah anak-anak juga sedang bermain?' bukan ini yang kita maksud, yang kita ingin wujudkan adalah anak-anak bermain sesuai dengan usianya, bermain dengan teman sebaya, melatih sportifitas, kompetitif, solidaritas, empati, simpati yang bisa didapat anak-anak dari bermain permainan tradisional, bukan dari benda mati dengan ratusan pixel gambar. Banyak generasi masa kini yang punya sifat individualisme yang tinggi, secara gak sadar benda persegi segenggaman tanganlah yang menjadi pemeran utama dalam kasus ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu tidak salah memfasilitasi anak dengan gadget paling canggih sekalipun, tapi jangan sampai gadget yang anda berikan menjadi boomerang bagi tumbuh kembang anak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, <b>Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di luar!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR0ahh1SdKiS7TOalY82wg_Jt4jSgIpI-s0HiXgTQt5OAYapJU4VO5Y21SdqJO66dCONQUgVB5UwYKey9GC68WROvfV8AsPFSGPTCdDD9Yo8o6f7Vh0Rz3V59MGzOPfYuiVPdUgJ4XETNO/s1600/DSC_2082.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1067" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR0ahh1SdKiS7TOalY82wg_Jt4jSgIpI-s0HiXgTQt5OAYapJU4VO5Y21SdqJO66dCONQUgVB5UwYKey9GC68WROvfV8AsPFSGPTCdDD9Yo8o6f7Vh0Rz3V59MGzOPfYuiVPdUgJ4XETNO/s400/DSC_2082.JPG" width="266" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGu3lreVYnaaHc-7yA4HoDCFfgKMuLde26bUYr58wVBoeiU0vwiqMO5vcR0mZ84fPP1bYIJb55H1p4U6IqsOMZt7ImyQ6nd62C_LXJd7HiRfAOcL0u_XJWV6ulWgXj8qlwekmLEbyCDqgB/s1600/_MG_9300.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGu3lreVYnaaHc-7yA4HoDCFfgKMuLde26bUYr58wVBoeiU0vwiqMO5vcR0mZ84fPP1bYIJb55H1p4U6IqsOMZt7ImyQ6nd62C_LXJd7HiRfAOcL0u_XJWV6ulWgXj8qlwekmLEbyCDqgB/s400/_MG_9300.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCsD-6V5JIoDzVFc-ywfG2hps1ct6N473DXle6SUSScy5Lvkls4yS6BKEEcF1QBw5sI-ferLI3n4ZeaCQXLh0QgTwwfN79hIZZhF0wfn2bHFCQNhI1Xm7t0Jg5tHojpmgH85BvtBNzc4qg/s1600/DSC_0035.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1067" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCsD-6V5JIoDzVFc-ywfG2hps1ct6N473DXle6SUSScy5Lvkls4yS6BKEEcF1QBw5sI-ferLI3n4ZeaCQXLh0QgTwwfN79hIZZhF0wfn2bHFCQNhI1Xm7t0Jg5tHojpmgH85BvtBNzc4qg/s400/DSC_0035.JPG" width="266" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPJ3PsrsI97IrnnDHiptWS5cpSZucXH3ky3gD8SGuQuQMtvqJ0e_nPtu4HlSpeMfm3rvYlJq8XNMoIs-fnd78DmAzpS-_w5PhWuaMEHH9VG_ww4N5NJZ8S57imHjEYtq7ybtll3A4H4dtJ/s1600/DSC_0028.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPJ3PsrsI97IrnnDHiptWS5cpSZucXH3ky3gD8SGuQuQMtvqJ0e_nPtu4HlSpeMfm3rvYlJq8XNMoIs-fnd78DmAzpS-_w5PhWuaMEHH9VG_ww4N5NJZ8S57imHjEYtq7ybtll3A4H4dtJ/s400/DSC_0028.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6H_P-VNFg7-XW_-rgeQkN0N70EYcpLckHakL6sU-nMJ0eM0CPTbs1jUKJqO7UxPsI4PID-lKagzUUJrTPqT9vvGvH5tWHvqC6gYRI6C0mbi88KWdXM0kTCuuOfFzi1Lm2-sOMT0dE91YI/s1600/DSC_0065.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6H_P-VNFg7-XW_-rgeQkN0N70EYcpLckHakL6sU-nMJ0eM0CPTbs1jUKJqO7UxPsI4PID-lKagzUUJrTPqT9vvGvH5tWHvqC6gYRI6C0mbi88KWdXM0kTCuuOfFzi1Lm2-sOMT0dE91YI/s400/DSC_0065.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
More information:<br />
Instagram : <a href="https://www.instagram.com/tgrcampaign/" target="_blank">@tgrcampaign</a><br />
Facebook : <a href="https://www.facebook.com/TGRcampaign/" target="_blank">Traditional Games Returns</a><br />
Youtube : <a href="https://www.facebook.com/TGRcampaign/" target="_blank">Traditional Games Return Campaign</a></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-25066841628460040222017-10-25T15:09:00.000+07:002017-10-25T15:09:37.411+07:00Sebuah Janji dan Bulan-bulan Berat Terlewati<div style="text-align: justify;">
Ini kalo gua gak ditantangin gak bakal nulis nih. Aseli<br />
Berengseknya yang nantangin malah ngepost tulisan lain diluar perjanjian. Bgst!! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Huh, setelah 19487 purnama terlewati, akhirnya puter balik juga. </div>
<div style="text-align: justify;">
Bulan-bulan lalu adalah bulan yang berat buat gua, </div>
<div style="text-align: justify;">
kalo ada orang nge-joke </div>
<div style="text-align: justify;">
" Sibuq amat nih, keya panitia pensi!" </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gua tabok sumpah. Panitia pensi bukan becandaan ya please banget ini mah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sibuknya bukan lagi gak sempet sekedar nongkrong bareng temen-temen, tapi udah menyentuh aspek lahir dan bathin kehidupan. Asli dah </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu bukan hal asing bagi gua jadi panitia suatu acara, bagaikan rice cooker dan centongnya. Hidup gua dan segala kepanitiaan memang sengaja diciptakan berdampingan, sungguh Allah Maha baik. Putri yang senantiasa menghabiskan waktunya di luar rumah ini seperti sudah ditakdirkan berjodoh dengan agenda rapat dan hal berbau kepanitiaan lainnya sejak dulu. Tapi izinikan gua jujur, acara yang berlangsung pertengahan Oktober silam jadi acara yang paling menguras tenaga, waktu, materi, kesabaran hingga air mata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bulan demi bulan terlewati, pulang malam, makan telat, pilek 239824623 kali, dan ketiduran di kelas sudah jadi rutinitas. Ingin rasanya memasukkannya dalam nominasi 'Ujian terberat sepanjang hidup Adibah' kalo ada, kalau boleh menyerah ingin rasanya, kalau boleh mengeluh sudah ribuan kali rasanya. Dan gua pun haqqul yaqin, gak cuma gua yang capek, gak cuma gua berkali-kali mengeluh dan hampir menyerah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buat yang udah sering jadi panitia pasti paham, gak cuma korban fisik, jadi panitia juga berkali-kali mengundang pergulatan bathin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiza0bxMOqop9K1a40BTGwPOb0eiJu0D1WJFMFFFwckGSMNbuDFOxf-RD0CsgpN5by86p4hzkLdodhu2NJGGzgeombc9y6I0g0ZNzADJ4c263JIatRJbO6yDtGKJLzW958xGuThLFfCw7lh/s1600/WhatsApp+Image+2017-10-14+at+13.11.03.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiza0bxMOqop9K1a40BTGwPOb0eiJu0D1WJFMFFFwckGSMNbuDFOxf-RD0CsgpN5by86p4hzkLdodhu2NJGGzgeombc9y6I0g0ZNzADJ4c263JIatRJbO6yDtGKJLzW958xGuThLFfCw7lh/s640/WhatsApp+Image+2017-10-14+at+13.11.03.jpeg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi 13 Oktober kemaren, RDK Fm Radio kampus yang hampir setahun sudah gua geluti menyelenggarakan serangkaian acara Off air, atau kami akrab menyebutnya ROFFAIR sebagai hajat wajib tahunan. Mengundang 2 <i>group band</i> indie dengan perbedaan genre yang ekstrem tentu bukan hal mudah. Kalau boleh gua bilang, sejak awal jalan kami tidak ada mudah-mudahnya, yang mudah hanya do'a kami, 'mudah-mudahan kami kuat' sampai akhirnya 13 Oktober tiba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai remaja putri yang kuat dan sewaktu-waktu suka judes gua ditempatkan di pintu masuk, bagian <i>body check</i> perempuan. Iyaak bener! yang kerjaanya bawa senter sama minta "maaf bisa dilihat tas nya sebentar kaka? blablabla" sampai fasih ke ratusan penonton yang datang, meneliti apakah dalam sling bag-sling bag perempuan ini ada rokok, obat-obatan terlarang, dan unsur-unsur SARA yang kerap menyebababkan perpecahan kedaulatan bangsa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sore itu kami mendatangkan Float dan Kelompok Penerbang Roket ke Hall Student Center UIN Jakarta, hamdalah kerjaan gua gak terlalu banyak, karna sebagian besar yang datang adalah kaum adam. Kayanya 2 group band ini pasarnya emang abang-abang, terutama abang-abang gondrong nan menggemaskan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
WOY INI BISA GAK SEH TIAP HARI UIN NGUNDANG KPR BIAR GUA PUAS LIAT ABANG-ABANG GONDRONG LUCU EVERY SINGLE DAY!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini salah satu hikmah dari ROFFAIR yang bisa gua ambil, </div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya abang-abang gondrong pake kaos, jeans belel, nonton konser musik itu bikin pusing, asal tolong banget gausah ditambah adegan dia nyisir rambut pake jari terus ngucir rambutnya asal deh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pingsan nanti saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi sumpah, wahai umat pemuja abang-abang gondrong lucu, datanglah ke konser KPR dimanapun kalian berada, agar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap kali penonton perempuan yang datang terlihat mulai jarang, sesekali gua nengok ke bagian <i>body check </i>cowok, ngeliatin satu dua abang-abang gondrong yang rela matiin rokoknya saat ditegur, ngibasin rambutnya, terus nengok ke gua,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
bukan deh, </div>
<div style="text-align: justify;">
nengok ke ceweknya yang udah berdiri di depan gua beberapa detik yang lalu tapi gua gak sadar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gapapa udah punya cewek juga tetep lucu kok. Gemes!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat malam makin larut dan pintu masuk mulai ditutup, sesekali gua masuk ke kerumunan penonton, menegur santai penonton yang melanggar ketentuan. Meski beberapa kali takut dan cenderung panik, gua menikmati atmosfer malam itu. Malam yang berbulan-bulan kami masukkan dalam agenda rapat, teriakan penonton, lingkaran-lingkaran syaitan alias moshing yang diciptakan penonton, kilatan lighting dari panggung, dentuman keras dari sound gantung yang menjalar langsung ke jantung, takut tiba-tiba jatuh cinta gua kalo gini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gua keluar dari kerumunan, naik ke tribun terus turun lagi. Takut soalnya di tribun papasan sama orang kobam, pas turun ternyata papasan juga sama orang kobam kasian, dia sendirian gelayutan rak sepatu yang kami set menjadi barikade sementara. Tadinya gua takut, mau kabur aja tapi pas gua liat lagi sorot matanya gua gak tega. Gua samperin abang-abang yang kaos merah maroon polosnya udah basah kuyup itu, melihat makin kuat dia gelayutan rak sepatu setinggi dua meter dengan kondisi setengah sadar, gua pegang pundaknya biar gak jatoh sama rak sepatunya. Kan kasian, sudah kobam tertimpa rak sepatu pula. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ngeri dia ketiban rak sepatu beneran, gua beraniin ngajak ngomong sambil masih nahan pundaknya, " Duduk aja bang, ntar jatoh semua ini rak sepatu saya." </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si abang-abangnya gak bales ngomong apa-apa, esmosi gua ngomong di read doang terus gua dorong aja rak sepatunya sampe dia ketimpa. Mampus!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Enggak deh, dia emang gak bales saran gua buat duduk dengan omongan, dia nengok dan membalas dengan tatapan sayu serta muka pusing khas orang setengah sadar dan..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ganteng!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
brgsk!! bdjgn!!</div>
<div style="text-align: justify;">
wey kata-kata kasar apa yang belom gua pake nih?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sialan, kan gua jadi makin takut beneran, takut sayang. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi sumpah malem itu gua boro-boro kepikiran takut sayang, gua pure tambah takut beneran tapi kesian, abang-abangnya juga bukannya duduk malah makin ngegelendot dan bikin tangan gua yang berusaha menahan badannya bertugas makin keras. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Lah jangan jatoh dulu bang, mau minum air putih apa?" kata gua yang udah kehabisan ide harus gimana lagi ini ngatasin orang setengah sadar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba dia bangkit, dan mengangkat tangannya pertanda menolak tawaran air putih gua. Kayanya sih. Detik berikutnya dia menunjuk ke arah pintu keluar, dan gua balas dengan anggukan, masih dengan muka mengernyit panik campur takut. Kita liat-liatan beberapa detik sampai akhirnya si abang kaos merah maroon balik badan jalan sempoyongan menuju pintu keluar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Awas jangan jatoh," bisik gua pelan, masih tetep panik dan takut sedikit. Pemuda dengan sorot mata lelah berjalan sempoyongan sampai pintu keluar. Kayanya. Soalnya gua langsung balik badan meper ke tembok tangan gua yang basah dan membaur ditengah kerumunan. Takut badak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ganteng dah, sampai detik ini gua masih inget muka dan sorot mata lelahnya. Semoga gua gak ketemu dia lagi dilain waktu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Takut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya begitulah, sedikit moment closing ROFFAIR 2017 yang paling gua inget, masih banyak lagi sebenernya tapi rahasia. Hamdalah 13 Oktober akhirnya terlewati dan akan segera disusul 13 Oktober- 13 Oktober lainnya. Gua juga sedang belajar menjadi mahasiswa yang baik lagi di kelas, berusaha nyimak temen yang lagi presentasi, mencoba bertanya dan kembali mengingat ada matkul apa dan siapa dosennya hari demi hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampe detik ini pusingnya masih berasa, bebannya terasa masih melekat, tapi gua belajar banyak. Gua lebih memaknai proses panjangnya, lika-likunya, suka dukanya, biasanya disaat-saat susah dan penuh perjuangan gini kita kan lebih mudah mengenali teman-teman kita. Meskipun selalu jadi bahan utama gua ngeluh dan nnagis sendiri, berkali-kali menyalahkan diri dan menuduh hidup tidak adil, gua bersyukur telah melewati 13 Oktober bersama-sama. :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hidup ini emang gak pernah mudah, hidup emang selamanya akan terasa tidak adil, tapi kita gak akan pernah tahu mana yang berat, mana yang tidak adil, mana yang melelahkan kalo kita gak pernah berusaha melewatinya. Masalah berhasil atau tidak? itu belakangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mana kita tahu di depan ada badai bila belum sempat melewatinya?</div>
<br /><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com29tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-55819625953607692772017-08-24T19:57:00.001+07:002017-08-24T19:58:34.003+07:00Upaya mencintai Jakarta dengan damai<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifbz1mj-rb0Jbh0aw8d_CwveCMEcIgZ32ZGDdyb5PJqW-TPiPcXxFD1bbR3iROtyad_JTTUkbK3vCFEFvLHxiv1jY5xW7INXdsNGJJCSi_PH2gDy87kFq8VRNZTZnkmVxyPpotf-TT08nm/s1600/6336723512_e7f41e8150_b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifbz1mj-rb0Jbh0aw8d_CwveCMEcIgZ32ZGDdyb5PJqW-TPiPcXxFD1bbR3iROtyad_JTTUkbK3vCFEFvLHxiv1jY5xW7INXdsNGJJCSi_PH2gDy87kFq8VRNZTZnkmVxyPpotf-TT08nm/s640/6336723512_e7f41e8150_b.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
Siapa yang gak suka jalan-jalan?</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua orang suka jalan, walaupun ujung-ujungnya gak jadian juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang penting mah jalan aja dulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saking seringnya cuma diajak-jalan-zone nin doang, yaudah gua lebih prefer jalan sendiri aja sekarang.<br />
Enak,</div>
<div style="text-align: justify;">
Gak ada yang nyakitin,</div>
<div style="text-align: justify;">
Gak makan janji-janji pulsa, eh palsu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pergi ke suatu tempat sendirian sebenernya bukan hal baru buat gua, selain karna emang gak punya temen, lelah dengan segala wacana bullshit menjadi alasan gua milih jalan sendirian. Istilah kerennya Me Time. Mencari teman perjalanan bukanlah hal yang mudah, buat gua yang extra disiplin dan gamau ribet, ga akan tuh mau pergi jauh dalam jangka waktu yang panjang sama orang-orang rempong yang kalo mau pergi sehari bawaannya udah kaya ramayana cuci gudang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah lama tenggelam, blukblakblukblubukblakbluk</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aduh tenggelam beneran lagi, bentar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah lama tenggelam dalam rutinitas sebagai mahasiswa ajaib, yang sibuk bikin makalah, masalah dan aneka macam rapat. Beberapa minggu lalu, gua kembali menemukan kebahagiaan itu. Berawal dari rencana mulia nemenin temen gua nyelesein masalah kantornya yang ada di daerah Jakarta Barat. Ba'da maghrib kita jalan, gua naik busway dari UIN dia naik ojek online dari rumahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bajingan memang, gatau diuntung. Udah ditemenin jauh-jauh, gamau ngalah buat susah payah berangkat bareng. Combo bajingan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untung gua lagi gabut level 2047403619.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Temen gua dengan ojek online, cukup 15 menit dari rumah ke kantor, akhirnya gua berangkat lebih awal minimal biar gak bikin dia terlalu lama nunggu. Sudah menjadi passion dan tabiat yang diketahui khalayak umum, bukan Adibah kalo pergi gak pake nyasar, bukan Adibah kalo pergi biasa-biasa aja. Minimal harus ada peristiwa semacam tragedi 98' untuk mengiringi perjalanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum jalan, setelah temen gua nentuin buat janjian di halte terdekat yaitu halte permata hijau RS Medika, gua langsung browsing, busway dan halte apa saja yang harus gua perhatikan agar selamat sampai tujuan. Sudah paham betul, harus berhenti dan menaiki busway apa saja, gua memulai perjalanan dengan menunggu busway Ciputat-Tosari, gua tau tuh harus berhenti di Pondok Pinang terus lanjut naik yang ke Harmoni, anehnya pas udah di Pondok Pinang gua mendadak lupa ingatan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaudah diem aja gitu liat orang yang silih bergantian berebut tempat di dalam busway, ini pasti gua dihipnotis nih, sama kenek busway nya. PARAH!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gua baru sadar salah jalan, salah naik busway, salah mencintaimu, saat busway transit di halte Bundaran Senayan. Akhirnya gua minta temen gua untuk sedikit sabar menunggu di halte Permata Hijau RS Medika, gua harus sampe Harmoni dulu, baru ganti busway ke arah tempat kita janjian. Jam sudah menunjukan pukul 19.22 Waktu Indonesia Bagianadibahbodohbangetsiastaghfirullah, disini gua udah pesimis banget, buset mau balik jam berapa kalo mau nemenin ngelarin urusan temen gua di kantornya, belom lagi gua aja sedang berdesak-desakkan diantara peluh pekerja ibu kota yang baru pulang, dan masih sekitar 297560 halte lagi yang harus gua lewati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lima belas menit kemudian, gua minta temen gua langsung ke kantornya aja, kelarin urusan kalo udah balik aja ke rumah. Dari pada nungguin gua yang masih sangat amat jauh, sia-sia. Karna merasa lega gak bikin orang lain nunggu, gua melanjutkan perjalanan jauh lebih santai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap lewat 3 halte gua turun, ikut ngantri diantara lautan manusia menunggu bus selanjutnya yang sama seperti gua naiki sebelumnya. Ngajak ngomong ibu-ibu yang abis video call-an sama anaknya yang nungguin di rumah, lari-larian sama anak kecil yang lagi nunggu bus sama orangtuanya, ngajak ngobrol bapak-bapak tua yang masih aja sanggup berangkat kerja dengan kendaraan umum, pasang muka lelah seolah baru balik dari kantor saat tiba di halte Harmoni yang busetdahpenuhbanget dengan muka-muka lelah. Ikut-ikutan ngomel saat ada orang yang main dorong aja waktu mau masuk busway, abis itu ketawa-ketawa sendiri merasa bodoh melakukan hal tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gua bener-bener gak ada tujuan, random berhenti dari satu halte ke halte yang lain, ngajak ngobrol orang asing yang gua temuin. Ini salah satu alasan gua masih suka naik transportasi umum di Jakarta yang gila ini. Gua bisa ketemu banyak orang, melihat aktifitas-aktifitas asing yang gak bisa ditemuin di kota lain. Gak dikira tukang hipnotis atau pemegang ilmu gendam aja gua syukur, yaa takutnya sikap sok asyik gua malah dicurigai orang lain.<br />
<br />
Menikmati kerlip lampu dan dinginnya Jakarta ternyata menyenangkan, gak cuma bisa ngilangin gabut, tapi bising klakson, mesin berat dan canda para pekerja proyek, ternayata bisa ngilangin kepenatan, dan kerinduan. Elah~<br />
<br />
Tapi beneran deh, sekali-kali mungkin lu musti coba, melihat Jakarta dari sisi lain.<br />
<br />
Mencintai Jakarta dengan cara damai.<br />
<br />
Walaupun gua tetep aja empeut lihat macetnya lebak bulus jam 11 siang, Yawlaah mau pindah ke Uzbekistan aja. Tapi gua akan sedikit demi sedikit belajar mencintainya, meski sulit, meski dia cinta yang lain.<br />
<br />
Di agenda jalan-jalan malam, gua bisa lihat bahagianya sepasang kekasih yang dipisahkan hari dan kesibukan, janjian di halte Lebak Bulus naik busway berduaan sampe rumah. Gak butuh tempat duduk, mereka hanya butuh lengan satu sama lain untuk mengakhiri perjalanan.<br />
<br />
Atau bapak-bapak yang menggendong (sepertinya) anak balitanya yang telah lelap dipundak kokoh, tempat ternyaman bagi isi kepala penuh imajinasi yang lelah, sambil sesekali si bapak menyanyikan senandung penghantar tidur perlahan.<br />
<br />
YHAELAH LUCU BANGET SIH.<br />
<br />
<br />
Sebenernya ada berbagai sisi Jakarta yang kalo lo lihat bikin emosi, tapi sesungguhnya jadi sisi paling indah di dunia. Berkali-kali gua menekan lebih dalam headset menaikan volumenya sampai maksimal, berpindah halte lewat jembatan penyebrangan. Berhenti sejenak, menikmati kemacetan di bawah sana yang tak berhenti menikam. Beuh berasa model video klip gua. Aseli.<br />
<br />
Sebagai anak rantau dari Pekalongan, kota yang arif, damai, serta berbudaya, gak ada tuh macet-macet model Jakarta, apalagi busway-busway yang sesak saat jam berangkat atau pulang kantor. Jakarta memang istimewa, Jogjakarta minder nih kalo ikut baca.<br />
<br />
Nyaris pukul sebelas malam, gua baru sampe lagi di kosan, pas banget turun dari busway gua ngeliat abang-abang nasgor sibuk mengaduk isi penggorengannya, mau gak mau gua jadi lapar dan memesan satu porsi nasi goreng. Pantes laper, gua baru inget nasi goreng ini bakal jadi nasi pertama yang gua santap hari ini. Meski besoknya harus rela bawa-bawa tissu dan air putih sepanjang hari, karna mendadak penyakit Cakra Khan alias pilek dan serak menjamah tubuh gua selama sepekan, gua gak pernah nyesel udah jalan-jalan gabut, naik busway satu ke busway lainnya, turun ke halte dengan random, dan memperhatikan Jakarta lebih detail. Bersama Jakarta, aku belajar untuk jatuh cinta. :)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com37tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-47335428474644030172017-08-03T13:24:00.001+07:002017-08-03T13:24:14.343+07:00Si Kecil Paling Tengil<div style="text-align: justify;">
huhuhuhu~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak tahan menulis sesuatu, seorang mahasiswa dengan berat membuka tombol entri baru di bloggernya, nomor 6 bikin kamu tercengang!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiTIWYKQBz7EBfsPDgg8kv_xsozHszjwlIUlIyhe0oaCYRLQqP1mjJkve0Svavv3WoGiFIo6_JjiHURuYYiNAEJ6b_I8kf1vAEBYacryH_acdxv34oFOFWtNh-Y6s9hvXBdoBmO6kNPcDo/s1600/WhatsApp+Image+2017-08-03+at+12.36.50%25282%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiTIWYKQBz7EBfsPDgg8kv_xsozHszjwlIUlIyhe0oaCYRLQqP1mjJkve0Svavv3WoGiFIo6_JjiHURuYYiNAEJ6b_I8kf1vAEBYacryH_acdxv34oFOFWtNh-Y6s9hvXBdoBmO6kNPcDo/s1600/WhatsApp+Image+2017-08-03+at+12.36.50%25282%2529.jpeg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu alasan gua udah jarang banget ngeblog adalah, karna gua kebanyakan nulis di blog orang, eh kelompok, eh komunitas deh. Gua jadi reporter disebuah Radio kampus, yang menuntut gua menguras otak buat setor 3 tulisan setiap minggunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Lah, nulis buat report bisa 3 tulisan, masa ngeblog satu aja gak bisa?</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah justru itu sahabat netizen yang dirahmati Allah, ide gua larinya kesana semua, diksi demi diksi, kata demi kata gua curahkan kesana semua. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
blog terkasih ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
hanya dapat sisanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Perihnya realita berpoligami. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau boleh jujur, gua lebih enjoy nulis di blog lah, yakalii, gua bisa bebas cerita dan membelok-belokan suatu cerita. Kalo jadi pewarta, gua mau gak mau harus nulis sok mikir kaya <a href="http://radiordk.uinjkt.ac.id/links/beritakampus/perempuandalampembangunanindonesia" target="_blank">gini</a>, atau ikut seminar international yang full inggris cuma buat nulis kaya <a href="http://radiordk.uinjkt.ac.id/links/beritakampus/konferensiinternasionalbeyondcoexsistenceinpluralsocieties" target="_blank">gini</a>. Udah tau kan kadar ke Inggrisan gua ini amat rendah. Belom lagi bahan berita yang makin tips saat liburan, mau gak mau harus memutar otak menyerap hal-hal trend untuk dijadikan bahan berita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
blog terkasih ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
hanya dapat sisanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Perihnya realita berpoligami. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi yaasudahlah, paling enggak gua masih bisa nulis meski tida di blog sendiri. hehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi kita mau bahas apa? ini deh, Awkarin putus sama Oka ya? eh Astaghfirullah udah wafat ya Oka nya? </div>
<div style="text-align: justify;">
Maap deh, hari kebangkitan nasional aja apa? atau peran perempuan dalam pembangunan nasional, atau toleransi sebagai salah satu dasar ketahanan NKRI?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
idiiih serius banget, kaya mau <i>interview</i> pekerjaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Ini aja deh, Gua udah pernah cerita kayanya, kalo gua punya adek cowok. Iya betul, namanya Royyan. Sekarang Royyan telah menapaki jenjang S3.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
SD kelas 3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Umur
belum genap delapan tahun, dikelas tiga esde ini, Royyan tergolong anak
yang tingkat usilnya tinggi. Bukan maenlah, seperti anak-anak pada
umumnya. Royyan lahir sebagai aak yang InshaAllah terakhir, meskipun dia
suka iseng rikues minta adek lagi, yang kompak dijawab dengan ata
melotot dua kakak perempuannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
YEE ENAK AJA, LU LAKI ATU AJA BERANTEM MULU SAMA KAKANYA. PAKE IDE NAMBAH SATU LAGI, NAMBAHIN MASALAH KELUARGA AJA!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk
mengobati rasa kecewanya, Royyan jadi sering main ke rumah tetangga
yang punya bayi buat diajak main. Padahal mah apa mainannya gabuut bet,
lempar-lemparan boneka bola doang ampe bosen. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak
laki-laki yang diberi nama Abdullah fatih ar-royyan seminggu setelah
dilahirkan ini, sekarang tumbuh menjadi anak yang adaa aja idenya. Mulai
dari hobi beli layangan tapi sampe rumah disobek dan dibuat ulang,
sampe bikin emosi tiap kali pulang main ditanya 'habis dari mana?' yang
selalu dijawab dengan "Dari hatimuu..." atau hobi narikin benang jait
mamah, dan diedarkan keseluruh sudut rumah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi,
semenjak ada Royyan, gua jadi jarang banget berantem sama Mia, adek
pertama gua. Karna Mia berantemnya sama Royyan sekarang. Ganti tendeman
biasaaa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tau
gak si, salah satu moment berantem Mia dan Royyan yang paling gua inget
adalah saat kekesalan Royyan memuncak, dia bergegas mengambil
mobil-mobilan miliknya yang harus ditarik kebelakang dulu biar bisa
jalan sendiri. Setelah dua pasang roda mobil-mobilan kuning itu ditarik
mundur, Royyan dengan sengaja menenggelamkan mobil itu ke dalam rambut
keriting Mia. Dan bisa ditebak, rambut Mia sukses nyangkut ke jari-jari
mobil-mobilan kuning. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mia nangis, Royyan kecil tertawa bahagia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkat tragedi itu, rambut Mia terpaksa dipangkas kalo gamau ada mobil-mobilan kuning nyangkut dikepala selamanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gak
cuma itu, yang terbaru beberapa hari sebelum Ramadhan kemarin, rumah
gua di Pekalongan disatroni maling. Mungkin faktor terburu-buru karna
tiba-tiba tetangga nyamperin pintu rumah yang terbuka dan memanggil nama
Mama gua dan merasa tidak berhasil menemukan tempat persembunyian
benda-benda berharga, maling tersebut cuma sempat ngambil Play Stasion
Royyan yang tergeletak depan TV. Baru sadar kemalingan, saat sore hari
Mia pulang ke rumah dan melihat keadaan rumah udah berantakan, lemari
acak-acakan, pintu kebuka lebar dan gak ada Mama di rumah. Sempat panik,
karna Mama tiba-tiba juga susah dihubungi, akhirnya Mia nelfon gua yang
lagi di Jakarta sambil mewek. Ini sekarang nih, kalo diklarifikasi, dia
pasti mengelak karna dibilang nangis pas kemalingan kemarin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mama
baru pulang sekitar ba'da maghrib sama Royyan dari rumah bude. Tanpa
banyak ngomong, Mama langsung ngecek barang-barang simpanannya, dan
hamdalah aman masih di tempat persembunyian. Royyan disuasana yang
genting mengacaukan konsentrasi Mama, dengan berkali-kali menanyakan
keberadaan tas sekolahnya,<br />
<br />
"Mah tasku dimana yang warna merah itu?"<br />
<br />
Mama masih sibuk ngobrol sama tetangga yang sedari tadi meramaikan rumah pun acuh tak acuh, Royyan terus mengulang pertanyaan yang sama.<br />
<br />
" Mah tasku mana yang merah gak ada, kan ditaro di ruang tamu waktu itu."<br />
<br />
Lelah dengerin Royyan yang berkali-kali bertanya, akhirnya Mama berusaha mencari tas yangterus ditanyakan Royyan. Dan foila, voila, eh gimana sih tulisannya, bimsalabim, kun fayakun, tas sekolah Royyan raib.<br />
<br />
Maling gabuuut!!!<br />
<br />
Nagapain siih ngambil tas bocah SD?<br />
Mamah panik, bukan apa-apa dua hari lagi Royyan Ulangan akhir semester, nah buku dan LKS yang di dalem tas otomatis ikut kebawa. Mama bingung karna nanti Royyan belajar buat ulangan dari mana? sedangkan Royyan tersenyum jumawa, karna bisa menghindar belajar UAS karna bukunya ilang. Disinyalir, raibnya tas sekolah Royyan karna digunakannya tersebut untuk mengelabui masyarakat terhadap kasus pencurian PS tersebut. hhmm</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6tqHO2lsQ9U5H2NNpNaWrSJr7zZzxfRHWRsBgL6gDNUKPdPOi7BdoL1Hl2um_zLjP2EU62ReJatX1B5qogZovDjKb3xjIJVDSsFWoY7HAWjoIwvooLd3uzPR-bGS4kFWgdiSUbA9b84Zl/s1600/WhatsApp+Image+2017-08-03+at+12.36.50%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6tqHO2lsQ9U5H2NNpNaWrSJr7zZzxfRHWRsBgL6gDNUKPdPOi7BdoL1Hl2um_zLjP2EU62ReJatX1B5qogZovDjKb3xjIJVDSsFWoY7HAWjoIwvooLd3uzPR-bGS4kFWgdiSUbA9b84Zl/s1600/WhatsApp+Image+2017-08-03+at+12.36.50%25281%2529.jpeg" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gak cuma itu,<br />
Sejak kejadian disatroni maling, cukup menyisakan trauma bagi keluarga gua. Iya doong, kalau seandainya si maling masih menyisakan kegemasan karna cuma dapet seperangkat PS dan berniat balik lagi gimana? Seminggu berlalu, gua lagi ada kunjungan ke sebuah radio swasta, bulan puasa yang terik menjadi panik, saat siang bolong gua nerima sms dari Mama yang berisi,<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Mbak.kamu.pulange.kapan</b><br />
<b><br /></b>
<b>Mba.iba.rumahe.adamaling.bilang.ayah</b><br />
<br />
<br />
<br />
Demi apa gua panik, ada maling lagi dateng ke rumah?<br />
Gua langsung berusaha nelfon Mama, Ayah, dan Mia pokoknya gua telfonin semua. Amayzing malingnya balik lagi. Bodohnya gua gak merhatiin gaya penulisan smsnya siang itu. Baru pas sampe kosan lagi dan orang rumah konfirmasi bahwa kepanikan gua disebabkan sms usil dari Royyan belaka. Gua perhatiin, iya juga ya, sejak kapan Mamah ganti spasi menggunakan tanda baca titik?<br />
<br />
Ingin mendoakan hal yang buruk rasanya, untung adek sendiri. :)<br />
<br />
Ternyata gak cuma gua, Mia juga pernah kena prank dari Royyan, bukan rumah kemalingan tapi, lebih parah. Kondisinya Mia lagi di sekolahan, mengikuti kegiatan belajar mengajar layiknya siswa biasa, saat tiba-tiba menerima sms dari nomor Mamah yang isinya,<br />
<br />
<br />
<b>Mbak mi mama diculik.</b><br />
<br />
<br />
<br />
Maha suci Allah dengan segala firman-Nya, kisah apalagi yang berusaha Royyan viralkan?<br />
Mamah gua, ibu-ibu tim gamis garis keras itu, diculik :(</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Mungkin karna IQ yang lebih tinggi, dan ketaqwaan yang jauh lebih daripada gua, Mia sama sekali gak panik. Hanya tersenyum masam dan memaklumi keusilan adiknya ini.<br />
<br />
Kebayang gak si? Royyan ngetik Mamah diculik depan TV sambil tiduran nonton upin ipin pulang sekolah, nyalain kipas sambil nyengir-nyengir usil, sedangkan Mamah sibuk masak di dapur. Keusilan yang hqq~<br />
<br />
Gua nih seusil-usilnya, gak sampe yang bikin berita hoax hingga meresahkan warga. Gua sih berharap Royyan gak punya cita-cita jadi pewarta atau netizen aktif, bisa gempar alam raya nantinya.<br />
<br />
Gak cuma berhenti di sms usil, Royyan juga hobi ngusilin sepupunya yang lain, kaya ngelempar fidget spinner sepupu gua yang masih TK ke atas lemari tanpa alasan, ngebuang sendal orang ke tengah kolam renang tanpa alasan, mindahin mainan sepupu gua secara random, memindahkan ikan dari aquarium ke baskom Mamah, dan hal-hal remeh yang orang lain gak akan kepikiran buat melakukannya.<br />
<br />
Gua bersyukur Royyan gak suka main fisik sih, tapi waktu kelas dua SD, Royyan pernah kena kasus di kelas yang membuat Mama gua dipanggil kepala sekolah yang bisa ditebak, hal itu karna keisengan yang tak terbendungnya. Meski usil dan malas belajar, Royyan tetap bangga dengan rangking 11 nya di kelas, dengan 10 teratas diduduki oleh siswa perempuan. Gak cuma itu Royyan termasuk cepat buat ukuran anak kelas 2 SD, karna bisa menamatkan 3 jilid Iqro' dalam kurun waktu 10 bulan. Keren.<br />
<br />
Harapan gua ke Royyan untuk saat ini gak muluk-muluk, yaa gimana yaa masih juga kelas 3 SD. Semoga Royyan bisa membatasi dan mengalihkan energi usilnya kepada hal yang lebih bermanfaat, menciptakan PLTU mungkin, Pembangkit Listrik Tenaga Usil.<br />
<br />
Indonesia pasti bangga punya Royyan.<br />
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNoLFWAvJr-2h-yiNecqTFOTwNX-4tow1cKuMqH6hcTHRpg3uozbuQxLxL9sHy_zcZiToOFpad7kCirYWkJcoa-0tkyaR8Xvlrncz44OflPrz7_YDpGeUk9pOpZWuzErGd8oh8XrGbOexU/s1600/WhatsApp+Image+2017-08-03+at+12.41.26.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="959" data-original-width="1280" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNoLFWAvJr-2h-yiNecqTFOTwNX-4tow1cKuMqH6hcTHRpg3uozbuQxLxL9sHy_zcZiToOFpad7kCirYWkJcoa-0tkyaR8Xvlrncz44OflPrz7_YDpGeUk9pOpZWuzErGd8oh8XrGbOexU/s400/WhatsApp+Image+2017-08-03+at+12.41.26.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mbak, aku naik onta. keren.</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-69205689117980148722017-07-10T20:50:00.002+07:002017-07-10T22:25:54.055+07:00Jatuh Cinta Sendirian?<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigInFYf72P9JtFl9n3TMlDVKKxVINGDdC8lNH0n4H8_g3hUV55h4W1x48sRcP1W7-FBDQgnPp7XLjjH0a6l1NrTOmLLbFQApCPlTbgvLMd9qRSs8xDk8BNJ5mI5dMr7bpasQ2UbuhOltie/s1600/lav.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="315" data-original-width="500" height="402" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigInFYf72P9JtFl9n3TMlDVKKxVINGDdC8lNH0n4H8_g3hUV55h4W1x48sRcP1W7-FBDQgnPp7XLjjH0a6l1NrTOmLLbFQApCPlTbgvLMd9qRSs8xDk8BNJ5mI5dMr7bpasQ2UbuhOltie/s640/lav.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">gambar ini dipilih karna pengen aja</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />
Jatuh cinta itu hak bagi semua anak cucu nabi Adam AS. Termasuk jatuh cinta sendirian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Woelaah..</div>
<div style="text-align: justify;">
Da pa neh, sudah lama tidak membuat riuh dunia perblogeran, sekalinya menampakan batang hidung malah membahas perihal cinta. Bukan Adibah banget!!</div>
<div style="text-align: justify;">
Yasudahlah, sesungguhnya dari pada tidak menulis sama sekali bukan sahabatku?<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhir- akhir ini (kurang lebih 4 bulan yang lalu) banyak temen yang curhat ke gue kalau mereka lagi jatuh cinta yangentahlahkayanyasendirian. Gak akhir-akhir ini juga sih sering dari dulu juga, dari jamannya Fir'aun pake celana gaul. Iya, kebanyakan dari mereka, asyik bertanya-tanya dan menebak-nebak perasaan. Tidak berani menyatakan dan enggan menghadapi kenyataan. Katanya sih takut, gatau deh apa yang ditakutin, padahal katanya jatuh cinta kan menyenangkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Katanya....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka yang berhak jatuh cinta, seharusnya berhak pula mengungkapkannya. Tapi sayang, gak semua berani memperjuangkan hak tersebut. Sebagian dari mereka nyaman dengan perasaannya sendiri.Jatuh cinta sendiri, seneng-seneng sendiri, dan pada akhirnya sakit hati sendiri.<br />
<br />
Yaa resiko..<br />
Chicco resiko.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
APASEH LAGI SERIUS JUGA!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Eh, tapi beneran ini serius. Lagi banyak yang curhat sama gue (seperti biasa ) dan mereka lagi jatuh cinta, tapi gatau dan gamau tau perasaan orang yang dicintainya. Ada yang katanya takut bertepuk sebelah tangan, takut bertepuk ame ame belalang kupu kupu, ada yang merasa CUKUP nyaman dengan melihat senyumnya dari jauh, mendengar renyah derai tawanya meski bukan dia penyebabnya, mendengar kabar baiknya meski harus lewat jutaan daun, embun dan desir pasir dipadang tandus sebagai perantaranya. Kalau sudah begini, siapa yang berani bilang jatuh cinta itu rumit?<br />
<br />
HAHAHA<br />
INI KENAPA SIH<br />
GUE SEKARANG KALO NULIS BELOK MULU<br />
GA PERNAH FOKUS<br />
<br />
<br />
Balik lagi ke masalah yang kerap terjadi di kota-kota besar ini.<br />
<br />
Jatuh Cinta Sendirian.<br />
Abis katanya kalo jatuh cinta sekelas ribet, kebanyakan. belom lagi kalo dikelas ada guru.<br />
<br />
Gua sendiri termasuk tim yang setuju gak setuju dengan konsep jatuh cinta sendirian. Disisi lain gua mending jatuh cinta sendirian kalo dengan dinyatakan perasaan cinta tersebut malah menggiring kepada kemungkaran.<br />
<br />
<i>ALLAHUMMA SHALLIALAA MUHAMMAD</i> #AdibahSholehah2017<br />
<br />
Eh iya lho bener, ya gak siih..<br />
Kalau jatuhnya setelah perasaan cinta itu diungkapkan dan malah menimbulkan pecah kongsi antara Korut dan Korsel mendingan jangan. Memfosil-memfosil dah tuh perasaan bodoamat, demi keselamatan warga negara dan anak cucu nabi Muhammad nih.<br />
<br />
Kecuali,<br />
Usai diungkapkannya perasaan tersebut muncul niatan niatan baik lainnya, maka menurut gua sah-sah aja. Bukankah cinta adalah suatu hal yang indah?<br />
<br />
Jatuh Cinta bukan soal UN yang jadi dokumen rahasia negara, dari pada ditahan-tahan dan bikin panas dingin berbulan-bulan, lebih baik utarakan.<br />
Jatuh Cinta juga bukan aib teman yang harus disembunyikan, dari pada malah kepikiran bikin males makan dan kelaparan, lebih baik nyatakan.<br />
<br />
Gila keren ya gue ternyata, lumayaaan..<br />
<br />
Jadi sampe mana tadi lupa..<br />
Ooh iya, tapi bener ga sih apa gue doang yang ngerasa kalo yang paling sering jatuh cinta sendirian tuh cewek. Ya gak menutup kemungkinan cowok juga bisa jatuh cinta sendirian sih, tapi cewek lebih banyak.<br />
<br />
Biasanya hal ini disebabkan karena stereotipe masyarakat yang sangat kuat, yang menganggap cewek itu tugasnya dikejar, bukan mengejar. Padahal sih menurut gue sah-sah aja cewek menyatakan perasaan.<br />
<br />
Emangnya napa? bukankah jatuh cinta hak seluruh lapisan masyarakat?<br />
<br />
Kalo cowok yang memilih jatuh cinta sendirian, hasil riset gua menunjukan bahwa 11 dari 10 cowok memilih hal ini karena minder dan takut ditolak. Yeuu padahal kan nyatain perasaan doang, bukan mau ngajuin judul skripsi, ngapa pada takut bet takut ditolak dah?<br />
<br />
Rata-rata mereka memilih jatuh cinta sendirian karena:<br />
1. Minder<br />
2. Udah punya cowok (178127357830)<br />
3. Takut gak berbalas<br />
4. Malu anjir diceng-cengin anak tongkrongan kalo kaga berbalas<br />
5. Takut ah, ntar kalo gua bilang dia malah ilfeel lagi.<br />
6. Saingan banyak, percuma ini mah<br />
7. Ingin memantaskan diri, menjadi seseorang yang pantas berada satu shaf di depannya (re: Supir angkot)<br />
8. Nomer tujuh apaan dih bullshit<br />
9. Nomer delapan unfaedah banget dih apus ah<br />
10. Jumlah malaikat yang wajib diketahui oleh orang Islam.<br />
<br />
<br />
Eh tapi bener gak sih, orang yang jatuh cinta sendirian tuh apa-apa serba pake prasangka?<br />
Mereka yang jatuh sendirian akan cenderung sensitif terhadap aktivitas seseorang yang dicintai, gak jarang para pe-jatuh cinta sendirian ini sampai bikin second account buat memantau activity doi secara diam-diam, perubahan status sedikit langsung berprasangka yang tidak-tidak, snapgramnya diseen doang langsung berprasangka kalau dia sayang, dia ngelove postingan di ig ajaa senengnya udah kaya perasaannya dilove balik. Jangankan postingan dilove deh, dia online wasap aja langsung berasa jodoh.<br />
<br />
Yeuuu dinamo tamiya!!<br />
<br />
<br />
Kalau sudah menimbulkan hal-hal seperti ini sih, lebih baik perasaan itu dinyatakan, inget yaa nyatakan aja, berbalas syukur diread doang yaudah end chat. Kan enak tuh lega kalau semuanya terang benderang, ga akan ada lagi prasangka-prasangka buruk, malam-malam penuh penantian berharap dia merasakan hal yang sama, sajak-sajak peluruh senja yang tak pernah sampai pada empunya, <i>no typing-typing</i> doang <i>club</i> pada setiap social medianya.<br />
<br />
<br />
Sapa tau nih ya sapa tau, dia juga punya perasaan yang sama tapi sama-sama memendam juga. yang satu mendem satunya lagi mendem, eh dua-duanya kekubur.<br />
<br />
Dido'ain<br />
<br />
Meninggal beneran, jasad beserta perasaannya.<br />
<br />
Jatuh cinta itu indah, mari tuntaskan dengan cara yang indah pula<br />
<br />
<br />
Itu siih kalo menurut aku ya,<br />
Kalo mas Anang sih terserah, apalagi mbak Agnes yang katanya beneran monica<br />
Kalo menurut kamu?<br />
<br />
<br />
Mangnya keseleo apa pake menurut?<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-29465838439324716862017-03-01T16:00:00.001+07:002017-03-01T20:02:06.185+07:00Suka Duka Jadi Pewarta<div style="text-align: justify;">
Ngeblog sekali sebulan amat gua kaya bayar listrik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maafin ya, sedang mendalami dunia percak-cakan dan tebak-tebakan nih, agar supaya menjadi profesional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Enggak ngeblog bukan berarti gua jadi gak produktif. <i>asek</i>. Gue tetep nulis tiap minggunya, nulis berita. Kebagian divisi reporter di RDK, mewajibkan gue buat nyetor 3 berita setiap Minggunya. Sebulan sudah jadi reporter, lumayan lah berasa suka dukanya. Dapet dateline 19.00 WI Bagian Ciputat pada setiap Minggunya, lumayan uga menciptakan pribadi gua yang udah gila jadi makin gila. Terimakasih redakturque<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizXOiW_M_xU4YxvKay_wIWppU4m-Bu1-2YK0SlGOaVwI2uidO_BnWGlxgH1P0rPXB0mQZJWFNOFPJqmjC-KigjP5tzvy5BBbHyD_PRt9yeTuOcB3huuU5EGFE6goxDJYRtpBohNUEL0Dth/s1600/gopego-mesin-ketik_kromatik_01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizXOiW_M_xU4YxvKay_wIWppU4m-Bu1-2YK0SlGOaVwI2uidO_BnWGlxgH1P0rPXB0mQZJWFNOFPJqmjC-KigjP5tzvy5BBbHyD_PRt9yeTuOcB3huuU5EGFE6goxDJYRtpBohNUEL0Dth/s640/gopego-mesin-ketik_kromatik_01.jpeg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah nyampe kampus dari jam delapan pagi, ngaduk-ngaduk socmed dan official account dari Universitas, Fakultas, Jurusan, UKM, sampai Komunitas di UIN, muter-muter UIN kaya orang ilang. Dioper sana-sini sama narasumber, berasa barang haram gue buat oper-operan. Sok asik sama orang buat ngulik-ngulik berita, nge dm-dm in instagram orang, minta kontak abang-abang atau mbak-mbak buat jadi narasumber. Dari yang balesnya GeCe, sampai yang diread doang. Alhamdulillah sudah semua. Sejujurnya benarkah kehidupan pewarta sekeras ini? :')</div>
<div style="text-align: justify;">
Mau nangys</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi reporter radio aja gue udah berasa banget susah payahnya, padahal jangkauannya masih radio kampus lho. Apa karna gue nyari berita disaat kampus lagi libur ya? jadi minim kegiatan. Gak kebayang, kalau cita-cita gue sebagai wartawan benar terwujud. Bisa makin edyan gua. Tapi ngapapah, ini masih awal. Awal yang getir.<br />
<br />
Untuk ke edyanan yang haQQ.<br />
<br />
Pernah pada setiap Jum'at ( karena gua kebagian jadwal cari berita hari Jum'at ) pukul delapan pagi gua udah standby di studio RDK, bertapa deket stop kontak mengais-ngais serpihan informasi kegiatan mahasiswa di <i>socmed</i>. Satu demi satu akun instagram organisasi di UIN gue follow. Bedebah memang, angka following gua meningkat gara-gara jadi reporter, angka followers mah boro-boro. :''<br />
<br />
Sampai jam 12 siang, tak jua kutemukan adanya serpih-serpih kegiatan yang bisa daku beritakan. Berbekal energi pecel gorengan goceng khas ibu-ibu tukang pecel UIN, gua muterin UIN, cari mahasiswa. Ada orang ngumpul gua samperin, ada yang pake kerudung samaan gua samperin, siapa tau dalam rangka mengikuti suatu event kan kerudungnya samaan. Padahal mah gak sengaja. Ada OB gue tanyain, ada satpam gua tanyain, masuk-masuk kantor TU, nyebelahin mahasiswa yang lagi Wifi-an gratis. Segala upaya.<br />
<br />
Jadi pewarta, mau gamau membangun kepribadian gua menjadi lebih kepo. Entah kepo, entah lebih layak disebut suudzon. Tapi jadi pewarta gak melulu susah kok.<br />
<br />
Yhaaa<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<i><br /></i>
<i>SUSAHBANGETLAHANJER!!</i><br />
<br />
<br />
Gak deh, ada senengnya. Senengnya jadi pewarta itu, gue jadi banyak kenalan baru. Dari anak Himpunan Mahasiswa, UKM, komunitas, satpam, sampai staff TU masing-masing gedung. Mantap bukan,<i> social climbing </i>yang menakjubkan!. Gak jarang karena harus mencari narasumber masing-masing dua untuk setiap berita, ngebuat kotak handphone dan riwayat chat gua di penuhi oleh orang-orang asing. Kalo lagi iseng nge-scroll chat tuh bawaannya istighfar aja," Astaghfirullah, siapa ini coba, kenapa gue bisa chat sama dia. Dosa apa gue Ya Allah," atau sesekali, " Ya Allah, cakep amat, leh uga nih save deh nomernya." <br />
<br />
Yha lumayan kan ya, kalo papasan dijalan ada yang disenyumin karena pernah kenal lewat wawancara. ehe<br />
<br />
Yhaa begitulah,<br />
<br />
Itu salah satu point penting jadi pewarta, gue selalu punya kesempatan liat spesies abang-abang gemas di UIN. Dari yang gondrong ganteng, gondrong manis, cepak ganteng, cepak manis, berkacamata ganteng, berkumis tipis, berjanggut merah, abang-abang berpeci yang sholeh sampai yang botak menawan, pewarta pernah wawancara semua.<br />
<br />
HAHAHAHA<br />
<br />
Enak kan jadi pewarta?<br />
<br />
Tapi ini siriusly, gua sendiri heran. Tanpa bermaksud genit mewawancarai abang-abang gantenk sebagai narasumber, tapi emang rejekinya gitu. Kadang gua pengen gitukan dapet narasumber cewek biar lebih enak ngobrolnya, tapi Allah menakdirkan lain, yang datang justru abang-abang, gantenk lagi.<br />
<br />
Yhaa walaupun gak jarang dapet yang demek juga, tapi teteup kuantitasnya jauh lebih tinggi ketemu abang-abang gantenknya. Ngapapalah, demi kelancaran penulisan sebuah berita. Rejeki pewarta sholehah.. #AdibahSholehah2017<br />
<br />
Jadi pewarta menuntut gue mau gamau harus nulis. HARUS WAJIB FARDHU A'IN!!<br />
Tak peduli mau lagi gak mood nulis, lagi mager, lagi gak ada ide kek. Tetep harus nulis, dari pada digorok redaktur. Seperti itu. Berita harus sudah nangkring dikotak masuk e-mail redaktur pukul 19.00 WIB, kalo gamau di PC ditanya-tanyain apa kabar beritanya?.<br />
Belom lagi kalo kena revisi, Ya Allah...<br />
<i><br /></i>
<i>mau nangyz</i><br />
<i><br /></i>
<br />
Tapi, sesungguhnya dibalik segala kritik dan saran redaktur dan pemred Que. Gua sayang dan mengasihi segala kritik dan revisian mereka. Berasa punya editor pribadi, seenggaknya ada yang merhatiin tulisan gue, ada yang peduli dengan segala ke typoan ini, dengan segala kerumitan pemilihan kata ini, dengan segala ke-begoan gue dalam dunia tulis menulis berita. :')<br />
<br />
<br />
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com26tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-51577766250149840842017-01-30T12:48:00.001+07:002017-01-30T18:48:31.402+07:00Postingan Awal Tahun<div style="text-align: justify;">
<br />
<i>Inhale Exhale</i>,</div>
<div style="text-align: justify;">
Fuiiih.. udah 2017. </div>
<div style="text-align: justify;">
Udah mulai gak salah-salah lagi nulis tanggal di ujung atas kertas kan? yakalee udah sebulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasah gue kalo ngucapin apa-apa selalu telat, termasuk tahun baru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat Tahun Baru, jangan lupa beli kalender baru. :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah telat, ngucapinnya gitu doang lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan ini dibuat sejak awal tahun, sengaja diulur publishnya, biar kaya perasaan aku yang lagi ditarik ulur. Sekian</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gak deng. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sengaja diulur publishnya nunggu moment yang ciamik terlewati, biar sekalian. </div>
<div style="text-align: justify;">
Biar gak kaya postingan Ta'aruf yang ditulis dari Oktober tapi gak kelar-kelar anjeeer, udah setahun!!<br />
Padahal mah apa, gak sempet. Diri sendiri aja gak keurus, apalagi blog.<br />
Memang kadang realita semenyedihkan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrKjzbakTs4JgxGW-kIa7-CVAbIphP_h6YRn_CGkaZSniEHqvnMoje2PfgvBJmUOFgQ6XidruPxUNrxH3cNvwIaDMM_FylbBcsW3QEpcqIwNFzc987xzib5pXKsLdCmlXblG9fmZwRqRB8/s1600/large.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="546" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrKjzbakTs4JgxGW-kIa7-CVAbIphP_h6YRn_CGkaZSniEHqvnMoje2PfgvBJmUOFgQ6XidruPxUNrxH3cNvwIaDMM_FylbBcsW3QEpcqIwNFzc987xzib5pXKsLdCmlXblG9fmZwRqRB8/s640/large.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://weheartit.com/" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4 bulan jadi Mahasiswa dan 5 kali jadi panitia acara. Itu berarti ANJER TERNYATA GUE MARUK JUGA. Ada kegiatan apa buru-buru ikut, giliran dilakuin ngeluh-ngeluh di socmed.<br />
Memang kadang realita semenyedihkan ini (part 2). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 2016 kemaren banyak banget hal-hal baru yang seharusnya bisa ditulis satu persatu dan menjadikan list postingan di tahun 2016 ini lebih penuh. Tapi apalah daya tak ada upaya. Di penghujung 2016 gue memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai salah satu Calon Anggota baru ( CAANG) pada sebuah Lembaga Semi Otonom mahasiwa di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta yang bergerak dibidang media, yaitu Radio Komunikasi dan Dakwah atau biasa dikenal RDK FM. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disini pada akhirnya gue dipertemukan dengan keluarga baru. Berkat pahit asamnya proses seleksi dan pendidikan yang kami lalui ber-yangawalnyaduapuluhsembilan ini. Doktrin "Kita ini satu tubuh" yang berkali-kali digemakan, sukses ngebikin gue menitihkan air mata saat kehilangan salah satu diantara mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Remeh banget padahal Ya Allah. Temen-temen SMA gue pasti bakal heran, gue yang paling jarang nangis ini bisa-bisanya menitihkan air mata demi teman baru yang kenal aja baru sebulan ini. Tapi seandainya mereka tahu kaya apa si temen-temen yang gue tangisin ini, mereka gak akan heran air mata gue yang mahal ini kenapa bisa jatuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Galak-galak gini Adibah orangnya setia kawan banget soalnya. Teman itu nomer 4, Setelah nomor satu Bismillah, yang kedua Allah, dan yang ketiga Keluarga. Kami ber-26 yang pada akhirnya melewati berbagai jenis magang dan melalui banyak rintangan dan siap untuk dilantik menjadi Anggota baru yang sesungguhnya. Sampai akhirnya tanggal 15 Januari silam setelah melalui manis pahitnya bangun-robohin tenda, mentas dari kubangan pindah ke empang, lelehan air mata dan renyahnya gelak tawa, kami ber-26 <i>finally</i> dilantik jadi Anggota Muda (ANGMUD). Meski belum resmi karena Musyawarah Anggota baru akan dilaksanakan pertengahan Februari nanti, kebahagiaan kami pun sudah tak terbendung, akhirnya apa yang kami perjuangkan bersama selama tiga bulan usai sudah. Maaf, belum usai maksud gue, baru saja dimulai.<br />
<br />
Dramatis abis,<br />
<br />
Sampai postingan ini di publish, kami ber-26 sedang gencar-gencarnya ngurusin BANSOS ALIANSI ( Alirkan Kasih Lewat Frekuensi ). Acara ini yang bikin gue jadi sering bolak-balik CFD, ngamen sana-sini, dagang ini itu, demi meraup pundi-pundi rupiah yang mampu melancarkan acara BANSOS ALIANSI tersebut diatas. Capek, jelas. Nyadan yang menghabiskan banyak waktu dan usaha, sampai-sampai moment tahun baru kami tersita.<br />
<br />
Tidak seperti remaja pada umumnya, kami menghabiskan 2016 dengan menjual roti yang di impor dari Bandung di sekitaran bundaran HI. Suasana HI yang ramai bu-ibu sosialita dan keluarga cemara serta bapak-bapak berseragam dari polisi, satpam, satpol PP jadi medan jualan yang potensial bagi kami. Dengan sedikit memaksa kami menawarkan dagangan kepada para ibu-ibu sosialita, keluarga cemara dan bapak berseragam yang telah disebutkan di atas. Bukan suatu hal yang sia-sia, berangkat ke HI sejak pagi, muter-muter gak jelas, numpang makan ke rumah salah satu teman,sampai pada akhirnya kami berhasil menjual 75 potong roti di detik-detik terakhir 2016. Rupiah yang kami dapatkan memang tidak seberapa, tapi ada nilai yang kami dapatkan tanpa sadar dari malam itu selain rupiah dan rasa lelah.<br />
<br />
Nilai itu adalah,<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Gak ada ternyata.<br />
CAPEK DOANG ANJU!!<br />
<br />
Asli capek, pulang ke rumah masing-masing dengan busway, angkot, dan kereta terakhir membuat kami misuh-misuh sampai pagi. Tapi seneng sih. Akhirnya nemu temen yang mau diajak susah bareng. Tinggal nyari yang mau diajak berumah tangga bareng.<br />
<br />
Eh, gimana?<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7tTas5XM8F06reXuUNsWJEC-pJHFHmNKA_4RA_N_XBGDM-Zm_EmHLzKLIwko7ntEJ0teyDhto8EqrPA4cQGK-6OuM7eVRYqM-MhsjbYYA0q5uYmLD_e3NBpPu3YI2gB1kmsYuv9MYMjFt/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.54.32.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7tTas5XM8F06reXuUNsWJEC-pJHFHmNKA_4RA_N_XBGDM-Zm_EmHLzKLIwko7ntEJ0teyDhto8EqrPA4cQGK-6OuM7eVRYqM-MhsjbYYA0q5uYmLD_e3NBpPu3YI2gB1kmsYuv9MYMjFt/s400/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.54.32.jpeg" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCBkW_3bNsbd1IH5I4xj3XehHgaRjHPBOnQJbCxZuabMoL9B0cXKZUSe7FYypnswb2c_O6qdmilOYrKIn717Yk20X1l5oHoDE31XeX2S3ShUBvBFID5KiqqeVkvvD6XOW15OcAzwFZWqUN/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.54.36.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCBkW_3bNsbd1IH5I4xj3XehHgaRjHPBOnQJbCxZuabMoL9B0cXKZUSe7FYypnswb2c_O6qdmilOYrKIn717Yk20X1l5oHoDE31XeX2S3ShUBvBFID5KiqqeVkvvD6XOW15OcAzwFZWqUN/s400/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.54.36.jpeg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZXHRy_i6VnyMPnTuIw8Fo8JJIFs7Q5y8hwqm0su9ATlwZYmAaVSpR8BrDS6DTocyvHR9wkKcUosHeegdY7OVrPl6qx9I-HUmpo-Y-yNlp1r2qsDCctBYUvvcb9y4xHcDR-WiBrplJmE6t/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.54.30.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZXHRy_i6VnyMPnTuIw8Fo8JJIFs7Q5y8hwqm0su9ATlwZYmAaVSpR8BrDS6DTocyvHR9wkKcUosHeegdY7OVrPl6qx9I-HUmpo-Y-yNlp1r2qsDCctBYUvvcb9y4xHcDR-WiBrplJmE6t/s400/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.54.30.jpeg" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip4-rbIUAnILRu18_8wrXkZcZeWb1m5XmYNDOAR0lwb3HrFjCxwaB3DDQxAL7eTURbwgN5Oo3ql_hZAtto-s3OEe9wCXdJV7uNGBzlCTnm8xGIBA-l4gppA7-427iS1UXAXEhCIbAxWBUW/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.54.37.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip4-rbIUAnILRu18_8wrXkZcZeWb1m5XmYNDOAR0lwb3HrFjCxwaB3DDQxAL7eTURbwgN5Oo3ql_hZAtto-s3OEe9wCXdJV7uNGBzlCTnm8xGIBA-l4gppA7-427iS1UXAXEhCIbAxWBUW/s400/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.54.37.jpeg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Mengakhiri 2016 dengan mencari dana, kamipun memulai awal 2017 dengan hal yang sama, mulai dari jual suara di lampu merah, jual aqua di CFD, jual gelang dan lain sebagainya. Malam-malam dingin yang kita habiskan bersama ditemani nasi goreng khas Brebes, Kopi abang-abang, segelas plastik extra joss, diselingi lagu-lagu lama, guyonan receh, terciptanya <i>joke - joke internal</i>, pergunjingan yang menyenangkan akan menjadi kenangan-kenangan kecil yang tidak mudah kami lupakan.<br />
<br />
Basic-basic anak radio tak terbendung membuat setiap pertemuan kami tidak luput dari obrolan-obrolan panjang. Alhamdulillah, bersama mereka bakat ghibah gue makin terasah. :) Ini kalo meetup lagi, temen-temen blogger pasti langsung bisa menilai, seberapa jauh bakat ghibah Adibah menjadi berkembang pesat. Maapin <br />
Memang kadang realita semenyedihkan ini (part 3)<br />
<br />
Disini gue ketemu keluarga baru.<br />
Walaupun kalimat di atas terdengar agak bulsyid, tapi jujur gue sayang. Sayang-sayang malez sih sebenernya, karna seberapa menyenangkan mereka tetep banyak nyebelinnya. Suatu saat gue ceritain tabiat, perangai, personalitas dan tindak tanduk masing-masing dari mereka. Agar sahabat netizen tahu, betapa beruntungnya Adibah dipertemukan dengan mereka. :)<br />
<br />
Sejujurnya, banyak yang mau gue ceritain. Tapi karna nulisnya pedot-pedotan jadi lupa pan mau nulis apa aja. Yawdah la yaa, ntar kalo inget agar supaya dijadikan postingan baru biar menuh-menuhin list. Ehe<br />
<br />
Sesungguhnya, di bawah ini hanya segelintir dari dokumentasi kebersamaan kami. Masih banyak foto-foto aib yang tidak baik untuk konsumsi publik.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNJ6ZQNdh1c__rNxyKqO-TWWtvxlfO1ut5upbnD8kv2qW7wMkyBQB8uiC91CuCQ6i_aPcubdR79w64lZKSxCo6P2zm6gaDwuAgebgpmgMN5mLl8MSGcpP7hdvg-8NA31Gmqq0H8fo0Cfcf/s1600/15046864_225018354602026_3975467324550414336_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNJ6ZQNdh1c__rNxyKqO-TWWtvxlfO1ut5upbnD8kv2qW7wMkyBQB8uiC91CuCQ6i_aPcubdR79w64lZKSxCo6P2zm6gaDwuAgebgpmgMN5mLl8MSGcpP7hdvg-8NA31Gmqq0H8fo0Cfcf/s400/15046864_225018354602026_3975467324550414336_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjymE8oUung6HY9iJLXfsCXq7hiKwPxk06QEHb9EOAE5ou7cEl1scZHdOk7AYZymOC7zf9z1nWwZQWNeYeeUAkjSx8Mnsz3TVXnbTvHRIjEub8xmaQruDlpcE5RCf4RucBX0msE556hqozH/s1600/15801978_387081108299563_7210720224163659776_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjymE8oUung6HY9iJLXfsCXq7hiKwPxk06QEHb9EOAE5ou7cEl1scZHdOk7AYZymOC7zf9z1nWwZQWNeYeeUAkjSx8Mnsz3TVXnbTvHRIjEub8xmaQruDlpcE5RCf4RucBX0msE556hqozH/s400/15801978_387081108299563_7210720224163659776_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfNcRiXROvS57H0a8dI6OVIGDfMOsYfpEReUlJBUBTdIJIjT7JNrl58igYSa3JbpjreLpNX7ad0rpDbbi_usoaL9PaGie3vn6K-CA7HlPgIPJxLWZa8H7a8ZGqYHI7oHCDO9tOCuIV16QI/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-17+at+17.37.54.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfNcRiXROvS57H0a8dI6OVIGDfMOsYfpEReUlJBUBTdIJIjT7JNrl58igYSa3JbpjreLpNX7ad0rpDbbi_usoaL9PaGie3vn6K-CA7HlPgIPJxLWZa8H7a8ZGqYHI7oHCDO9tOCuIV16QI/s400/WhatsApp+Image+2017-01-17+at+17.37.54.jpeg" width="225" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWT-KUom1ZUKeHmhE_n0MHxYXVlflkZ3hQpY-sDti9JmMEDskv9WMph3xu8FDjE913SmFK5hjHoy7odsI402pEMCL16bDjexHAJFNAdl7j4yeeLK4VE17wN77GQrUPR4DnAB_wm8H4MYZh/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-20+at+18.32.16.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWT-KUom1ZUKeHmhE_n0MHxYXVlflkZ3hQpY-sDti9JmMEDskv9WMph3xu8FDjE913SmFK5hjHoy7odsI402pEMCL16bDjexHAJFNAdl7j4yeeLK4VE17wN77GQrUPR4DnAB_wm8H4MYZh/s400/WhatsApp+Image+2017-01-20+at+18.32.16.jpeg" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpRfGVYspLSA6YmO0gS9OBf9BRDGb2Fd-xGz-nL_oFo2esJJ0G8IMJNU2EtSqQpVk17KTGvme5VbNRR_HKYFuWf-zfCjWYMYC-oQwu99uw2_9-Ei8H2XyUBmiOh2fOvtSvjJ87GpCbORGa/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-22+at+10.15.46.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpRfGVYspLSA6YmO0gS9OBf9BRDGb2Fd-xGz-nL_oFo2esJJ0G8IMJNU2EtSqQpVk17KTGvme5VbNRR_HKYFuWf-zfCjWYMYC-oQwu99uw2_9-Ei8H2XyUBmiOh2fOvtSvjJ87GpCbORGa/s400/WhatsApp+Image+2017-01-22+at+10.15.46.jpeg" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHTexDVoBAwbzPSNn-5SNbROKqtuO-MW-aFuNnP4Jn0y8t00LF7AStF2bqFjLNFLdK0L9kHkLrhy-_D5q9rZTFtclbpXoTERR0K5KkQyiIv-G3WbeEHgFzYQZzgVX6aelJE-pxhZIsCIWn/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-22+at+10.28.55.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHTexDVoBAwbzPSNn-5SNbROKqtuO-MW-aFuNnP4Jn0y8t00LF7AStF2bqFjLNFLdK0L9kHkLrhy-_D5q9rZTFtclbpXoTERR0K5KkQyiIv-G3WbeEHgFzYQZzgVX6aelJE-pxhZIsCIWn/s400/WhatsApp+Image+2017-01-22+at+10.28.55.jpeg" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfBWMPEFW8hfHJ_-tWRaR_hOUo3TApMAdOkQI3X1V8Bw83wbvLjLQnpOaaPlum5IhMJOw2SvpBLmQcHbCGC6bV0_HcBRhCclSVg4IofA6UkdSumjXeLmEZPXXANxDTXVhE3kh8kdTNgzaB/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-26+at+15.24.23.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfBWMPEFW8hfHJ_-tWRaR_hOUo3TApMAdOkQI3X1V8Bw83wbvLjLQnpOaaPlum5IhMJOw2SvpBLmQcHbCGC6bV0_HcBRhCclSVg4IofA6UkdSumjXeLmEZPXXANxDTXVhE3kh8kdTNgzaB/s400/WhatsApp+Image+2017-01-26+at+15.24.23.jpeg" width="225" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYqakoQHBJw-_KeuFsI-347f8P2mXFvabSuBQs7OWdpHlvm0FO1wY-26WM4Ceu7vWKq48HKy2PsKyKQExUIWWC41d6Kactia4HbyUyuvEu45ba8Pq2mAiCNerp8WIcsHYbxr4APzP6X4P8/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-26+at+18.47.28.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYqakoQHBJw-_KeuFsI-347f8P2mXFvabSuBQs7OWdpHlvm0FO1wY-26WM4Ceu7vWKq48HKy2PsKyKQExUIWWC41d6Kactia4HbyUyuvEu45ba8Pq2mAiCNerp8WIcsHYbxr4APzP6X4P8/s400/WhatsApp+Image+2017-01-26+at+18.47.28.jpeg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTi_Pzy7kEAL5tBAtC25QpCIzuq_PgoTA1YRQ0fQ7c03yWen-ITjuM_9GTzqEL60fMTxzwuvpnHEGz_ATcU_2GJamRmgih7jcODq_AnSGiXRg4H188zPFwJBkGmrIVhQX2R8rzGFHbqck9/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.53.34.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTi_Pzy7kEAL5tBAtC25QpCIzuq_PgoTA1YRQ0fQ7c03yWen-ITjuM_9GTzqEL60fMTxzwuvpnHEGz_ATcU_2GJamRmgih7jcODq_AnSGiXRg4H188zPFwJBkGmrIVhQX2R8rzGFHbqck9/s400/WhatsApp+Image+2017-01-30+at+11.53.34.jpeg" width="225" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaShpR8sTMRtBNahNMRzvQMLpp_CGKQ5IgjCb59LPQcfCbuilxfLfEKEM-V4sIDaK1yW7TvTBnyZnnyN3CdnsoU4CHJ-1kqTGE2yo-n9w6MC7VaSUU5UchgeVkOHAPxCuAIBKsdSzLDh17/s1600/WhatsApp+Image+2017-01-29+at+17.10.53.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaShpR8sTMRtBNahNMRzvQMLpp_CGKQ5IgjCb59LPQcfCbuilxfLfEKEM-V4sIDaK1yW7TvTBnyZnnyN3CdnsoU4CHJ-1kqTGE2yo-n9w6MC7VaSUU5UchgeVkOHAPxCuAIBKsdSzLDh17/s400/WhatsApp+Image+2017-01-29+at+17.10.53.jpeg" width="225" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSHKwx0fdG8i8dcu3TlcfVM3H8zvQcAPNENzgaOZjnk3GOsijjEgHg9kTna1agbsPh1iXomUDqMWC6CCDh8Ii4c_FchF42UglNoHEz7yTZ0UumvkCYyUpMCESoqzbPbZpMfpuJ7Fj9gMas/s1600/IMG-20170112-WA0023.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSHKwx0fdG8i8dcu3TlcfVM3H8zvQcAPNENzgaOZjnk3GOsijjEgHg9kTna1agbsPh1iXomUDqMWC6CCDh8Ii4c_FchF42UglNoHEz7yTZ0UumvkCYyUpMCESoqzbPbZpMfpuJ7Fj9gMas/s320/IMG-20170112-WA0023.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com26tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-58113521919765293652016-12-29T11:01:00.000+07:002016-12-29T11:01:03.179+07:00Selamat Hari Ibu, Maaf Belum Bisa Pulang<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9r5wCkEAFmQnyARlYX8nwB2t1QYZFO3ZRs9JV4KOtve_qXBCa4lj6Xo-sF5uoqZifGNHuE67WReBoVHdJHsQbBipTKmlItOKRWMcoOZwQbMgF_O1IlN0LGGI8DaLF1A8en_2VNxC2qvK3/s1600/20161229_081327.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9r5wCkEAFmQnyARlYX8nwB2t1QYZFO3ZRs9JV4KOtve_qXBCa4lj6Xo-sF5uoqZifGNHuE67WReBoVHdJHsQbBipTKmlItOKRWMcoOZwQbMgF_O1IlN0LGGI8DaLF1A8en_2VNxC2qvK3/s400/20161229_081327.jpg" width="300" /></a></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Ya
maapin yak, gue ternyata emang nyolotin dari bayi.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Gak liat
apa itu masih bayik, dipoto tangan udah mau nonjok orang aja. Ehe<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Sebagai
remaja putri keputra-putraan yang berhati lemah lembut bawa laksana, gue mau
ngucapin Selamat hari Ibu nih. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">IYA TAU KOK
TELAT BANGET ANJEER!! MANGNYA NGAPA KALO TELAT?!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">DIMATA ALLAH AJA GAK ADA KATA TELAT UNTUK
BERTAUBAT. TOLONG JANGAN JUDGE GUE YANG BARU TELAT NGUCAPIN SELAMAT HARI IBU
DOANG.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"> ALLAHU AKBAR!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Oke,
jangan galak-galak masih intro.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Selamat
hari Ibu untuk seluruh Ibu, Mamah, Mami, Emak, Ambu, dan segala panggilan
sayang untuk perempuan-perempuan luar biasa yang telah melahirkan anak-anak
yang tidak berdosa namun lambat laun cuma bisa nambah-nambahin dosa ini ke
dunia. Alasyuu<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Sebagai
anak perempuan yang tidak romantis, gue gak pernah kasih apa-apa ke Mamah pas
hari ibu. Paling ngecie-ciein doang bisanya. Sudah tidak romantis, ditambah
sekarang jauh dari Mamah, makin gak romantis gue. Paling aplod-aplod pencitraan
doang di sosial media, agar supaya keliatan pernah dilahirin gitu.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Walaupun
gak romantis, sejujurnya gue kangen juga sama Mamah. Ya, walaupun lebih kangen
masakan sama omelannya ketimbang Mamahnya. Ehe. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Elah
becanda Mah, kaya ngatau anaknya kaya
apa aja?<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Tapi
seriusan nih, kangen banget sama masakan Mamah, apalagi sayur asemnya, sambel
terasinya, pepes bandengnya, tempe goreng, teh anget. Ya Allah kaya warteg
lama-lama ini mah. Menurut gue gak ada yang lebih enak daripada masakan rumah.
Mau makan di restoran termahal sekalipun. Gak ada yang bisa ngalahin nikmatnya
nyeruput kuah sayur asem dari jagung yang dicocolin ke sambel di depan TV
sambil nonton Laptop Si Unyil. Fabiayyiaala irabbikuma tukadhibaan?<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Masak
sayur asem yang bumbunya bawah merah, cabe, asem garem kehidupan doang aja
enak. Gimana kalo udah masak yang lain? Mamah gue selalu juara kalo bikin
bumbu, takarannya selalu pas dan paling
anti sama bumbu-bumbu instan. Setiap masak bumbunya selalu murni, buat bumbu
halus Mamah selalu prefer ngulek. Maap ralat, gue yang ngulek maksudnya. Iya
gue mah buruh ngulek doang di rumah, apalagi kalo udah lebaran, dari bumbu
opor, sambel goreng, sampe gudeg gue semua yang ngulek. Giliran pas sholat Ied
takbiratul ihramnya gak kuat. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Dalam
dunia masak memasak Mamah gue sudah bisa dibilang pro, saking pro nya gak jarang tiap lebaran banyak tetangga yang minta bikinin bumbu opor dan kawan makan lainnya. Iya bumbunya doang. Jadi bisa dipastikan nih kalo pas lebaran, rasa opor sederetan rumah di komplek gue sama semua. Pro bikin opor bukan berarti pro juga kalo suruh bikin roti atau kue-kue lainnya. Gagal mulu, sampe gak ngerti lagi ini salahnya
disebelah mana. </span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Setiap eksperimen pasti berakhir tragis, dari bikin bolu yang
selalu bantet, giliran bikin brownies eh malah ngembang, bikin cakwe bantet,
bikin donat bantet, bikin kue talam lembek. Ah ada aja deh pasti konfliknya
kalo udah bikin kue. Dan liciknya nih, Mamah gak mau disalahin kalo mengalami
kegagalan saat membuat kue. Dasar ibu-ibu.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Bilangnya gue mulu atau adek gue yang bantuin yang
salah, mixernya kurang lama lah, telurnya belom ngembang lah, kukusannya
dibuka-buka lah, ngasih raginya kuranglah, adonannya kurang dibanting lah,
nguleninya kurang lama lah. Au ah bodo.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Padahal
nih yaa, kita sebagai chef junior melaksanakan prosedur pembuatan kue sesuai perintah dan arahan
beliau sebagai Kepala dapur. Terus yang salah siapa Ya Allah, aku capek. Sialnya rasa penasaran Mama
gue ini tinggi. Meski berkali-kali gagal, Mamah tidak pernah berhenti
berkali-kali mencoba. Yaa Mamanya sih semangat, anaknya yang pusing, udah
disuruh-suruh, kalo gagal diomelin pula. Sampe saking sebelnya gue, kalo Mamah
minta bikin kue lagi gue bikin perjanjian sebelumnya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><i>"
Nih Mah ya, aku ngikutin doang nih. Kalo gagal lagi awas aja aku yang diomelin,
kesalahan bukan pada operator mixer pokoknya,
jadi gak jadi musti ikhlas nih, janji dulu."</i><o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Agar
supaya kegiatan masak-memasak ibu dan anak berjalan penuh kedamaian. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Yang gue
kangenin dari Mamah gue, selain masakannya adalah omelannya. Mamah gue apa aja
bisa buat bahan omelan, kreatif banget emang orangnya. Kayanya semasa muda pernah
jadi atlet nasional cabang ngomel-ngomel. Jangankan masalah anduk yang abis
mandi ditinggal di gantungan belakang pintu, lagi masak aja ngomel-ngomel.
Masih ngiris-ngiris sayur nih, ngomel, <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><i>"
Itu ulekannya mbok dicuci dulu, masak itu harus rapih, kalo udah selesai
langsung dicuci. jadi ringkes ngono lho."<o:p></o:p></i></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Ya
Allah, bentar kek yaa. ini ngiris sayur kan juga masih serangkaian kegiatan
memasak. kalo udah kelar tinggal cemplung-cemplungin kan juga bisa nanti
diselingi cuci ulekan. Ini enggak, harus sekarang, detik ini juga, karena 5
menit lagi haram hukumnya, sudah masuk waktu sholat yang lain.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Nah
apalagi masalah sholat, baru nih 5 menit setelah adzan, udah ngomel,<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><i>"
Denger adzan mbok langsung sholat, sholat kok males, sombong namanya gak mau
minta ke Allah, wong Allah itu kalo dimintain apa aja pasti dikasih, jangan sombong."</i><o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Ya
Allah, ini adzan juga baru, tidak ada terbersit niatan untuk meninggalkan
sholat, udah main judge sombong pula. Dan omelan wajib setiap harinya ke gue
adalah, <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><i>"
Tuhkan, nyuci piring itu mbok ya dari tadi malem, kan enak pagi-pagi udah
beres. Kalo pagi-pagi gini kan Mamah mau masak nasi, panci mau dipake, piring
mau dipake, mau bikin teh blablablablabla."</i><o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Wajib.
Fardhu 'Ain.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Padahal
piring kan gak cuma satu, di rak piring juga masih banyak. Tapi adaaaa aja
alesan buat ngomel. kalo blogger biasanya #SelaluAdaCelah, kalo Mamah gue #SelaluAdaBahan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Dan Mamah gue nih hobi banget nyuruh-nyuruh, ya wajar lah ya nyuruh anaknya. Yang bikin gak wajar itu cara nyuruhnya. Nyuruh nyuci baju, piring, angkatin jemuran, Rapihin kamar dan nyari Royyan yang gatau main ke mana dari siang secara bersamaan. Yakaleee</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Tangan gue cuma dua nih, dikira gue amoeba kali ya bisa membelah diri. Kalo udah gini, biasanya gue bakal mencegah omelan lebih lanjut dengan,</span><br />
<span style="font-family: "times new roman", serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman", serif;"><i>" Sabar, ini tangannya cuma dua nih, badannya cuma satu. Kalo suruh balapan sama kecepatan Mamah ngomong ya kalah doong?" </i></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Selain gue alasan Mamah gue buat melakukan passion ngomelnya adalah adek gue yang terakhir, Royyan. Sama seperti kakak pertamanya, anak bontot dari 3 bersaudara ini passion isengnya luar biasa tinggi. Ada aja kelakuannya buat bikin Mamah marah. Dari hobi ngambil-ngambilin mangkok atau baskom untuk wadah ikan, bikin berantakan benang jahit, sampe main petak umpet dalem lemari baju yang pastinya bikin baju yang sudah disetrika rapi berantakan. </span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Tapi, dibalik hal-hal yang menyebalkan dari Mamah. Jauh dilubuk hati terdalam, walau tidak pernah terungkapkan, gue sayang banget sama beliau.</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";">Mamah yang gak pernah ngeluh kalo sakit, Mamah yang serba bisa, dari sulam-menyulam sampe naik-naik genteng. Mamah yang suka nyuruh yang tujuan sebenernya adalah, biar anak-anaknya bisa ngelakuin apa aja, yang pastinya berguna untuk kehidupan nanti. Mamah yang bikin gue kebangun jam 3 pagi tapi tidur lagi, karna denger suara air wudhu dari kamar mandi, Mamah yang selalu ngomel kalo teh angetnya gak diminum pagi-pagi, Mamah yang semenjak gue merantau selalu nanyain sarapan apa enggak. Mamah yang sabar, punya anak sama suami yang iseng banget dan suka berperilaku tidak jelas.</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: times new roman, serif;">Aku gak bisa bikin kata-kata puitis sebagai wujud seberapa sayang aku sama Mamah. </span><br />
<span style="font-family: times new roman, serif;">Maaf, aku gak pernah jadi anak perempuan yang baik dimata Mamah.</span><br />
<span style="font-family: times new roman, serif;">Maaf, kalo dimarahin masih suka marahin balik.</span><br />
<span style="font-family: times new roman, serif;">Maaf, belom bisa balik ke Pekalongan libur semester ini, karna kesibukan yang mahasiwi baru ini lakukan.</span><br />
<span style="font-family: times new roman, serif;">Maaf, cuma bisa jawab 'gak tau' kalo ditanyain 'kapan liburnya?'.</span><br />
<span style="font-family: times new roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: times new roman, serif;">Alasyuu Mah.</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com37tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-28105955296118469692016-12-07T10:28:00.000+07:002016-12-07T10:31:02.624+07:00JNE Media & Blogger Gathering 2016 "Local Heroes Go International"<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-mTU7uk30-4Runo3qtwnk_GUIlH6qcXFiHyXbCseoHaHzx9bRyHkmNoBdfDXkYoDVvrOJP46Df2Cjm2cP1LWk7dqnrwNVQsV-MoHCxtwts7AogxQ1B3R-_dHPYc4Vp85K21FJTNYJu2kl/s1600/20161122_131112.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-mTU7uk30-4Runo3qtwnk_GUIlH6qcXFiHyXbCseoHaHzx9bRyHkmNoBdfDXkYoDVvrOJP46Df2Cjm2cP1LWk7dqnrwNVQsV-MoHCxtwts7AogxQ1B3R-_dHPYc4Vp85K21FJTNYJu2kl/s640/20161122_131112.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh alam dan seisinya mendukung gue buat hadir di JNE Media & Blogger Gathering 2016 Selasa pagi itu. Tiba-tiba grup kelas riuh karena satu-satunya dosen bahasa Indonesia yang bakal ngajar dikelas gue hari itu izin tidak masuk. Yang itu berarti, LIBUR NGAMPUS!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atas hasutan temen-temen di grup WA Blogger Jabodetabek dan kesinambungan takdir dari Allah, akhirnya gue berangkat ke Gathering Media & Blogger di ulangtahunnya JNE yang ke-26 di XXI Longue Plaza Senayan, Jakarta Selatan ini. Dimulai dengan janji ketemuan sama<a href="http://jok-belakang.blogspot.id/" target="_blank"> kak Lia </a>di Stasiun Pondok Ranji dan janjian lagi sama <a href="http://upnormal.com/" target="_blank">kak Vira</a> di Stasiun Sudirman. Setelah sampai di lokasi gathering ternyata sudah tiba beberapa rekan blogger yang lain. Sambil gathering sekalian meetup sama temen-temen blogger yang selama ini cuma dikenal via dunia maya aja, kalo kata pribahasa "Sambil menyelam minum-minum dululah selow, buru-buru amat" .<br />
<br />
Sampai di lokasi gathering, gak lama kemudian adzan dhuhur. Sebagai remaja putri yang sholehah, gue, kak Vira, kak Lia dan bang Salam pun turun ke lantai dasar untuk sholat. Balik dari sholat, acara ternyata udah mulai, mulai makan-makan. Mantap kan ya jadi blogger? dateng- makan- dapet ilmu- dapet doorprize- dapet goodie bag- pulang. Makannya jadi blogger. Baru pertama kali ikut event-event kaya gii, selaginya ikut ternyata menyenangkan, mana dapet ilmu lagi, kan jadi enak...<br />
<br />
Acara dibuka dengan baik oleh MC sambil bagi-bagi hadiah. Baik sekali bukan JNE? udah dikasih makan siang dulu, langsung dikasih hadiah lagi?. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bapak M. Feriadi selaku Presdir JNE. Beliau menyampaikan program spesial ulangtahun JNE 2016 ini, yaitu HARBOKIR ( Hari Bebas Ongkos Kirim ) yang berlaku pada tanggal 26 sampai 27 November silam. Mantap jiwa, program ini berlaku untuk semua pengiriman barang dengan berat kurang dari 2 kg intracity, aliasnya dalam kota. Selain menyampaikan program spesial ulangtahun yang ke-26 Bapak Presdir JNE ini juga menginformasikan bahwa sekarang sudah ada JNE LOGISTIC, aliasnya makin bisa ngirim apa aja pake JNE. Tinggal tunggu tanggal main JNE ngeluarin program ngirim jodoh nih. Atau ngirim-ngirim salam biar gak kalah sama radio.<br />
<br />
Acara selanjutnya adalah pengumuman pemenang undian 5 blogger & 5 journalist Goes to Bali. Yawlaaah mauu, sayangnya sebagai blogger yang diragukan keberadaannya because nulis segan tutup akun tak mau ini, gue sadar diri gak akan menang undian. Terbukti dengan yang beruntung adalah blogger dan para jurnalis handal, bukan remahan cireng kaya gue gini. :(<br />
<br />
Usai pengumuman pemenang undian, acara masuk ke bagian intinya. Dimana ada mas Jaya Setiabudi selaku owner yukbisnis.com, lalu ada mbak Ria Sarwono selaku Brand & Marketing director Cotton ink, yang bagi-bagi ilmu nih tentang gimana sih membangun branding, menaikan emosional benefit sebuah produk dengan melakukan rename, repackage, dan yang terakhir repotition. Pokoknya gak percuma deh gue ikut acara ini, banyak banget ilmu yang gue dapet dari pembicara-pembicara yang ciamik.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ_lxBAuO5vZgVMLowYNUGnbsZbJHd4ZZ2MdWOYuTbbhDxfXG-IYLAPKOh9XKFsxUHAiY-cLa1XratT8kjKsEH3SbMN-tgkjsfWj9t3_8AwEmIU_9NkLTfw44VKtCc21WQuI5GlSENBBz9/s1600/20161122_140707.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ_lxBAuO5vZgVMLowYNUGnbsZbJHd4ZZ2MdWOYuTbbhDxfXG-IYLAPKOh9XKFsxUHAiY-cLa1XratT8kjKsEH3SbMN-tgkjsfWj9t3_8AwEmIU_9NkLTfw44VKtCc21WQuI5GlSENBBz9/s400/20161122_140707.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Usai penyerahan sertifikat kepada pembicara, acara selanjutnya adalah acara yang Kak Vira tunggu-tunggu sedari awal. Dari awal banget, dari JNE belum didirikan. Yaitu, pembagian doorprize. Sebagai anggota klub jarang beruntung kalo pembagian doorprize, baik tingkat acara ulangtahun, jalan sehat se-kelurahan, perkemahan Sabtu-Minggu, sampai seminar Nasional, gue cuma bisa pasrah. Kalo gak dapet doorprize ya udah biasa, kalo dapet ya Alhamdulillah.<br />
<br />
Dan Alhamdulillah, gak dapet. Kak Vira, Kak Lia, bang Andy, bang Salam, gak ada yang dapet doorprize semuanya. MAMPOS. Padahal doorprizenya ciamik, ada hp, voucher, sampai home theater. Hhhmm<br />
<br />
Setelah berakhirnya sesi pembagian doorprize dan tanya jawab oleh peserta gathering, berakhir pula acara Media & Blogger Gathering 2016 kali ini. Segera melarikan diri setelah menenteng sebuah goodiebag. Yang keindahannya sudah dideskripsikan di blog Kak Vira dan Kak Lia. hahahah<br />
<br />
<br />
Sekali lagi selamat ulangtahun JNE, semakin menjadi penyebab kami-kami para penggila belanja online bahagia karena ada kurir JNE ngetok pintu rumah, sesuai dengan <i>tagline</i> "Connecting Happines" serta sukses terus dalam usaha memajukan kinerja UKM untuk mengangkat jutaan produsen-produsen di daerah. Indonesia beruntung punya JNE. :)<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3VvQftxvSGWHM61zWEJpu6nkijKtscCvvmdahbks-qg-P3on-vR_2y8lTXzfCQeGbBdvF8RB04aZ2r2S6pti8oLgr9dsSBcw75q-LMjESwkdf2mhq_V_IlFnNrrzJan-IAN0BrtvF3HFO/s1600/20161122_112801.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3VvQftxvSGWHM61zWEJpu6nkijKtscCvvmdahbks-qg-P3on-vR_2y8lTXzfCQeGbBdvF8RB04aZ2r2S6pti8oLgr9dsSBcw75q-LMjESwkdf2mhq_V_IlFnNrrzJan-IAN0BrtvF3HFO/s400/20161122_112801.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com29tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-35418898116250543192016-11-02T12:11:00.001+07:002016-11-02T12:11:20.740+07:00Kalau Kamu Anak Rantau InsyaAllah Kamu Tahu Rasanya<div style="text-align: justify;">
Lama gak ngeblog, gue jadi kehilangan bakat bikin judul tulisan. Jadi maapin yak, kalo judulnya agak malesin, tapi masih diusahakan agar menjadikan pembaca penasaran kok.<br />
<br />
Masa sih, penasaran?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya kalo gak penasaran gapapa kok.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti kata judul, Gue satu dari ribuan mahasiswa rantau UIN Syahid Jakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenernya bisa gak bisa sih disebut anak rantau, karna Ayah gue sendiri asli orang Jakarta, jadi itung-itung gue pulang kampung lah. Kampung Ayah. Tapi berhubung besar di Pekalongan dan kental akan budaya Jawa serta segala kearifan lokalnya, mari amini keberadaan saya sebagaimana mahasiwa rantau pada umumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rantau apaan, di Jakarta saudaranya dimana-mana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi anak rantau ini susah-susah enak. Susah karna yang namanya harus adaptasi dengan lingkungan baru, bahasa baru mungkin, lalu jenis makanan baru, ya walaupun gue yakin kalo di daerah kosan itu isinya warteg warteg juga, dan berbagai kebiasaan baru yang tidak ada di daerah asal sebelumnya. Gak melulu susah, jadi anak rantau juga ada enaknya lho, enaknya tuh..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
hhmm..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa ya?</div>
<div style="text-align: justify;">
Gak ada ternyata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaudah gakpapa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHE9Iv_loebrYJAQwGsiIk7KAS9PklCEdhvlX7dL8YD3jGTWjz989fPyox9bv13bYW1a75a1uRyR1fqwBf5iksnGXpmIEl00_CYcFKbEDS4DHxbo5s2k-saPkRz4y1ZiyUSWHtqKQAaJgH/s1600/Pekalongan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="363" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHE9Iv_loebrYJAQwGsiIk7KAS9PklCEdhvlX7dL8YD3jGTWjz989fPyox9bv13bYW1a75a1uRyR1fqwBf5iksnGXpmIEl00_CYcFKbEDS4DHxbo5s2k-saPkRz4y1ZiyUSWHtqKQAaJgH/s640/Pekalongan.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sebagai remaja putri yang besar di Jawa Tengah dengan segala dialek dan segala kearifan lokal yang dimiliki, gue selalu kangen sama kebiasaan-kebiasaan yang biasa gue pake waktu di Pekalongan. Salah satunya bahasa. Walaupun bahasa ibu gue bahasa Indonesia, tapi dalam pergaulan sehari-hari gue selalu pake bahasa Jawa dengan segala atribut Pekalongannya. Ini yang bikin gue tiap ada abang-abang atau ibu-ibu jualan disekitar kampus terdengar medok selalu jadi sasaran interogasi gue. Mulai dari nanya "Jawane pundi bu/pak?" hingga berakhir dengan potongan harga makanan yang lagi gue beli.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciamik!!, Bahasa Jawa menyelamatkanku dari krisis akhir bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampe-sampe di samping UIN kan ada ibu-ibu dari Pekalongan yang jualan ayam bakar gitu, suka nawarin " Nek arep mangan mrene bae nok, gampang nek urusan mbayar, mrene bae pokoke," begitu tawarannya. Mantap sekali bukan? Solidaritas warga Pekalongan memang tidak dapat diragukan.<br />
<br />
Naq Pekalongan bersatu tak bisa dikalahkan!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerinduan gue atas berbahasa Jawa ini juga tercermin dari seringnya gue kumat iseng komen di blog orang pake basa Jawa, sambil berbodo amat itu yang punya blog ngerti apa enggak, pokoknya gue kangen ngomong pake basa Jawa dah, titik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Temen-temen sekelas gue rata-rata dari Jakarta dan sekitarnya, dari luar Jakarta palingan dari Jawa Barat dengan bahasa Sundanya. Sedangkan yang dari Jawa Timur cuma sebiji, itu juga dia lebih sering pake boso walikan khas anaq Ngalam. Kan keder gue kalo diajak ngobrol walikan gitu. Yang ada bukannya kangen dengan basa Jawa gue terobati, malah lidah gue amnesia cara berbicara sebagaimana manusia pada umumnya<br />
<br />
Tinggal di perantauan bikin jiwa Pekalonganisme gue meningkat. Tiap ada temen yang pake batik gue selalu jadi orang pertama yang bangga, mengingat Pekalongan sendiri terkenal dengan batiknya. Gue selalu jadi jauh lebih semangat tiap ada yang tanya Asalnya dari mana?, di Pekalongan ada apa aja si?, Pekalongan itu makanan khasnya apa si? dan mendadak lemes kalo ada yang nanya "Pekalongan itu Indonesia sebelah mana ya?."<br />
<br />
Ya Allah, nilai Geografinya berapa sih? ^__^<br />
<br />
Jadi anak rantau ngebuat gue dapet pertanyaan-pertanyaan yang nyeleneh dari temen-temen. Kaya,<br />
<br />
"Di Pekalongan ada mall gak dib?"<br />
"Di Pekalongan ada ATM kan ya?"<br />
"Di Pekalongan emang ada stasiun?"<br />
"Di Pekalongan ada universitas gak si?"<br />
"Kalo di Pekalongan ada club gitu gak?"<br />
"Pasti di Pekalongan gak ada transJakarta ya?"<br />
<br />
YAEYALAH GOBLOY, KALO ADA NAMANYA JUGA UDAH BUKAN TRANS JAKARTA KALE !! TRANS PEKALONGAN !!<br />
<br />
Ngatau ah MLZ.<br />
Seakan-akan Pekalongan ada di Galaxy antah berantah, yang kalo mau kesana harus pusing-pusing balik ke masa Isra' Mi'raj buat minjem buraqnya Nabi Muhammad SAW.<br />
<br />
Yang Jelas, sebagai anak rantau kamu pasti ngerasain yang namanya penderitaan akhir bulan. Dimana tanggal udah 25 keatas, tapi duit tinggal selembar dan banyak tugas yang mengharuskan adanya uang keluar, mau minta kirimin tapi harus tahu diri.<br />
<br />
Maudy Ayunda kali ah, tahu diri.<br />
<br />
<br />
Mau mindahin UIN ke Pekalongan aja rasanya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com49tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-57991339211449318992016-10-12T16:28:00.000+07:002016-10-12T16:28:27.178+07:00Setelah Sebulan Lebih Sedikit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdqfsOwEVlks5o-1to4_TAMdx4BoY0vtOxhziZbYUOBkLYXxufNEGIdQ2MUj_HqlKVZyub-cbjBvCATv2Hc9qJJtV68__RV6u5RRlKXiLbj04YCLdjP68m7E1z_LYWEs8whOF2xe3aMHs1/s1600/1+Month.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdqfsOwEVlks5o-1to4_TAMdx4BoY0vtOxhziZbYUOBkLYXxufNEGIdQ2MUj_HqlKVZyub-cbjBvCATv2Hc9qJJtV68__RV6u5RRlKXiLbj04YCLdjP68m7E1z_LYWEs8whOF2xe3aMHs1/s400/1+Month.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain kamu, ternyata nulis juga bikin kangen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gimana? pembukannya udah ciamik belom nih?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya gue nulis blog lagi, setelah hampir sebulan lebih dikit disibukkan dengan kegiatan menulis yang lain. Menulis makalah, menulis IQRO', menulis Juz Amma, menulis laporan kuliah mingguan, dan menulis NIM di daftar absensi. Uwaah ternyata gini rasanya jadi mahasiswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata jadi mahasiswa itu gini yaa, tugasnya bikin makalah, presentasi, bikin makalah, presentasi, makalah, presentasi, makalah, presentasi, gituu mulu ampe lulus kali. Kecuali satu dosen gue yang kalo ngasi tugas beda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada dosen mata kuliah praktik ibadah dan qiroah ( Matkul UIN banget ) ini kalo ngasi tugas bukan bikin makalah, tapi nyalin IQRO'.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Iya buku iqro yang warna item terus bagian belakangnya ada kakek-kakek pake jas item sama peci sama kacamata itu. DISALIN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Faedahnya apa coba?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tuntas salinan iqro gue, tugasnya nambah jadi nyalin Juz Amma. Iya Juz Amma yang warna merah kuning. Curiga nih abis ini suruh nyalin mushaf Al-Qur'an.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi anak UIN gini amat Ya Allah..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebulan lebih sedikit sudah gue jadi mahasiswa, sebulan lebih sedikit sudah pula gue resmi jadi anak kos.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Huh, ternyata bener ya, jadi anak kos itu capek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2 hari pertama kuliah gue masih bolak-balik Ciputat - Bekasi, dan jangan tanya deh capeknya. Ntaap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya kaya nyasar di monas pas mau mitap 8 kali. Menggeh boss.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya bisa dibayangkan, dari Bekasi masuk ke Provinsi DKI Jakarta terus sampai menembus Tangerang selatan. Untuk macetnya silahkan masing-masing kalian bayangkan. Kalo 4 tahun begitu mulu, bisa-bisa gue lulus jadi sarjana yang angin-anginan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karna merasa bolak-balik Bekasi - Ciputat tidak baik untuk kesahatan jasmani serta rohani, akhirnya gue memutuskan untuk ngekos.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue tinggal di kosan yang gak jauh dari kampus. Deket bet lah, kayang 30 kali juga beuuh.. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tetep belom nyampe depan fakultas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi pokoknya deket, tinggal nyebrang UIN masuk gang belok dikit roll depan. Nyampe deh depan kosan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Nyang jadi masalah,</div>
<div style="text-align: justify;">
Kosan gue ini campur. Cowok, cewek, anak jin, anak bawang, sama anakonda jadi satu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gak, gak sama anakonda kok becanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kosannya nih campur cowok, cewek. Bukan sekamar campur cowok sama cewek yaa. Astaghfirullah.. kan enak. Kebetulan gue dapet kamar yang berada cukup di tengah dan kamar kanan kiri gue kamar mahasiswa. Jadi yaa, bisa dibayangkan berisiknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana anak cowok pada umumnya, mereka nih suka bawa banyak temen ke kosan, gatau dah ngapain. Pokoknya tiap malem sampai menjelang ganti hari kegiatan wajibnya itu maen gitar sama nyanyi kenceng-kenceng. Nyanyinya kalo gak lagunya iwan fals, Peterpan, Iwan fals, Peterpan. Dah diulang-ulang. Tiap hari. Tiap minggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap malem.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kanan Kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lulus dari UIN gue cangkok kuping.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mana abang-abangnya gak cakep-cakep amat lagi, suaranya pun biasa aja. kan gak asik. Kalo lagi jemur baju jadi gak ada yang bisa dilirik. :(</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ternyata tinggal dikosan yang campur gini ada untungnya, kaya waktu pertama kali tinggal di sana ada yang bantu pasangin lampu depan, ada yang bantuin ngisi token listrik, bantuin pasang gorden, terus pas dari sela-sela tembok keluar rayap ada yang bantuin nyemen tembok, bantuin angkat galon, yaa besok-besok ica kalee minta bantuin bayarin uang kuliah atau bikin skripsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan kosan gue ini unique. Kosan gue punya grup wasap, gilss. Dan obrolan di sana tuh gak penting fix. Jauh tidak penting ketimbang grup wasap blogger Jabodetabek. Selain punya grup wasap, dikosan gue ini pas lebaran idul adha kemaren ibu kosnya bagi-bagi undangan makan ketupat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Iya bener-bener undangan diketik, pake kop kosan kaya surat resmi. Parah kocak banget dah, niat abiss ngajak makan ketupat aja dibikinin undangan. :')</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai anak kos pun gue sudah mengalami fase-fase sakit dikosan sendiri. Fix ga enak. Lemes-lemes sendiri, laper mau beli makan tapi mager. Pokoknya gaasik, maka untuk kamu sahabat kos sebangsa setanah air, jaga kesehatan yaa, jangan sampe sakit. Kalo kamu sakit yang nyakitin aku siapa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pokoknya mending gak punya duit timbang sakit dikosan. Eh, gajuga deh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gak punya duit juga bikin sakit. :(</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebulan jadi mahasiswa gue udah sekali jadi panitia suatu acara. Acara kecil-kecilan sih bareng maba-maba sefakultas. BANSOS FIDKOM 2016 Alhamdulillah sukses terlaksana dengan segala kekurangannya. Setelah setaun lebih tidak jadi panitia, akhirnya gue bisa balik lagi ngurus acara. Keliatan lah pas acara kemaren, mana mahasiswa yang jadi panitia karna memang passion dan yang jadi panitia karna caper sama senior. :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebulan jadi mahasiswa, gue jadi jauh lebih kenal sama temen-temen sekelas gue. Agak shock si diawal-awal, ini temen-temen cewek tiap nemu kamar mandi kerjaannya, masuk, ngaca, pake lipstick, benerin kerudung, pake parfum. Begitu muluuu..</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai remaja putri keputra-putraan gue lumayan kaget. Emangnya jadi cewek harus banget gini ya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang cowok-cowok juga, gak bisa apa gue dapet temen yang waras-waras gitu dikit. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belom lagi dosennya, belom ngasih tugas aja rasanya tiap dia ngomong bikin nambah pikiran. Ada yang ngasih tugas buru-buru giliran hari ngumpulin gak masuk, ada yang minta jam tambahan tapi pas kita sempet-sempetin dia kondangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yayaya, baru sebulan lebih dikit. Lumayan banyak yang bisa gue keluhin. Sekarang gue tau kenapa banyak mahasiswa yang pengen cepet-cepet lulus. Ternyata yaa, gak seenak jadi anak SMA. Tugasnya gatau waktu, banyak makan ati, belom yang anak rantau mikirin duit makan, belom lagi macetnya jalanan depan UIN Jakarta cukuplah kalo buat nambah-nambahin beban hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pantes tetangga kosan suka tau-tau teriak " Ya Allah, pengen cepet Luluss.." kayanya dia udah kebanyakan disuruh bikin makalah, nungguin dosen kondangan atau sudah berkali-kali dapet tugas nyalin iqro.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com68tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-19826518414915210242016-08-29T12:06:00.000+07:002016-08-29T12:06:20.032+07:00PBAK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9CWSOBhPdq48Irljci1MYsixtD4P9jWQcDo8m4iJ_gTVIuKIjPpJ8fUxOJG3r9qSU7BJzxVB3F1rSM-ng8o5fArE1ofnWosMY7A9sbgkGUWKn4n1w0lFI8rG5nCcUTOb4KaUONPf8aiWf/s1600/Screenshot_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9CWSOBhPdq48Irljci1MYsixtD4P9jWQcDo8m4iJ_gTVIuKIjPpJ8fUxOJG3r9qSU7BJzxVB3F1rSM-ng8o5fArE1ofnWosMY7A9sbgkGUWKn4n1w0lFI8rG5nCcUTOb4KaUONPf8aiWf/s400/Screenshot_1.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kelompok tsubatsa (10) bersama mentor Kak Bombom dan seorang penyusup dari kelompok lain.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Uwaaah, akhirnya kelar juga Adibah ikut OSPEK, eh OPAK, eh udah ganti deh PBAK, Pengenalan Budaya Akademik & Kemahasiswaan. Uluuh uluh udah jadi mahasiswa, eh mahasiswi deh agar menjiwai sebagai seorang wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih kaya mimpi rasanya, setaun silam gue lagi bingung-bingungnya mau milih daftar univ swasta atau ambil gap year dulu. Temen-temen yang lain pada pamer photo ospek dengan teman-teman barunya sedangkan gue cuma bisa diem scroll scroll temlen dan belum dapet tempat kuliah. Gue sempet marah sama diri gue sendiri, kenapa bisa ketinggalan start gini sama temen-temen, sampe akhirnya gue sadar gak harus start bareng yang penting bisa finish bareng. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Woelaah, kalo bisa coba lulus 3,5 tahun. Adibah mah ngomong doang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Taun lalu akhirnya gue pilih gap year, dan gue sama sekali gak nyesel, gue beruntung sempet rehat dulu setaun. Setaun yang menurut gue luarrrr biasah, gue bener-bener banyak belajar setaun ini, jadi perempuan yang lebih kuat dari kemaren, lebih-lebih memaknai kehidupan deh pokoknya. Allah emang terbaeek lah tiada lawan. Jadi buat kamu, jangan pernah marah kalo takdir tidak sesuai harapanmu, Allah maha baik, Allah paling keren, percayalah segala takdir Allah baik buat kita, selalu baik. :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
23 Agustus kemaren pukul 3 pagi gue udah bangun, langsung siap-siap buat berangkat Pra-PBAK 2016. Berangkat dari Bekasi pukul 4 pagi sampe Ciputat pukul 5 pagi dan berjalan selama 4 hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
#Adibahkuath #AdibahOSPEKbekelTolakAngin #AdibahSholehah2016</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pra-PBAK kita dikumpulin disatu tenda depan perpustakaan umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kampus 1, tenda itu jadi basecamp maba Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid Jakarta selama 4 hari kedepan. Kami diajarin yel-yel fakultas, yel-yel yang bernada profokatif, jenis-jenis tepuk yang profokatif, dan beberapa lagu yang menggambarkan perjuangan para mahasiswa jaman dulu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Di Pra-PBAK ini juga kami kelompok tsubatsa dipertemukan. Eeaa</div>
<div style="text-align: justify;">
Teman-teman baru dari jurusan yang berbeda yang nantinya kerjaannya ngerusuh doang di grup wasap. Dibimbing kak Bombom selaku mentor, akhirnya orang-orang jayus ini dipertemukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakultas Dakwah ini keren abess. </div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap papasan sama fakultas lain, kakak senior langsung ngasi aba-aba untuk menyerukan yel-yel profokatif seperti, "Ekonomi Dakwah, Ekonomi Dakwah kita sodaraa.. TAPI BOONG!!, Ekonomi Dakwah, Ekonomi Dakwah, kita sodaraa.. TAPI BOONG!!" kalo papasan sama fakultas ekonomi, dan berlaku kalo papasan sama fakultas lain, tinggal ganti aja nama fakultasnya. Rusuh kan? BANGET.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan dibalas yel-yel bernada serupa dari fakultas sebrang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perang yel-yel makin memanas kalo kita udah turun ke lapangan, bener-bener uwaw, tercium sekali aroma permusuhan. Seniornya nih, bisaan banget lagi kalo bikin yel-yel main ledek-ledekan, ditambah semangat dari maba yang luar biasa buat nyanyiin yel-yel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Dakwah bersatu, taq bisa dikalahkan!!"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KEWREN, Adibah gak salah tempat lah disini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pra-PBAK yang cukup bikin gue langsung kenal sama fakultas gue, ternyata fakultas dakwah ini,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
UMBRUSE DYAAN, KABEH FAKULTAS BAE DIAJAK GELUT, NJALUK DIPANCALI SIJI-SIJI PANCEN!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ini untuk kebutuhan PBAK belaka kok, diluar itu semua kami sodara se-UIN se-Bangsa se-Tanah Air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perang yel-yel makin memanas tanggal 24 Agustus 2016, PBAK Universitas sekaligus Pembukaan PBAK 2016 menurut gue jadi hari yang paling banyak ngeluarin suara, tiap ketemu fakultas lain yel-yel, jalan dikit yel-yel, ada yang yel-yel nyamber ikut yel-yel, Fakultas Dakwah disebut dikit yel-yel, Ya Allah, nyamber banget dah kek petasan haji.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PBAK hari pertama kami dapet materi tentang Anti Narkoba dan Radikalisme serta ditutup dengan promosinya UKM yang ada di UIN, yang cukup bikin gue mauu banget ikut semua UKM nya, muehuehuee...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
25 Agustus PBAK hari kedua atau PBAK Fakultas, seharian penuh kita di basecamp alias di bawah tenda coklat. Yel-yel tetep digaungkan, gue curiga PBAK ini faedahnya bukan pengen ngenalin budaya akademik dan kemahasiswaan, tapi biar para maba lancar gembor-gembor yel-yel dan fasih tepuk tangan. Modus perekrutan penonton dahsyat nih pasti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari kedua kita dapet beberapa materi tentang kemahasiswaan di Fakultas, mulai dari administrasi sampai tata tertib mahasiswa oleh dekan serta wakadek yang Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Salah satu peraturannya adalah bagi mahasiswa dilarang berambut gondrong, apabila berambut gondrong maka segala proses adminintrasi tidak akan dilayani. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yhaaaa penonton kucewaaa..</div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal mas-mas gondrong gitukan gemazz, apalagi senyumnya manis. Yawlaaaah..</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai <b>#Teammas-masgondrong</b> aku agak keberatan sama peraturan yang satu ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dihari kedua ini juga ada promosi LSO tingkat fakultas, jadi kaya pengenalan kegiatan-kegiatan yg ada di fakultas dakwah ini kaya TV, Radio, Kelompok fotografi, pecinta alam, tari saman, musik dan lain yang lupa gue sebutin. Hari kedua ditutup bersamaan dengan usainya promosi LSO pada pukul 17.00. </div>
<div style="text-align: justify;">
Adibah balik ke Bekasi dengan lelah didalam metromini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari ketiga PBAK 26 Agustus 2016, dihari-hari sebelumnya gue ngerasa capek banget ikut ospek, mau buru-buru pulang terus rebahan. Tapi dihari terakhir ini gue mulai takut kehilangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
asek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue mulai takut ntar bakal kangen PBAK lagi, hhmm.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suasana penuh semangat, tiap kegiatan dapet temen baru, sok akrab sama anak sebelah yang terus-menerus ganti. Ngerasain semangatnya 650 maba di bawah tenda, senyum-senyum lelah para senior. PBAK yang menyenangkan, sama sekali gak ada unsur perpeloncoan, kita kaya diajak duduk bareng, guyon, yel-yel, ketawa-ketawa, tepuk tangan udah gitu doang sepanjang PBAK.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PBAK hari terakhir adalah PBAK Jurusan, 650 maba sempet dipisah sesuai jurusan masing-masing untuk lebih mengenal jurusan, senior, dan teman-teman sejurusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue yang sebelumnya merasa nyasar di jurusan Kesejahteraan Sosial, karna basicnya gue lebih suka Jurnalistik, jadi enggak nyesel lagi. Walaupun gue sampe detik ini masih belum dapet point 'Pekerja Sosial' itu gimana, paling enggak gue tau rencana Allah nempatin gue di sini untuk apa, mungkin selama ini gue cuma punya cita-cita jadi orang yang berguna buat oranglain tanpa ada gerakan realisasi ke arah sana. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin kebiasaan gue jadi tempat curhat dari dulu ada manfaatnya, Allah mau ngarahin gue biar gak cuma jadi tempat curhat tapi bisa jadi agen yang mampu membantu menyelesaikan masalah oranglain. Paling enggak hidup gue gak sia-sia tapi bisa berguna buat oranglain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rencana Allah selalu indah. :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah ngumpul sama temen sejurusan dan diberi tugas diskusi singkat yang kebetulan kelompok gue dapet tema tentang Status Kewarganegaraan tapi gak jadi maju presentasi karena ga dapet giliran, padahal gue udah siap banget ini ngomong di depan membabat persoalan status kewarganegaraan. Kami pun dikumpulkan kembali di bawah tenda coklat, disuruh mengelompok lagi buat bikin spanduk dan siap turun ke jalan buat latihan Demonstrasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mantep kan yak Fakultas Dakwah, baru juga masuk udah diajarin demo. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dulu gue benci banget liat orang demo, menuh-menuhin jalan, itu karena gue gak tau sebenernya mereka nih ngapain sih turun kejalan, memperkosa pita suara. Ternyata mereka sedang memperjuangkan keadilan, menyerukan suara rakyat, ternyata tujuan demo itu baik, asal tidak disertai kegiatan anarkis, harus ada yang berani turun ke jalan, sebagai agen perubahan Mahasiswa harus berani turun ke jalan. Hidup Mahasiswa!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI4wBizXEqbyk-Oxq8G7TCRxcJlloDABSvIihdx2PVm9Eg1vCM42T8272au31hHQgT36HlmRzMybpE29KKJLJHjXVPP1KsmP9Q36hDad6fDAroqPYiQju1vMsZz65TcPmByafqQUTdtWCK/s1600/Screenshot_4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="363" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI4wBizXEqbyk-Oxq8G7TCRxcJlloDABSvIihdx2PVm9Eg1vCM42T8272au31hHQgT36HlmRzMybpE29KKJLJHjXVPP1KsmP9Q36hDad6fDAroqPYiQju1vMsZz65TcPmByafqQUTdtWCK/s640/Screenshot_4.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wahai kalian yang rindu kemenagan<br />Wahai kalian yang turun ke jalan<br />Demi mempersembahkan jiwa dan raga<br />Untuk negeri tercinta<br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kami menutup senja itu dengan aksi demonstrasi keliling kampus, dan kembali panas-panasan yel-yel tiap papasan sama fakultas lain. Dakwah emang terbaeek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pukul 18.00 kami maba Fakultas Dakwah masih berada asik di bawah tenda, maba dari fakultas lain satu-persatu terlihat pulang. Setelah melaksanakan upacara penutupan, spesial dari kakak-kakak panitia PBAK Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi kami diberikan sajian hiburan sebagai penutup PBAK tahun ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama-tama ada penampilan dari UIN bersholawat, MasyaAllah sekali. Lalu ada penampilan 3 komik dari komunitas Stand Up Komedi UIN, yang sukses bikin gue ketawa ngakak, padahal kan jarang banget gue nonton standup ketawa. Tapi parah si ini abang-abangnya kocak abis, apalagi yang terakhir, masa iya muka mbak-mbak hijab dijilid. :')</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada penampilan dari perkusi FIDKOM, lalu penampilan mas-mas gondrong bawa gitar membawakan lagu-lagu yang bernafaskan dakwah komedi. Dan ditutup dengan penyetelan video dokumenter PBAK FIDKOM UIN Syahid Jakarta 2016. Pukul 20.30 WIB, belum juga di play itu video tiba-tiba ada kakak panitia yang kalo gue gak salah inget namanya kak Aldi ngamuk-ngamuk merangsek ke tengah panggung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Nggak jelas lo!!" serunya sambil menunjuk ketua panitia yang sedang memberikan sepatah dua patah kata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketua panitia yang kaget datang menghampiri kak Aldi dengan muka pucat campur lelah, beberapa panitia melerai agar tidak terjadi keributan, bahayanya kak Aldi yang lagi marah tiba-tiba mengoyak salah satu tiang tenda, sehingga tenda coklat di atas kami bergetar hampir rubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua maba panik, takut terjadi hal yang tidak-tidak. Sebelum kami semua kabur berhamburan dari tenda, tiba-tiba terdengar suara ledakan kembang api di atas tenda dan seorang kakak senior berteriak di atas panggung, "SELAMAT DATANG MABA FIDKOM 2016!!" Yang disambut sorakan lega dari para maba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NJAY, SA AE NIH RANG ORANG. BIKIN PANIK AJA!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue kira beneran ada yang berantem, taunya cuma mau ngusilin ketua panitia sama mahasiswa baru aja. Eeww.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketua panitia duduk lemes di panggung, PBAK FIDKOM 2016 ditutup dengan pesta kembang api dan ucapan terimakasih dari Mahasiswa baru FIDKOM 2016.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Terimakasih kakak, terimakasih kakak, terimakasih kami ucapkan,</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Terimakasih kakak, terimakasih kakak, terimakasih kami ucapkan,</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama,</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama.."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam itu kami resmi jadi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jujur seru banget sih, rasanya gak mau pulang maunya digoyang..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PBAK telah berakhir, kegiatan perkuliahan akan segera dimulai. Terimakasih untuk kakak-kakak panitia yang sudah mengorbankan waktunya beberapa bulan silam untuk mempersiapkan acara ini, terimakasih teman-teman baruque, jangan menyeusal pernah kenal aque yaa, selamat bekerja sama kedepannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terimakasih teman-teman yang sudah mau baca, semouga ini bukan tulisan terakhir menjelang masa perkuliahan. Dan tolong dong Mahasiswi UIN yang lagi nyari kostan yuk bareng aque lagi nyari temen sekostan nih elah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjvrWwWMwfWdBGiNbhEUqOkJBQL3cIC4VT8Hooz_T000k_cT-SE9df_dDblKl_7i12CXopCgyj6P_Wb9D45ZnSy702Vraji_ruugStAS8IJCTqx4K5rcYmXMvNGj1JxT91QBfAFzjvSEUa/s1600/Screenshot_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjvrWwWMwfWdBGiNbhEUqOkJBQL3cIC4VT8Hooz_T000k_cT-SE9df_dDblKl_7i12CXopCgyj6P_Wb9D45ZnSy702Vraji_ruugStAS8IJCTqx4K5rcYmXMvNGj1JxT91QBfAFzjvSEUa/s400/Screenshot_2.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tsubatsa squad</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0rKdhsvKVhAHUPIxBipqlBVT1ThWSs3ITh325dGUT_St4sLqQUt64Dp3Ar6plgZ3EiRPBQ1rRlp57YHwd0wlwNqEPI5FkelRSGrcAR8tQgEQRJJiYrtoIlFIuFRnGKpwAJHkuluf5lwe1/s1600/Screenshot_5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0rKdhsvKVhAHUPIxBipqlBVT1ThWSs3ITh325dGUT_St4sLqQUt64Dp3Ar6plgZ3EiRPBQ1rRlp57YHwd0wlwNqEPI5FkelRSGrcAR8tQgEQRJJiYrtoIlFIuFRnGKpwAJHkuluf5lwe1/s400/Screenshot_5.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tsubatsa squad</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com51tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-60325050926433214922016-08-22T15:19:00.003+07:002016-08-22T15:19:59.720+07:00Si Mbak dan Maleficent<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTQi-8hF8AGlxh9Fmf9PMsWHLNeZ05iKAkqoR7Wyl2e2kYyNK0PmGbBFbfxvAsiIZDYvor8ssMyLupVJdRmZrYtCdJkRm0L_ttdqKEWAiYkW3tjJlYOjdKzRbXkX7UJcOI1ab45c1EQpIq/s1600/618d08d643a9c164b764dd229b2b5333.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTQi-8hF8AGlxh9Fmf9PMsWHLNeZ05iKAkqoR7Wyl2e2kYyNK0PmGbBFbfxvAsiIZDYvor8ssMyLupVJdRmZrYtCdJkRm0L_ttdqKEWAiYkW3tjJlYOjdKzRbXkX7UJcOI1ab45c1EQpIq/s640/618d08d643a9c164b764dd229b2b5333.jpg" width="355" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://pinterest.com/" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Film Maleficent yang di produksi oleh Walt Disney Pictures (2014) menceritakan sisi lain peri 'jahat' yang mengutuk Aurora si Putri tidur dengan ciuman cinta sejati sebagai satu-satunya penawar kutukan tersebut. Gue gak akan ngereview film ini, karena gak ada bakat-bakatnya, malu gue sama Icha dan review bapernya, nonton film aja gue jarang kan. Gue pengen membedah karakter si Teteh Maleficent yang beberapa kali relate sama beberapa peristiwa yang terjadi disekitar gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Percaya gak, pas Promnight SMA gue pernah jadi Maleficent. Iya gue emang se'Gila' itu, gak usah kaget. Jadi Maleficent pas Promnight adalah penyesalan terindahku, baru akhir-akhir ini gue kepikiran, Ya Allah, malu-maluin banget si gue dulu parah, kenapa mamah tida mencegah kegilaanku ini. Saat siswa-siswa perempuan lain memilih jadi princess dandan cantik serta anggun, gue muncul sebagai sosok yang lumayan mengerikan malam itu, dengan baju serba hitam dan sepasang tanduk yang ketinggian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue masih inget banget gimana ekspresi adek kelas, temen, guru, dan MC yang hadir di acara promnight malam itu. Tatapan heran campur prihatin, mungkin di dalam batin mereka masing-masing berkata " Ya Allah, ini perempuan sadar gak sih? kenal tekhnik pengobatan bernama ruqyah gak sih?".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi Maleficent dalam semalam membuat gue jadi bahan fotoan. Iya, udah kaya badut kelinci TMII dimintain foto sana sini difoto diam-diam, terlebih pas acara fashion show jadi bahan sorakan, ditambah gue dapet Award sebagai Siswa Terkreatif malam itu, dan berkali-kali dapet pertanyaan "Itu tanduknya beneran?". Dalam hati gue, " Ya masa gue print doang?". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan waktu cap 3 jari SKHUN orang TU mengenali gue dengan, "Kamu yang ada tanduknya itu kan? masi tak simpen lho fotomu, nih." *sambil nyodorin hp nya*.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya Allah, kambing kali ah gue bertanduk. :')</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXSof3Y1uzCnJYoVHP8LezmSKUKFomgHz5JKFmAg_GOWCW7hHoZV2hWEcx2O5i2VPksGPjygdYBC_r1VpC4q7I_qU1xwa9nbshXRXgHemRu1tb6SQPw-bgAtJJ9Jtqt5lY24LId18tbCjG/s1600/hgbcu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXSof3Y1uzCnJYoVHP8LezmSKUKFomgHz5JKFmAg_GOWCW7hHoZV2hWEcx2O5i2VPksGPjygdYBC_r1VpC4q7I_qU1xwa9nbshXRXgHemRu1tb6SQPw-bgAtJJ9Jtqt5lY24LId18tbCjG/s400/hgbcu.jpg" width="225" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm7TNfL2BGLJvesL2X6CV8EXgT42R7MhGmSE_MIC1rOvCdLtCQuLIIhlEJCE-FkveOTYDyJsER8G15EeMDjh0SQ6Mj2W1035QVeqU6ayrNsQCOTmtgF8S2jXmjIEJfSdvGBOZ4g14RFzpg/s1600/IMG-20150522-WA003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm7TNfL2BGLJvesL2X6CV8EXgT42R7MhGmSE_MIC1rOvCdLtCQuLIIhlEJCE-FkveOTYDyJsER8G15EeMDjh0SQ6Mj2W1035QVeqU6ayrNsQCOTmtgF8S2jXmjIEJfSdvGBOZ4g14RFzpg/s320/IMG-20150522-WA003.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNeYDGyPCNb7A0fPDqyWkfY1i7yb8zjDuR-cpJbewSO1wN72d6KWKa4SmZsPEJdl_81SnVG2ojciMi7wdMC8RR2yN5TU8eNJYmldHjKoeMeZW_zUHVGDv940jL1SsoSol_cWs4kAcar5y5/s1600/IMG_1879.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNeYDGyPCNb7A0fPDqyWkfY1i7yb8zjDuR-cpJbewSO1wN72d6KWKa4SmZsPEJdl_81SnVG2ojciMi7wdMC8RR2yN5TU8eNJYmldHjKoeMeZW_zUHVGDv940jL1SsoSol_cWs4kAcar5y5/s400/IMG_1879.jpg" width="266" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang sudah gue katakan diatas, ada beberapa sifat Maleficent yang relate sama kehidupan gue. Bukan, bukan gue yang kaya Maleficent yang jahat karena dikhianati 'cinta sejati' nya tapi jauh di dalam lubuk hatinya lemah lembut serta penyayang. Gue gak jahat kok, cuma kalo kezel kepala orang suka ilang aja gitu dari tubuhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
hhmm..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu daftar ulang OPAK ( nama lain Ospek di UIN Jakarta ) kemaren gue pulang naik angkot dari Terminal Kampung Rambutan, sore itu hujan deras, satu persatu penumpang berjejal memenuhi bangku-bangku angkot. Gue sebelahan sama ibu-ibu, lumayan lah yaa kalo boleh gue tebak kayanya dia udah punya cucu 3 deh paling enggak, saat penumpang di dalam angkot tinggal berempat, gue, ibu-ibu sebelah gue, sama dua remaja berseragam SMA, masuklah seorang wanita kurus, dengan kaos punk lengan buntung, vest jeans full badge sama skinny jeans hitam robek-robek. Kedua lengan tangannya dipenuhi tatto, telinga sebelah kanannya bolong segede duit gopekan, sepanjang daun telinga kirinya dipenuhi anting-anting, rambutnya tergerai sepundak basah kuyup tersiram hujan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Assalamualaikum umi, abi, kakak-kakak, adik-adik mohon maaf apabila saya mengganggu perjalanan anda, saya hanya mencari rejeki yang Tuhan janjikan, siapa tahu di dalam sini ada rejeki yang Tuhan titipkan lewat abi, umi, kakak dan adik-adik sekalian untuk saya...."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu dia mulai 'menyanyikan' lagu tipikal ciptaan anak jalanan yang penuh kritik belas kasihan, diiringi tepukan kedua tangannya. Bukan suaranya yang sumbang, menurut gue emang lagunya yang gak sarat akan nada, lebih kaya orang ngerap aja ngomong cepet, lirik lagu yang rupa-rupanya sudah ia hafal diluar kepala. Lagu yang dia bawakan sore itu bertemakan tentang Ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue gak nyimak banget lirik lagunya, gue asik ngeliatin perempuan itu, tepatnya gambar tattonya dan ngebatin 'Tuhkan tatto itu lucu, sayangnya haram". Gue keasikan liatin tattonya sampe gak sadar tangan perempuan itu udah di depan muka gue, menengadah minta upah sehabis 'nyanyi'. Gue yang kaget reflek ngasih uang yang dari tadi gue genggam, goceng ongkos angkot. Lah buset baru sadar gue, kebanyakan masa gue kasih goceng. #Adibahpelit</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi yawdah terlanjur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perempuan bertatto itu menjulurkan lagi tangannya ke gue, ngasih uang dua rebuan dua. Lah, dia ngamen apa ngenek sih?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kembalian kak.." katanya sambil tersenyum.</div>
<div style="text-align: justify;">
"hah?" gue yang kaget baru kali ini ngasih orang ngamen dikasih kembalian pun hanya bisa berhah-hohan doang.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Gak usah mbak," tolak gue halus sambil tersenyum canggung. Yaa gimana ya, aneh gak sih ngasih orang tapi minta kembalian.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Makasih mbak" balasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perempuan itu tidak langsung turun, hujan di luar masih deras, jalanan seperti biasa macet, suara klakson bersahutan, bau-bau hangusnya kesabaran terendus jelas dari muka-muka pengendara sore itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua anak SMA tadi pun turun dari angkot, berlari kecil menghindari pengendara yang saling tubruk. Perempuan dengan lengan bertatto yg sedari tadi duduk di muka pintu, masuk mengisi bangku-bangku kosong di dalam angkot.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Mbak." </div>
<div style="text-align: justify;">
Sapa ibu-ibu sebelah gue menyodorkan selembar uang sepuluh ribuan kepada perempuan bertatto tadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Oh, iya umi. ini buat saya?" tanyanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu-ibu setengah baya itu menggangguk lembut.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Terimakasih umi"</div>
<div style="text-align: justify;">
" Udah lama mbak, kerja kaya gini?" tanya ibu-ibu setengah baya membuka percakapan.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Iya umi, lumayan udah 4 tahun, sekarang anak saya sudah 3 ini masih ngisi lagi udah 2 bulan,"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lah si embak malah syerita ini, batin gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Suami kerja apa?" tanya ibu-ibu yang dipanggil umi tadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Sama kaya gini juga, yaa saya mah pengennya gak kaya gini ya mbak ya, umi ya, tapi ya bisanya ini doang," jelasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampe sini gue bisa tebak, mbak bertatto ini tipe orang yang diajak ngomong malah syurhat. Ah tipikal temen-temen ciwik aku bangetss.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Enggak KB mbak?" tanya si ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Hehe saya takut umi kalo yang gitu-gitu." jawabnya</div>
<div style="text-align: justify;">
" Maaf ya, Agamanya apa?" tanya si ibu sopan.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Agama sih saya islam umi." jawabnya</div>
<div style="text-align: justify;">
" Ooh... ini maaf ya, saya cuma ngasih tau aja, tapi maaf lho ini, Ini nih kalo gini (sambil megang tangan mbak-mbaknya) kalo bisa diilangin ya, kalo sholat gini kan wudhu enggak menyerap ini, takutnya enggak sah. Tapi yaudah terlanjur gapapa, yang penting jangan pernah berhenti minta sama Allah ya, jangan sombong, jangan lupa pokoknya sama Allah" terang si ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Iya umi hehehe." kekeh si perempuan bertatto.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini pasti si embak bingung nih, ebuset suruh ngapus tatto, mangnya gampang apah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Umi, mbak, saya ini emang ya untuk sholat emang jarang tapi kalo baca do'a do'a <i>Alhamdulillah</i> tiap hari kalo saya sih."</div>
<div style="text-align: justify;">
" <i>Alhamdulillah</i> kalo gitu, ya gimana ya mbak, ibadah itukan bekal buat nanti. Kaya sekarang ini mbak kerja cari uang, buat makan mbak, anak-anak kan. ya sama aja. Ya mbak ya?" tanya si ibu ke gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue cuma ngangguk, sebagai yg terlihat paling sedikit makan asam garam kehidupan gue gak banyak ikut campur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Iya umi, saya juga kalo bisa gamau kerja kaya begini, daripada saya kaya dulu kan maling barang orang. Iya umi, mbak, saya dulu mah malingin barang-barang orang, abis gimana kaya saya gini mana ada yang mau ngasih uang. Yaudah saya maling aja, tapi sekarang <i>InsyaAllah</i> saya udah enggaklah, ya paling kalo bener-bener kepepet aja." terang mbak bertatto</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Anak- anak di rumah sama siapa mbak?" itu pertanyaan pertama gue setelah menyimak dari tadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Anak-anak ya di kontrakan sendiri, gak ada yang ngurusin, sekolah terus pulang ke kontrakan, makan juga nanti nunggu saya atau suami saya pulang." terangnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Emang neneknya dimana?" Tanya si ibu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Neneknya siapa? dari suami saya apa saya?" tanyanya balik</div>
<div style="text-align: justify;">
"Orangtua mbak."</div>
<div style="text-align: justify;">
" Boro-boro umi, saya aja enggak dianggep apalagi anak-anak saya." Jawabnya lesu.</div>
<div style="text-align: justify;">
" Saya kaya begini juga gara-gara orangtua saya umi, mbak."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Huss gaboleh gitu ah, nyalahin orangtua." sergah si ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Beneran umi, saya dulu sih nurut banget sama orangtua, bantuin bapak bantuin ibu jualan, tapi saya mau sekolah SMP gak boleh, main sama temen-temen saya enggak boleh, SD aja kalo bukan si om saya yang bayarin saya enggak sekolah. Bapak saya galaknya banget-bangetan, saya mau dikawinin sama Lurah, tapi saya enggak mau saya maunya sekolah, mau main sama temen-temen, terus saya dipukul kalo gak nurut."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Padahal saya tadinya nurut banget sama orangtua, tapi apa orangtua itu fungsinya apa sih? cuma ngelarang-ngelarang saya, mukulin saya, sama matahin mimpi-mimpi saya." si perempuan bertatto kali ini syurhat sambil menitihkan air mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sama matahin mimpi-mimpi saya</i>, gue langsung keinget Maleficent yang dipatahin sama Stefan demi memenangkan sayembara menjadi raja menggunakan besi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Yang sabar mbak." ucap gue sambil memegang pergelangan tangannya yang dingin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Saya di jalanan gini karna saya kecewa umi, mbak. Saya kecewa sama orangtua saya, saya sudah jadi anak baik tapi mereka enggak pernah balik baik ke saya, saya malah dipukulin, dilarang-larang. Ya udah saya kabur aja sama pacar saya. Saya di bawa ke jalanan, saya maling sana sini, terus saya putus sama pacar saya, saya kabur dari kota satu ke kota lain, jadi bahan giliran orang-orang jalanan, sampe akhirnya sama suami saya sekarang ini, ngontrak di sini, cari uang di sini. Anak-anak saya sekolahin, biarpun ibunya begini, saya gak mau anak-anak saya jadi kaya saya juga." Urai mbak bertatto itu, kedua matanya yg sudah basah terkena air hujan semakin basah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si ibu tidak mengatakan apa-apa lagi, si ibu setengah baya itu menyentuh pipi si mbak bertatto berusaha menghapus air mata yang terus menerus tumpah dari matanya, merapihkan rambut sepundak yang basah air hujan. Keibuan sekali...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini pertama kalinya gue naik angkot dengan suasana sedramatis ini. Sebelumnya mana pernah, mentok-mentok dramatis tuh, pas udah turun bayar ongkos pas balik badan dipanggil lagi sama abangnya "Neng, kurang dua rebu." itu dramatis sih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah menceritakan separuh kisah hidupnya, mbak bertatto itu diam, suasana angkot yang sepi makin sepi. Yang ramai masih saja suara hujan dan klakson yang saut menyaut. Ternyata gue sama si ibu-ibu paruh baya itu turun di tempat yang sama, sebelum turun si ibu sempat berpesan, " Jangan lupa bersyukur ya mbak, jangan lupa minta, jangan lupa ibadah, jangan lupa do'ain orangtuanya ya." yang dibalas senyuman tulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue cuma bisa senyum sambil keluar dari angkot " Ayo mbak, duluan Assalamualaykum" yang dibalas Waalaykumsalam dengan suara parau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue dan si ibu paruh baya memisahkan diri dengan senyuman dan anggukan seadanya. Sepanjang jalan gue merenung, betapa dahsyatnya kisah hidup setiap orang, kisah hidup gue bener-bener ga ada apa-apanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah kaya Maleficent yang jadi jahat semenjak dikhianati 'cinta sejati' yang cuma memanfaatkannya, dia sakit hati, dia ingin balas dendam dengan cara memberikan kutukan pada putri kesayangan 'cinta sejati'nya. Tapi apa? Maleficent yang memiliki tujuan awal menyakiti Aurora putri kesayangan 'cinta sejati'nya malah justru merawat dan memberikan kebahagiaan kepada Aurora. Maleficent peri baik yang dijadikan jahat oleh rasa kecewa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Enggak pernah ada manusia yang dilahirkan jahat, menurut gue setiap individu diizinkan memilih mau menjadi seperti apa, ada yang dari rasa kecewa yang begitu besar tapi dengan sabarnya tetap memilih jalur kanan, ada yang menyerah dan memilih jalur kiri. Setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kayanya mbak-mbak bertatto yang gue gatau namanya itu lebih pantas jadi Maleficent, dibalik hal-hal jahat yang pernah dia lakukan sebenarnya ada hati yang tulus, hati yang dirapuhkan rasa kecewa. Daripada gue Maleficent abal yang tanduknya ketinggian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal-hal seperti ini rasanya gak asing berada disekitar lingkungan gue. Gue punya beberapa temen yang 'nakal' karena alasan-alasan yang sebenernya kalo kita kaji lagi adalah alasan yang menyedihkan. Ada yang dikecewain sama pacarnya, ada yang kurang dapet perhatian dari orang tuanya, ada yang sempat mengalami peristiwa yang mengguncang batinnya. Setiap orang berkesempatan mendapatkan masalah yang berat, yang mampu mengacak-ngacak pola pikir mereka, yang menetukan masalah itu menjadikan baik atau tidak adalah bagaimana seseorang mampu menghadapi dan menyelesaikan masalahnya itu dengan baik atau tidak.<br />
<br />
Ya kalo lagi UN nih kisah si mbak kaya anak kelas 3 SMA mau UN, 6 bulan sebelumnya udah iuran buat beli kunci, pas hari H udah siap bawa hp, udah nyewa adek kelas buat server, pas hari H udah buka grup liat kunci, tapi tiba-tiba sadar kalo berbuat curang gini hanya kebahagiaan sementara, bahagia karna merasa berhasil mengisi semua option di lembar jawaban UN, bahagia karna dapet NEM cakep, tapi pada hakikatnya dia tidak puas, karna perjuangan dia tiap hari berangkat sekola selama 3 tahun dipecundangi oleh kunci jawaban seharga seratus rebu lebih dikit.<br />
<br />
Lalu dia kehilangan nilai-nilai selama 3 tahun bersekolah. Bahwa sebenernya yang diwajibkan oleh Tuhannya itu mencari ilmu bukan mencari nilai. Bahwa yang sebenarnya akan mempengaruhi hidupnya itu proses belajarnya bukan angka-angka di buku raportnya. Tapi dia takut buat ngikutin kata hatinya, dia tau salah pake kunci tapi dia takut nggak bisa kalo ngerjain sendiri.<br />
<br />
Semua anak berkesempatan ikut UN, semuanya berkesempatan lulus dengan nilai baik. Tapi tidak semua anak bisa mendapat nilai baik dengan cara yang baik.<br />
<br />
Ah kan, gue kalo udah ngetik panjang gini ngelantur kesana kemari.<br />
Ini gatau kenapa akhir-akhir ini tiap ngetik selalu sangat panjang amat sekali seperti ini.<br />
Tau ah Bye~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com27tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-6663674708914540652016-08-15T11:14:00.000+07:002016-08-15T13:50:22.618+07:00Nikah Muda, Setuju atau Tidak?<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disini yang cewek-cewek mendingan ngaku aja deh, pasti dulu pas jaman SMA pernah ngobrolin masa depan sama temen cewek yang lain, ngomongin target nikah berapa taun lagi, mau punya anak berapa, mau cewek apa cowok, mau suami yang kek gimana, mau rumah yang kaya apa gitu-gitu kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ngaku deh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dulu gue selalu dikelilingi temen-temen yang suka banget ngekhayal soal masa depannya masing-masing, ada yang bilang mau dapet suami bule lah, ntar anaknya kembar cowok-cewek, ada yang mau punya anak 6, 5 sampe yang 2 aja cukup terus ada yang mau punya rumah dua yang satu di Indonesia satunya di Kanada, ada yang mau punya rumah pinggir pantai biar kalo ada Tsunami paling cepet matinya, ada yang target nikah 7 tahun lagi, ada yang mau di lamar pas wisuda S1, ada yang blablablabla</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ampe berbusa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue sih, seneng-seneng aja dengerin khayalan mereka sambil ngeledekin hal-hal yang bisa diledekin dan membelokkan khayalan-khayalan yang mulai gak masuk akal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue ada temen, waktu jaman SMA kelas 2 dia pernah punya target mau dinikahi setahun setelah lulus S1, sampai akhirnya baru kemaren-kemaren gue tanya lagi udah siap belom kurang 4 tahun lagi nih otw target dinikahi, dan dia jadi mikir ulang. Akhirnya, " Ntar aja deh mba bah kayanya aku mau asik-asik sendiri dulu, nikahnya umur 27 tahun aja."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Temen gue yang lain, dulu dia pernah punya target mau menikah usia 25 tahun, tapi saat baru-baru ini gue tanya lagi jawaban dia " Nnng pengen si, tapi aku siap gak ya? menurutmu gimana mba bah? Aku mending umur berapa nikahnya?."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
LAH IDUP-IDUP LO BUSET, JADI GUE YANG SURUH MIKIRIN?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTidxPtK8xVukKNG4bW9luW08yW4B5MWHoOFIwBWSH94hWLZxr_CJJIxlMgDdcPcnVCIOjm4suoO08sK6ME2o1CgFkja1AGgzqU-0ftuSA9qjLbLF1SddvuaFyeHHFyGGpcpjaxcxj9ssg/s1600/3945d94000e3fbd583c1c1070ed318d2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTidxPtK8xVukKNG4bW9luW08yW4B5MWHoOFIwBWSH94hWLZxr_CJJIxlMgDdcPcnVCIOjm4suoO08sK6ME2o1CgFkja1AGgzqU-0ftuSA9qjLbLF1SddvuaFyeHHFyGGpcpjaxcxj9ssg/s400/3945d94000e3fbd583c1c1070ed318d2.jpg" width="280" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yah cewek-cewek mah emang paling semangat kalo suruh ngebayangin target nikah muda dan keluarga kecilnya kedepan. Kalo cowok-cowok sebenernya juga semangat sih kalo suruh ngebayangin target nikah gini, bedanya mereka agak lebih mikir-mikir lagi karna yaa taulah, mereka jadi pihak paling bertanggung jawab setelah menikah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang sedang marak akhir-akhir ini, hampir sepekan beberapa media ramai memberitakan pernikahan putra pertama Ust. Arifin Ilham dengan seorang muallaf keturunan Tionghoa Larissa Chou.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>MasyaAllah,</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jujur gue salut sama kesiapan Alvin putra Ust. Arifin Ilham dan istrinya Larissa Chou dalam berumah tangga. Menikah diusia yang sangat belia menurut gue, Alvin yang masih 17 tahun dan istrinya yang lebih tua 2 tahun (cmiw).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
WOW!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belia sekali bukan? diusia yang masih sangat muda Larissa siap mendedikasikan hidupnya sebagai seorang istri, sebagai seorang calon ibu. Disaat remaja seusianya pusing-pusing mikir tugas dari dosen, mikirin IPK semester ini, seru-seruan main sama temen, dan dia udah siap mikir permasalahan-permasalahan rumah tangga yang gue tau pasti adaa aja. Jujur gue salut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nikah muda jadi salah satu hal yang paling sering dibicarakan akhir-akhir ini bersama berita-berita lainnya kaya sidang Jessica, Olimpiade RIO, dan si awk awk itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue sendiri #Teamnetral si dimana jadi #TeamPro sekaligus #TeamKontra dalam kasus nikah muda ini. Kasuuus kata dia..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue sendiri mending liat anak 17 tahun udah nikah jadi suami, daripada liat anak 17 tahun asyik pacaran peluk-pelukan di mall, kissing aplod di Instagram, mojok di bioskop.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bukannya apa-apa nih,</div>
<div style="text-align: justify;">
Kan gak sopan mereka nempel mulu berduaan, sedangkan gue kemana-mana sendirian kan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaga deng becanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gue lebih suka liat anak 17 tahun sudah menikah dengan catatan, dia memang benar-benar siap secara agama, mental, emosi, dan financial serta mampu, mampu memenuhi segala kebutuhan hidup dirinya sendiri, siap menanggung kebutuhan hidup individu lain (istrinya) dan individu-individu lain yang akan datang (anak-anaknya).</div>
<div style="text-align: justify;">
Soklaah mangga, Halalkeun..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi kalo masih belia, boro-boro sanggup nanggung hidup individu lain, biaya kawinan aja masih keluar dari dompet orangtua, mau buru-buru nikah hanya sekedar ngandelin menikah untuk menghindari zina belaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
TAK PANCAL JUGA RAINE.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menikah bukan media legitimasi seks belaka, menikah adalah sebuah keputusan yang berat, karena dalam pernikahan itu ada komitmen, pengorbanan, cari nafkah buat keluarga, pengertian, kadang pertengkaran, membesarkan anak, mendidik anak, menyatukan isi 2 kepala, menetralisir 2 ego, menyatukan 2 keluarga, ngadepin bawelnya mertua, karna gak semua orang suka sama pasanganmu, keluargamu sekalipun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pihak laki-laki,</div>
<div style="text-align: justify;">
Pastikan saat berani mengkhitbah putri orang, kamu udah siap menanggung hidup perempuan itu dan anak-anaknya kelak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jan lo mau ena-ena nya aja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo bokap nyokap lo tajir mah enteng, tanggung jawab lo nafkahin anak bini doang, kalo kagak? bokap-nyokap jadi kewajiban buat lo buat nafkahin juga. Dan pastikan lo siap akan hal itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan pastikan emosi lo bagus,</div>
<div style="text-align: justify;">
Jan norak lo, yang pusing sama kerjaan di kantor dikit ngamuk-ngamuknya sama orang rumah, jangan bini lo salah dikit lo amukin, apalagi sampe main tangan, sini lawan gue lo gue tebas juga leher lo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo bini lu kurang apa ngomong, kalo masih gampang bosen jangan kawin lo, buat apa kalo akhir-akhirnya cuma bisa nyelingkuhin sama nyakitin doang. Menikah bukan pacaran yang bisa putus nyambung seenteng omongan lo ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dibaca-baca lagi perasaan gue galak amat barusan, nyolot maksimal. :')</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0Q68mIh60niWvhqIBvRGLBFHVhrT37bSbqrGWtpQHOx7R8Ebk5KvqljGUlP0PWzum3K4w9cm039gwCA22ymT0yiPuVaODS6ZyPfy336djruuMVfpo80KR561LXTE2dx3XOKYdwEYCQkOT/s1600/nnu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0Q68mIh60niWvhqIBvRGLBFHVhrT37bSbqrGWtpQHOx7R8Ebk5KvqljGUlP0PWzum3K4w9cm039gwCA22ymT0yiPuVaODS6ZyPfy336djruuMVfpo80KR561LXTE2dx3XOKYdwEYCQkOT/s400/nnu.jpg" width="341" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menikah itu hal yang baik, sangat baik . Menikah bisa jadi pengurang dosa, yang biasanya suka melakukan hal yang tidak-tidak sendiri, sekarang bisa melakukan hal yang tidak-tidak berdua ( Njir, nulis apaan gue barusan), meluaskan pintu rezeki jelass dan banyak manfaat-manfaat lain yang enggak bisa gue sebutkan satu-persatu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menikah muda itu baik, </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi tolong yang masih muda mau menikah, tolong dipastikan kalian siap lahir bathin. Tolong pastikan kondisi emosi dan psikologi lo udah terkontrol dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin diawal lo ngerasa manisnya aja, tapi yang namanya 2 kepala tinggal serumah, mustahil kalo gak ada cek-cok. Kecuali pasangan lo manekin Ramayana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diem doang, gak minta duit, gak minta makan, gak minta ngoleksi tupperware.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut penelitian yang dilakukan BKKBN dan Lembaga Negara secara statistik peringkat perceraian tertinggi disebabkan oleh menikah muda. Kenapa? karena secara mental pasangan menikah muda belum siap, belum matang, sehingga mudah sekali mengambil keputusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pleasee lo gamau disamain kaya kucing komplek yang gonta-ganti ngawinin kucing komplek lain kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan berarti nikah muda berarkhir mengenaskan semua ya, banyak sekali kisah-kisah dari orang hebat yang sukses menjalani nikah muda, hidup bahagia dengan anak-anak yang manis dan kondisi ekonomi terjamin. Tapi gak semua orang punya pribadi yang sama dan bisa menjalani rumah tangga dengan usia yang belia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mbak-mbak manis di luar sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tolong rubah mindset bahwa perempuan itu tanggungan orang lain, dari tanggungan orangtua kelak jadi tanggungan suami. Ketergantungan ekonomi seperti ini yang ngebikin posisi perempuan jadi lemah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menjalani biduk pernikahan juga sebaiknya jangan terlalu yakin, tapi bukan berarti kita harus suudzon sama pernikahan. Nikah muda udah yakin banget kalo pasangan bakal setia sehidup semati, yakin banget bakal ada nafkah dari suami, yakin banget pasangan kita bakal mendampingi sampai tua. Banyak kemungkinan yang harus dihadapi, Ibu yang punya bekal pendidikan, pengalaman kerja dan skill bisa siap jika dituntut untuk hidup mandiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi untuk para calon Ibu, sebelum kamu mengambil keputusan untuk menikah, pastikan kamu benar-benar siap. Siap jasmani, rohani, emosi dan sebagainya. Perempuan harus pintar tidak ada pengecualian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perempuan harus bisa jadi guru, jadi dokter, jadi koki, jadi manager keuangan, jadi psikolog, jadi ustadzah, sampai jadi cleaning service sekalipun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pastikan pengalamanmu cukup, ilmumu cukup, tolong jangan males baca jangan males belajar, kamu harus tahu apa aja yang harus kamu lakukan /berikan pada setiap fase pertumbuhan anakmu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tolong belajar masak, </div>
<div style="text-align: justify;">
Minimal kamu bisa ceplok telor dengan baik dan masak nasi. Bukan apa-apa nih, tapi warteg kalo abis lebaran suka tutup ampe seminggu. Mau lo kasih makan apa anak suami? lipstick? blush on?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo suami gak ngizinin kamu kerja, yaoke fine, tapi tolong paling enggaksebelum menikah kamu punya pengalaman cari uang sendiri, cari ilmu sebanyak-banyaknya, kejar prestasi setinggi-tingginya, cari relasi sebanyak-banyaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukannya ngedo'ain yang enggak-enggak nih, </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi kamu gak pernah tau umur suami kamu sampe kapan, perusahaan tempat suami kerja kolapsnya kapan. Jangan biarin hidup kamu & anak-anak jadi berantakan karna duit warisan suami udah abis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Please, jadi mandiri itu penting. Menggantungkan hidup cuma ke 1 orang adalah tindakan penuh resiko. Jadilah ibu yang mandiri yang siap menghadapi segala situasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekali lagi, sahabat netizen yang dirahmati Allah,</div>
<div style="text-align: justify;">
Menikah itu baik, segerakan bila sudah mampu dan siap. Kamu lebih baik menikah daripada pacaran 7 tahun tapi gak pernah jelas kelanjutannya. Duit ngapel tiap minggu dikali 7 tahun kalo dikumpulin udah bisa buat pesta kawinan 7 hari 7 malem.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh iya, </div>
<div style="text-align: justify;">
Pesta pernikahan gausah mewah-mewah kalo akhirnya malah ninggalin banyak utang. Jangan kebanyakan makan gengsi, gak dibawa mati ini. Yang penting pernikahan terlaksana dengan hikmat dan penuh berkah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>MasyaAllah</i>, banyak juga gue ngetiknya nih,</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaga sia-sia gue survey dulu sebelum nulis. Terimakasih untuk rekan-rekan yang membantu mengutarakan pendapatnya perihal nikah muda sehingga menjadi bahan referensi dalam proses penulisan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah ah, </div>
<div style="text-align: justify;">
Ini kasih quotes-quotes gitu gak nih?</div>
<div style="text-align: justify;">
Kasi laah ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">" Menikahlah dengan orang yang tepat diwaktu yang tepat, jangan menikah hanya karena dia yang paling cepat memberi kepastian."</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">~ @bramantyo17, user askfm<b>.</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
eh, satu lagi dah,</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>" Syarat menikah iku yo mung kaleh. Kaleh sinten?"</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
~ Adibah, Mahasiswi hampir 19 tahun. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com48tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-74480591403855724082016-08-10T13:09:00.002+07:002016-08-11T15:17:19.130+07:00Au ah Malez<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Dfjak270ozH53mMvnrl8zl6u_HwFjAkU08FtbDzKAMd_uRpqWQsOTbU2d2JjIe-i7T6IwNJiKmsrFiowETowYLK06kXfZl_dzxiEZOtPc_MLrbqKfg67kzv2L0o2sjuxsgjZc51PhsrX/s1600/auahmales.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Dfjak270ozH53mMvnrl8zl6u_HwFjAkU08FtbDzKAMd_uRpqWQsOTbU2d2JjIe-i7T6IwNJiKmsrFiowETowYLK06kXfZl_dzxiEZOtPc_MLrbqKfg67kzv2L0o2sjuxsgjZc51PhsrX/s400/auahmales.jpg" width="370" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah denger berita tentang atlet senam artistik yang kakinya bengkok akibat salah mendarat belom?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Parah si, lusa pas gue lagi menikmati siang yang adem ayem di dalem metromini pulang daftar ulang OPAK tiba-tiba seorang temen mengirim sebuah video yang isinya adalah atlet yang sedang beraksi melompat ke spring board.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Temen gue gak ngasih klue apapun soal isi video itu, dia cuma bilang "Tonton deh, seru bet Asoy"</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenernya gue gak penasaran-penasaran banget, udah prasangka paling video - video lucu receh yang suka disetelin pas acara motivasi-motivasi gituan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata bukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gak damai pokoknya gue sama dia, awas aja ampe ketemu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia ngasih video atlet senam artistik asal Perancis yang sedang beraksi melompat ke spring board di Olimpiade Rio 2016, yang belakangan ini gue tau namanya Samir Ait Said (26). Menit-menit awal si mas Said ini (sok akrab banget gue) seperti atlet pada umumnya mengambil ancang-ancang untuk melakukan lompatan yang indah, merentangkan tangannya dan mulai berlari untuk melakukan lompatan. Jujur pas mas Said ini lari gue udah ngakak jangan tanya kenapa gue ngakak deh, emang kadang gue gak butuh alasan buat tiba-tiba ketawa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat berhenti di pijakan, melakukan lompatan memutar dan mendarat. Gue gatau kayanya kaki sebelah kirinya tidak mendarat dengan sempurna atau kaki kirinya dibuat dari bahan yang sama dengan pensil inul, gue gak ngerti. Pokoknya tau-tau dia ngejeledak megang kaki kirinya yang tiba-tiba jadi bengkok gak jelas. Bener-bener...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Au ah gua males. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di video yang temen gue kirim, sesaat setelah menyadari kaki kirinya berbentuk au-ah-malesin gitu, mas Said langsung mengusap wajahnya, mungkin dia langsung ngebatin "Ya Allah karir gue...?" atau "Aduh mama sakit, mau nangis aja.." atau bisa jadi dia ngomong "Au ah males gue liatnya" sama kaya gue. :')<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNSkXgRHeGhDgF6m3BlI2B-i-DRlcKnkMYdjv4otoV8KjCcKrmhL0aeFIWEWaQkYk1jK15E4FCkb0QZi9cTNHBNf7RtJLRgJVbjS1GmMczVC0T5qdVIskrmvX4171BJGvE51WOk1CqB6bP/s1600/1470728888565.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNSkXgRHeGhDgF6m3BlI2B-i-DRlcKnkMYdjv4otoV8KjCcKrmhL0aeFIWEWaQkYk1jK15E4FCkb0QZi9cTNHBNf7RtJLRgJVbjS1GmMczVC0T5qdVIskrmvX4171BJGvE51WOk1CqB6bP/s320/1470728888565.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue bener-bener lemes liatnya, langsung tiba-tiba ngeraba kaki sendiri. Ngebayangin ngilunya kaya apaan tau Ya Allah, merinding semua, kalo udah liat yang begini gue suka tiba-tiba ngebayangin ada diposisi mereka dan sukses bikin gue males ngapa-ngapain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue dulu anak PMR, kalo temen-temen gue lebih sering nyebut gue ini anak PMR gadungan. Karna cuma mau nolongin orang kalo pas pake seragam osis yang ada badge PMR nya di sebelah kiri lengan, kalo gak ada badge gak mau tugas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya abisannya gimana ya? PMR tuh biasanya tugas cuma pas upacara, jaga dibagian belakang barisan sambil neduh, dan kerja kalo pas ada yang pingsan aja, atau mendadak pusing atau yang gak bawa topi pura-pura pusing dan minta dianter ke UKS biar gak kena razia upacara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo hari biasa temen-temen gue suka memanfaatkan ke-PMR an gue, mentang-mentang gue anak PMR gue disuruh minjem kunci UKS buat bolosan temen-temen apalagi UKS sebelahan sama kantin.<br />
Kan maeeen...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya dari pada nama baik gue sebagai anak PMR sudah jelek makin jelek kan, mending gue ngaku PMR kalo ada atribut aja. Pernah waktu itu gue ikut kemah bakti pemuda, jadi kami anak-anak pramuka dituntut bisa akting jadi anggota organisasi lainnya, ada yang naq pramuka rasa osis, rasa paskibra, sampe rasa PMR.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebetulan gue kebagian tugas sebagai anaq Pramuka rasa PMR dan berpartner dengan Hikam kawan se PMRan dan sepramukaan gue. Di sore hari yang menyenangkan itu, panitia kemah sedang menyelenggarakan lomba-lomba yang katanya juga menyenangkan, setiap sangga dimintai perwakilan nya dua orang. Kebetulan gue gak dapet jatah tugas mewakili sangga sore itu, dan memilih nyanyi-nyanyi dengan iringan gitar di depan tenda cowok dengan teman-teman yang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedang asik-asiknya nyanyi sambil nonton peserta yang lain lari-larian melakukan permainan yang katanya menyenangkan, tiba-tiba para peserta kemah mengerumuni sesuatu. Gue yang udah terlanjur PW males banget buat cari tau ngeliat ada apa dikerumunan itu, sampai akhirnya Hikam tiba-tiba menghampiri kami dengan muka lumayan cemas. Dia menceritakan apa yang telah terjadi dikerumunan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Katanya, ada salah seorang peserta yang jatuh lalu tertimpa peserta lain, mencium bau-bau kecelakan Hikam terpanggil jiwa ke PMR annya, apalagi waktu itu dia lagi pake topi tugas PMR. Dia merangsek masuk ke kerumunan sambil membangga-banggakan ke PMR an nya,<br />
<br />
"misi-misi aku PMR aku PMR misii.." </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi semua berubah saat Hikam liat ke korban kecelakan tersebut, ternyata si korban tangannya bengkok, ga jauh beda kaya kakinya mas Said, tulang tangan yang harusnya lurus jadi bengkok letoy banget kek pensil inul. Hikam bukannya nolongin malah nyopot topi PMR dan melangkah mundur sambil ngilu ngeliat tangan orang bisa bengkok begitu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sontak kami semua yang denger ceritanya Hikam ngakak geli. Bukan bermaksud menertawakan korban, cuma geli aja sama ke PD an Hikam sebagai anaq PMR tapi malah takut sendiri liat korban terkapar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue jujur penasaran kaya apa bentuk tangan si korban, akhirnya gue dengan segenap rasa malas menghampiri kerumunan, saat gue sampe sana si korban sudah digotong dengan tandu oleh petugas PMR sebenernya bukan gadungan kaya Hikam terutama gue. Dan yak bener banget apa kata Hikam, tangan si korban udah bengkok kaya...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Au ah males.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue langsung jadi males ngapa-ngapain, ngilu banget.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gue gak suka gitu liat yang kaya tulang bengkok-bengkok, kepala pecah berdarah-darah, yang gitu-gitulah, rasanya langsung merinding semua, lemes, males ngapa-ngapain tapi untung tetep doyan makan sih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Temen gue ada yang saking gak bisanya liat hal-hal mengerikan seperti di atas, tiap liat begituan langsung lemes, gamau makan, pusing bahkan bisa pingsan. Kan ekstrim.<br />
Ada juga yang liat darah langsung nangis, muntah-muntah bahkan, gue untung jadi males ngapa-ngapain doang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai anaq Pekalongan yang dilewati jalur Pantura gue sangat tidak asing sama yang namanya kecelakaan. Bahkan dulu jaman masih SMP gue pernah berangkat sekolah lagi asyik-asyik naik sepeda, tepat 10 meter di depan mata gue terjadi kecelakaan motor dilindes trek.<br />
Cakeeep kepala pengendara motornya ancur berantakan se helm-helmnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di depan mata gue, pelajar SMP yang baik hati, rajin mengaji dan pandai ngakalin guru mau berangkat sekolah malah liat hal-hal seperti itu. Langsung gue lemes, untung masih bisa sampe sekolahan cuma ya nyampe sana jadi males ngapa-ngapain, kebayang jasad buntung dengan isi kepala berhamburan tadi pagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Itu baru yang palanya diremek ban trek, belom lagi yang ibu-ibu keseret gerobak sayur matic, anak SMP di seruduk tronton, orang nyebrang kesamber bis antar provinsi. Mantap dah.<br />
<br />
Kehidupan Pantura itu keras bung!!<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itu makannya gue ga pernah bercita-cita jadi dokter, selain karna otak gue gak akan kuat juga karna gue gak akan suka suasana penuh darah dan tulang bengkok. Kebayang gak kalo gue jadi dokter, ada korban kecelakaan sekarat, darah dimana-mana, tulang bengkok kaya apaan tau, pas gue liat korbannya malah gue tinggal pergi karna Au ah maless...<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mati semua pasien gue.<br />
<br />
Dan syukur Alhamdulillah, gue termasuk yang jarang banget mengalami kejadian sampai menyebabkan luka fisik, kalo hati seriiing..<br />
<br />
Eh apa tadi?<br />
oh iya, luka fisik. Paling mentok dulu masih kecil yang kerjaannya ngebut sana-sini yang luka juga cuma dengkul, sikut, banter-banter kepala bocor.<br />
<br />
kalo sampe yang berdarah-darah, tulang keluar dari permukaan kulit, atau sampe yang....<br />
<br />
Au ah males.<br />
<br />
Belom pernah, dan jangan pernah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com33tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-32910385111697168702016-08-01T10:03:00.000+07:002016-08-01T10:03:08.567+07:00Semoga Tidak<div style="text-align: justify;">
Lama banget kayanya gak nulis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Postingan terakhir itu draft yang mengendap beberapa minggu sebelum akhirnya gue putuskan untuk klik publikasi. Rasa-rasanya gue ( <i>insert alasan-alasan blogger yang malas nulis buat bahan postingan here</i> ), ya gitulah lu tau sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal seharusnya banyak kejadian-kejadian yang lumayan buat dibikin bahan postingan, tapi setiap mau ngetik pasti muncul pikiran-pikiran, " yang bener aja masa gue nulis beginian doang, apaan gak jelas banget dan blablabla", gue kehilangan ke-masa-bodo-dah-gue-nulis-apaan-ini gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seharusnya gue bisa nulis pengalaman gue pas daftar ulang UIN kemaren, lengkap se tes-tes TOEFL dan TOAFL nya yang bikin gue mau-beli-cilok-aja-YaAllah-di-depan, atau pengalaman selalu ketemu mahasiswa aneh yang semenjak gue kejedot pintu kaca waktu daftar ulang dan diketawain orang banyak kita selalu barengan dari daftar ulang sampe tes TOAFL. Bisa juga pengalaman nonton theaternya Nyak ketemu sama kakak kelas aku yang juga ikut nonton jauh-jauh dari Bandung dan setelah nonton theater yang isinya mahasiswi LSPR cantik katanya jadi ingin buru-buru menikah. hhmm</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atau mengkritisi isu-isu sosial yang beredar di masyarakat dari remaja-remaja goals yang penuh drama, atau headline berita online soal jasad santoso yang katanya berkeringat lah BODO AMAT BUSET!!, atau peraturan ganjil-genap guna mengurai kemacetan jekardah, atau koh Ahok yang katanya mau nyalon independen malah memutuskan untuk ikut partai politik, sampe kasus kopi sianida yang gak kelar-kelar elah itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak si sebenernya tapi kok gue kehilangan semangat buat 'menceritakan itu semua', Ini biasanya tanda-tanda gue mau vakum 'lagi' sih dari dunia perbloggeran <b>yang semoga tidak</b>. Nanti setelah aktif kuliah gue udah merencanakan jadi aktifis, gamau jadi mahasiswa yang kuliah-pulang -kuliah-pulang doang, gue kan gak pinter-pinter amat dalam akademis masa gamau cari nilai plus gitu demi menunjang kemaslahatan umat beragama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan biasanya kalo udah gitu boro-boro ngeblog, sama cucian aja gue pasti lupa, tapi kalo kamu aku gak mungkin lupa kok. fyi, gue orang yang gak betah liat ada baju kotor numpuk, pengennya buru-buru dicuci setrika dan masuk lemari, jadi liat cucian numpuk aja bisa bikin gue setres berkepanjangan. Emangn yaa sindrom cucian sama naluri pembantu suka beda tipis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ih setelah gue baca ulang lumayan serem juga itu paragraf di atas, kaya-kayaan gue mau mati besok yak? hahaha :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itung-itung kalo gue mati beneran besok tulisan ini bakal di sekrinsut dan masuk dalam berita di pesbuk 'Ini Pesan Terakhir Seorang Remaja Putri Sebelum Ditemukan Meninggal Dunia, Sangat Mengharukan Kamu Pasti Menangis!!'</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com52tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-84149906832498269302016-07-22T08:34:00.003+07:002016-07-22T08:40:29.877+07:00IQRA' Bacalah<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; line-height: 36px; text-align: center;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: right;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWqLynfmcuyGwM0zRZ5G8PWY-4WpJ5nn4aq_cVq1B8ZJ4WsE0W9lioeDoRHYJ5S4C7aqcz3sFACevyN9lcvxhP_Sr5EEqF672xiLX4dbNg4y2MtN1Kmf8Iahos0L90fGipNxEAvEckOT6L/s1600/bolo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWqLynfmcuyGwM0zRZ5G8PWY-4WpJ5nn4aq_cVq1B8ZJ4WsE0W9lioeDoRHYJ5S4C7aqcz3sFACevyN9lcvxhP_Sr5EEqF672xiLX4dbNg4y2MtN1Kmf8Iahos0L90fGipNxEAvEckOT6L/s640/bolo.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://weheartit.com/" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; line-height: 36px; text-align: center;"><br /></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; line-height: 36px; text-align: center;"><br /></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 36px; text-align: center;"><span style="font-size: x-large;">اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ</span></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 19.5px; text-align: center;"><span style="font-size: x-large;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 19.5px; text-align: center;"><i>Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan.</i></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: x-small; line-height: 19.5px; text-align: center;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat no 1 dari 5 ayat al-Qur'an pertama kali diturunkan Allah, lewat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Alam Raya yang warbyasah luas ini serupa buku, setiap sentinya adalah bukti Kekuasaan, Keagungan, Keindahan Sang Maha Pencipta Allah SWT. Alam semesta adalah salah satu manifestasi Lauhul Mahfudz. Semua yang berada dialam ini baik makhluk hidup maupun benda mati adalah pena yang menuliskan berbagai kisah yang sarat akan hikmah di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>MasyaAllah~</i></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Berat sekali bukan kalimat pembukanya? Ya Allah ampe otak gue kesemutan nulis gituan doang. </div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
*Nangis semesjid jami'*</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Membaca adalah salah satu hobi yang biasa ditulis oleh anak-anak sebagai bahan pencitraan saat mengisi biodata. Ya kan? ya dong?</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Nama : Siti Qomariyah</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Hobi : Membaca, menggambar, belajar, bermain, membantu orangtua.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Halah. Pencitraan.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Padahal mah apa Siti hobinya, Maen doang ampe sore, nongkrong di perempatan, jajan es orson.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<i>Astaghfirullah </i> Adibah suudzon sekali...</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Gue juga selalu nulis 'Membaca' dalam kolom hobi pada lembaran biodata. Gak, gak gue gak pencitraan, gue emang suka baca dari kecil. Dulu waktu TK A saat teman-teman baru mengenal huruf, gue udah lancar baca buku cerita anak-anak. Pas ibu guru mengadakan kelas bercerita di kelas, yang lain dengerin gurunya cerita, gue sibuk ngasi tau abis-ini-bakal-gimana-ceritanya di barisan paling depan karna sebelumnya udah baca buku itu duluan. Anjir, emang dari kecil anaknya spoiler abess.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Begitupula saat gue kelas satu SD. Dulu kelas satu SD temen-temen masih belajar mengeja, gue udah khatam baca buku " Cara Mendidik Anak dalam Islam" dan "Fiqih Wanita" punya Mamah. </div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Ngeri-ngerii...</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Padahal ya gue gak paham isinya apaan, yang penting ada tulisannya, bisa dibaca.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Membaca juga salah satu hal yang menjembatani ke minusan mata gue, selain hobi nonton tepat 30 senti dari layar TV, juga hobi baca akut yang bikin gue asik tiduran sambil baca sampai berjam-jam lamanya. Gak ada yang nyuruh gue hobi baca, bahkan orangtua gue cenderung sebel sama hobi baca gue yang suka sampe lupa waktu. Bukannya seneng ya anaknya hobi baca, malah sebel, daripada anaknya hobi ngerusak hubungan orang lain kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
eewww..</div>
<div style="text-align: justify;">
Disekolahin tinggi-tinggi kan biar jadi orang baek-baek, bukan jadi orang ketiga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-9GdJrLbZFNIW3165iV7CdH5IxiQr8mcmlqvtfYnRVqUFnyRUVSzoMSbkaBLYpTas35G4srHz8W_zy5y2wBSM-5nmZyH-iWGqjzkO8SuxBY9SLbrS860zpR6vYAXgBiTu34G9R7nv-_nK/s1600/48ea6d33b71d234d1a12aabe91707feb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-9GdJrLbZFNIW3165iV7CdH5IxiQr8mcmlqvtfYnRVqUFnyRUVSzoMSbkaBLYpTas35G4srHz8W_zy5y2wBSM-5nmZyH-iWGqjzkO8SuxBY9SLbrS860zpR6vYAXgBiTu34G9R7nv-_nK/s640/48ea6d33b71d234d1a12aabe91707feb.jpg" width="456" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Membaca buat gue adalah saat dimana gue sedang membuat dunia baru. Dengan membaca gue bisa tiba-tiba nangis, ketawa, dan bahagia sendiri. Kalo lagi serius baca, gue bisa bener-bener fokus, bahkan gue pernah baca buku sambil berangkat ke sekolah, jalan kaki, nyapa tetangga, nyebrang jalan raya, ngeberentiin angkot, bayar angkot, jalan sampe sekolah dengan mata gak jauh-jauh dari buku. Yah gimana lagi, lagi seru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
SERU GUNDULMU!!</div>
<div style="text-align: justify;">
AREP MATEK KETABRAK TREK MOK OMONG SERU!!</div>
<div style="text-align: justify;">
LAMBENE~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari SD gue udah jadi siswa paling rajin ke perpus, sebagai anggota perpus yang baik gue selalu berusaha untuk mengembalikan buku tepat waktu dalam keadaan baik. Selama 12 tahun bersekolah Alhamdulillah belum pernah sekalipun gue terlambat ngembaliin buku. 12 tahun hidup tenang tanpa utang denda perpustakaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari membaca gue dapet banyak banget cerita, ilmu baru, dan berbagai pengetahuan. Sayang sekali gue orangnya pelupa, jadi kalo suka ada yang sharing cerita buku gitu gue pasti lupa, pernah baca sih, tapi yang mana yaaa. Semua tulisan yang pernah gue baca suka pada berterbangan campur aduk dikepala. Makannya gue belajar nulis, biar apa yang gue baca, enggak langsung gue lupa. :)<br />
<br />
Kalo ada yang bilang orang yang suka baca itu pinter, BOHONG!!<br />
Gak semua yang suka baca itu pinter, buktinya gue masih langganan remidial tuh, masih suka malsuin tanda tangan orangtua dikertas ulangan yang dikumpulin lagi kalo nilainya jelek ( YaAllah ketauan ), masih suka jedot-jedotin manja kepala ke tembok karena merasa sangat bodoh.<br />
Orang yang suka baca itu bisa dibilang lebih banyak tahu, yang bukan berarti itu pinter, cuma lebih banyak tahu aja.<br />
Tempe enggak ya, palagi bakwan sama cireng.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah Allah pertama kali adalah membaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
Membaca membuat kita jadi tahu banyak hal. Membaca kondisi alam, membaca situasi, membaca gerak-gerik seseorang dan masih banyak lagi. Agar manusia belajar banyak tentang jagat raya, tentang segala interaksi yang terjadi di dalamnya. Agar manusia dapat memanfaatkan alam tanpa menjadikannya rusak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitupula kenapa Al-Qur'an diturunkan. Agar dibaca, menjadi buku panduan, agar semua hamba Nya dapat mengetahui tata cara berkehidupan yang baik, yang diridhoi Allah. Itu makannya pernah ada seseorang berkisah saat salah seorang temannya bercerita bahwa merasa hidupnya gamang, tidak jelas bagaimana, bingung , tidak tau arah. Maka seseorang tersebut menasehati,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>" Hidup ini ada aturannya kalau kamu merasa hidupmu seperti tidak tau harus bagaimana, bingung kemana arahnya, mungkin kamu kurang membaca buku panduannya. Atau kamu membaca tapi tak pernah benar-benar memahaminya."</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>MasyaAllah. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
btw, seseorang teman di atas itu gue sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat berada diposisi itu emang gue baru sadar, selama ini gue baca Al-Qur'an ya baca aja sebagaimana rutinitas sehabis maghrib atau sebelum memulai kegiatan di pagi hari. Baca sekedar yang oh-iya-gue-belom-baca aja bukan karna emang gue butuh panduan. Apalagi gue #Timbacaqur'anlumayanngebut mana gak pake helm lagi kan? belom punya sim. :(</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya sedikit demi sedikit semenjak temen gue nasehatin begitu gue jadi bisa lebih selow, dan berusaha untuk memahaminya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAN TERNYATA LEBIH SERU TERJEMAHNYA.</div>
<div style="text-align: justify;">
ANJERR, KENAPA GAK DARI DULU.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terjemah Al-Qur'an dengan bahasa semi formal, kaku-kaku bikin mikir itu ternyata seru banget, gak jarang saking serunya gue dibikin nangis. Sampe pas jaman SMP dulu saat rutinitas tadarus pagi dimulai, teman-teman yang lain baca Al-Qur'an dan gue diem-diem cuma baca terjemahnya, eh malah bikin gue nangis sendiri di kelas. Dan sukses bikin gue boong bilangnya 'kelilipan' sambil 'pura-pura' ketawa saat teman gue nanyain kenapa abis tadarus mata gue merah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Huhuhu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya gue ditampar, percuma gue kelas satu SD udah masuk kelas Al-Qur'an dimana temen gue saat itu rata-rata sudah kelas 6 SD, waktu ulangan yang lain ngerjain soal-soal sulit tentang Al-Qur'an tapi gue karna paling kecil cuma dapet tugas gambar. Ngapain gue baca terus Al-Qur'an pake kebut-kebutan segala, ngapain one day one juz segala kalo yang selama ini gue baca cuma sebagai formalitas duniawi, enggak pernah bener-bener gue jadiin sebuah kebutuhan sebagai buku panduan hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue baru sadar, kalo selama ini Allah nyuruh Membaca itu gak cuma sekedar baca kaya lagi baca iklan kecik dihalaman koran. Tapi juga harus dengan pemahaman, karena sebenarnya semua buku itu petunjuk, Mulai dari buku saku pramuka sampe Al-Qur'an, semua ada ilmunya, selalu ada hal-hal hebat yang bisa diambil saat kita membaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Membaca itu hobi yang gampang tapi susah, sudah saatnya membaca bukan sekedar jadi tulisan pencitraan dikolom hobi pada biodata.<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo menurut Sahabat Netizen yang penuh rahmat, kira-kira kenapa perintah Allah pertama kali itu Bacalah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
eh ternyata udah banyak banget gini gue tjurhat. Tutup aja apa ni? biar gak dilalerin.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga tidak ada faedah yang Sahabat Netizen bisa ambil dari tjurhatan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Akhirul kalam. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com41tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-41219713941131393972016-07-16T09:35:00.000+07:002016-07-16T09:35:35.759+07:00Allah Baik dan Segala Kejutan Baik<div style="text-align: justify;">
Assalamualaikum..<br />
Wasap yow!!</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini hari gini kalo baru ngucapin selamat lebaran dosa gak si?</div>
<div style="text-align: justify;">
Yawlaa Adibah telat abiss.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu mengalir bagaikan air,</div>
<div style="text-align: justify;">
Ramadhan suci telah berakhir,</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk salah yang pernah ada, dan khilaf yang sempat terucap,</div>
<div style="text-align: justify;">
Pintu maaf selalu kuharap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Taqaballahu minna wa minkum wa ja'alana Minal 'Aidzin Wal Faidzin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciyee lebaran, semoga makin dilebarkan, dilapangkan pintu maaf dihatinya, jangan hanya lingkar pinggang saja yang melebar. Yang mudik hati-hati dijalan biar yang dihati bisa jalan-jalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2 minggu lebih kayanya gue gak ngeblog, bener-bener gue menikmati detik-detik bubarannya Ramadhan + datengnya Hari raya Idul Fitri taun ini. Menikmati H- berapa lebaran yang berarti gue harus bantuin mamah ngelap-elapin toples, ngebersiin kaca, nata kue, ngulek bumbu opor, sambel goreng, manjat-manjat pohon jati ambil daunnya buat bikin gudeg. Menikmati H+ Lebaran yang muter-muter silaturahmi ampe masuk angin, kembung minum dari satu rumah kerumah lain, desek-desekan nganterin Royyan main Timezone, bolak-balik ngangetin opor yang kayanya gak abis-abis dah buset. Namanya juga Kehidupan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak banget kejutan-kejutan yang Allah limpahin ke gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue gatau lagi betapa baiknya Allah sama gue akhir-akhir ini, tahun 2015-2016 bakalan jadi salah satu tahun yang gak bakal pernah gue lupain seumur hidup. Tahun-tahun inilah dimana gue ngerasa baru bener-bener kenal sama diri gue sendiri, belajar banyak dari diri gue, bener-bener bisa dibilang ini tahun-tahun dimana pola pikir gue dirombak abis-abisan. Saat-saat dimana gue dibuat jatoh sejatoh-jatohnya, dibikin nangis senangis-nangisnya terus dipapah agar sanggup bangkit kembali, dirangkul untuk belajar ikhlas, dipeluk erat sampai bisa sekuat ini. Hanya tangan-tangan Allah yang bisa melakukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun-tahun dimana gue belajar banyak dari kegagalan dan mencicipi manisnya nikmat Allah dari segala penjuru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue manusia pecinta kegagalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gue merasa banyak bisa mengambil pelajaran dari sebuah kegagalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan dalam setiap keinginan atau cita-cita, gue selalu siap kalo apa yang gue inginkan itu tidak tercapai. Kalo kata temen gue, gue orangnya terlalu dini untuk berpikiran negatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal bukan itu maksud gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gue hanya siap gagal, bukan berarti gak siap menang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana siap menang, bukan berarti gak bisa gagal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekali lagi gue bilang, gue adalah manusia pecinta kegagalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo ada yang bilang kegagalan adalah kemenangan atau kesuksesan yang tertunda, gue kurang setuju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karna sanggup menerima kegagalan adalah satu kemenangan tersendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku mencintai cara Allah menguatkanku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
28 Juni kemaren pengumuman SBMPTN 2016 dikumandangkan ke seluruh penjuru Indonesia. Pengumuman yang sejak setahun silam gue semogakan. Mulai dari gue yang do'anya maksa banget sama Allah, harus lolos disini, jurusan ini, sampe akhirnya do'a gue jadi pasrah abis cuma 'Ya Allah dimana aja dah, yang terbaik, yang tidak melalaikanku atas nikmatmu, kalo emang gak dimana-mana yaa dimana kek' (teteup maksa)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi82PfzXOnL05drje9umRoxxrrxN2f4pvyb6F1p6lsMaAe1-ENqT8xLSo1KestFLsvPwFnaZ_YKATuSQzrJuMgTQ0c2AjybgHzLh-3vKxMwSOUcYmx8b5ZMECvgO8pmtlx5xOnSAXkDwujz/s1600/jhghg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="590" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi82PfzXOnL05drje9umRoxxrrxN2f4pvyb6F1p6lsMaAe1-ENqT8xLSo1KestFLsvPwFnaZ_YKATuSQzrJuMgTQ0c2AjybgHzLh-3vKxMwSOUcYmx8b5ZMECvgO8pmtlx5xOnSAXkDwujz/s640/jhghg.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari H Pengumuman SBMPTN gue gak langsung buka pengumuman, karena hari itu gue lagi diperjalanan mudik ke Pekalongan dan sinyal sepanjang jalan tuh kaya kamu. Suka kabur-kaburan. Bener-bener kacokan deh sinyalnya, dan malemnya pas udah sampe Pekalongan kartu SBM gue malah kebawa di dalem tas sepupu gue. Oke niat buka pengumuman SBMPTN dihari pertama GAGAL.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal di tanggal 28 Juni itu gue banyak banget dapet pesan-pesan wujud kekhawatiran dan deg-degan temen-temen gue perihal hasil SBMPTN. Lah nyang ikut SBM siapa, nyang deg-degan siapa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanggal 29 Juni gue baru buka pengumuman SBMPTN, itupun malam hari selesai buka bersama. Setelah sebelumnya gue buka bersama bareng 3 temen gue. Allah emang Maha Asik, setiap kali gue mau buka pengumuman SBM selalu sebelumnya gue baru kelar makan mi jago, mi jago tuh kaya mi pedes pake level-level gitu deh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Taun lalu, pengumuman SBMPTN pertama gue diawali dengan sepiring mi jago level 10, yang sukses bikin gue pedes lidah + pedes ati. Dan taun ini pengumuman SBMPTN kali kedua gue dibuka dengan mi jago level 7. Dan Alhamdulillah hasil pengumuman SBMPTN hari itu cukup membuat gue jadi diem sejenak dan ketiga temen gue teriak-teriak enggak jelas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah yang muncul bukan tulisan merah lagi, tapi tulisan biru yang menyatakan bahwa gue lolos di SBMPTN 2016 pada pilihan kedua Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam itu gue merasa nikmat Allah yang luar biasa sekali lagi dijatuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dibalik kebahagiaan gue yang luar biasa malam itu,sekaligus datang perasaan takut dalam diri gue. Ini tumbenan nih gue berhasil, biasanya juga gagal, ini mau ada apa nih? gue selalu merasa segala nikmat itu punya dua sisi, yang satu menyenangkan yang satu bisa berujung mengenaskan. Menyenangkan karna ya siapa coba yang gak suka diberi kemudahan, dan mengenaskan apabila nikmat yang kita terima malah melalaikan kita dari Yang Maha pemberi nikmat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asek<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain nikmat lolosnya gue di SBMPTN taun ini, masih banyak nikmat-nikmat yang gue terima akhir-akhir ini. Seakan-akan Allah masih pengen nyenengin gue banget, nikmat itu didatangkan dari berbagai penjuru. Gue masih bisa kumpul sama temen-temen di bukber angkatan. Ya walaupun acaranya berantakan karna masi makan terus tau-tau ujan. Gue masih dikasih kesempatan silaturahmi ketemu sanak saudara, tiba-tiba banyak orang yang ngasih gue hadiah padahal gue ulangtahun juga masih lama dan yang paling penting gue masih dapet THR tahun ini. YEAY!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HIDUP THR!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udahlah segitu aja,</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini kasih pesan-pesan gak nih agar seperti postingan yang bermutu?</div>
<div style="text-align: justify;">
Kasihlah ya,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buat yang akhir-akhir ini segala urusannya dimudahkan jangan lupa bersyukur, jangan pernah lupa sama Yang Maha memberi kemudahan. Karna sesungguhnya dibalik kemudahan terselip sebuah ujian.<br />
<br />
Buat yang masih diberi kegagalan juga gak boleh kalah bersyukur, MasyaAllah jatah gagalmu dikurangi, Allah hanya sedang membuatmu lebih kuat dari sebelumnya. Jangan pernah berhenti berjuang. Dunia ini keras bung, hanya orang-orang yang tak pernah berhenti berjuang yangbisa melewatinya.<br />
<br />
Buat yang masih dapet THR banyak-banyak bersyukur, mayan banget kan buat tambah-tambah duit jajan. Yang THR nya tinggal kenangan juga bersyukur Alhamdulillah masih dapet walaupun udah ludes, sini-sini ngobrol sama aku yang THR nya tinggal ampas doang. :')</div>
<br />
lah udahlah.<br />
Mohon maaf lahir dan bathin lagi.<br />
Maaf kalo Adibah banyak salahnya, ya gimana lagi Adibah masih manusia, masih tempatnya salah dan lupa. Ntar kalo udah jadi bidadari baruuu..<br />
Ya kalo jadi.<br />
<br />
Weslah kesuen rak bubar-bubar.<br />
<br />
Wassalamualaikum..<br />
<br />
<br />
<br />Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com36tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-72588579361895198222016-06-25T04:30:00.000+07:002016-06-25T04:30:24.249+07:0010 hari lagi<div style="text-align: justify;">
Hai</div>
<div style="text-align: justify;">
Wasap bruuh apa kabs?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
eh, kok kaya yutuber gini pembukanya, kebanyakan yutub yutub yutub lebi dari tipi bum!! nih pasti.</div>
<div style="text-align: justify;">
oke ulangin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamualaikum sahabat Netizen, Kaifa Khaaluk?</div>
<div style="text-align: justify;">
Udah hari ke-20 aja nih si Ramadhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seudiih...</div>
<div style="text-align: justify;">
Gak berasa banget yaa, lebaran udah deket deket deket deket deket eh jadian sama yang lain. ;(</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yhaaaa..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gimana nih gaes, udah berapa kali 'mau ngadain bukber' tapi berujung wacana?</div>
<div style="text-align: justify;">
Gue? jangan ditanya deh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keselnya lagi pas serius ngajakin bukber dan percakapan yang terjadi malah seperti ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
G (gue) : Bukber yok</div>
<div style="text-align: justify;">
T (temen) : Yok</div>
<div style="text-align: justify;">
T2 : Yok</div>
<div style="text-align: justify;">
T3 : Lhes ke.</div>
<div style="text-align: justify;">
T4 : Atur</div>
<div style="text-align: justify;">
T2 : Minggu ini aku free.</div>
<div style="text-align: justify;">
G : Kapan ke?</div>
<div style="text-align: justify;">
T5 : Maghrib oo.</div>
<div style="text-align: justify;">
G,T1,T2,T3,T4 : .................</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan percakapan berhenti disini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
YO PAHAM TEK BUKONE PAS MAGHRIB!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bikin emosi aja buset.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gimana tadarusnya udah sampe mana? udah hari ke-20 harusnya udah nangkring di juz 20 dong yaa buat yang target khatam sekali, yang khatam 2 kali, hhmm udah nyampe mana?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
*brb ngeliat target sendiri, terus nangis se mesjid*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijDMoR7Fj6h7jhgEoeJmPW9gKTHZeAFFUANm6JPcw4jmHZ4tN8I3F2VbUHjztTmCyu7-QYLq6pcFQXrqMJiVsF57vOje0hFM1brEuLNOlZx_mtCKdC8u1KXrH7hKw_6R0fdhwtTur629zf/s1600/moon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijDMoR7Fj6h7jhgEoeJmPW9gKTHZeAFFUANm6JPcw4jmHZ4tN8I3F2VbUHjztTmCyu7-QYLq6pcFQXrqMJiVsF57vOje0hFM1brEuLNOlZx_mtCKdC8u1KXrH7hKw_6R0fdhwtTur629zf/s640/moon.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://weheartit.com/" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
hhmm di H-10 lebaran ini aku mencium bau-bau orang mulai buang-buang duit di mall.</div>
<div style="text-align: justify;">
hhmm bau-bau keserakahan, bilangnya sih <b>"ini kan diskon, jarang-jarang lhoo biasanya gak segini nih"</b>. Huft Manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syaitan-syaitan kaya aku bisa apa? pengen belanja diskon juga tapi di kerangkeng.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
halah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ohiya ada yang tau 10 hari terakhir berarti apa?</div>
<div style="text-align: justify;">
Yoi, di bulan Ramadhan ini ada satu malam yang teramat sangat istimewa, malam yang sangat dinanti-nantikan kedatangannya, malam penuh berkah dibulan yang penuh berkah. Saiiikk</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam yang jauh lebih istimewa dari 1000 bulan. Dimana setiap umat islam yang menghidupkan malam ini dengan mendirikan sholat maka akan dapat pengampunan dosa dari Yang Maha Pemilik Alam Semesta. Makannya gak jarang di 10 hari terakhir gini, umat muslim berbondong-bondong meningkatkan kualitas ibadahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam istimewa ini adalah malam Lailatul Qadar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur;an. Malam yang luar biasa bukan? disebut-sebut sebagai malam yang sempit, kenapa? karena pada malam ini banyak penduduk langit alias malaikat turun ke Bumi, ngapain? ya ngapain kek, kan di Bumi banyak mall, belanja diskonan bisa keleuuuss.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gak deng ngaco gue.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ntar malaikat ngambek, amalan baik gue gak dicatet lagi. Padahal mah emang gak ada amalan baik gue yang bisa dicatet. :(</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karna banyak malaikat yang turun ke Bumi, makannya umat muslim berlomba-lomba memohon ampun dimalam kelimpahan yang pernah dijanjikan Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus malam lailatul Qadar itu yang mana si?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>" Rasulullah SAW beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau berkata : Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan."</i> (HR Bukhari (4/225) dan Muslim (1169) )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah jelaskan? malam Lailatul Qadar ini ada di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Kalo kata si mamah sih, dulu pernah cerita bahwa tanda-tanda malam Lailatul Qadar itu seluruh alam bersujud, semua pepohonan seakan -akan merunduk, hewan-hewan, suasana jadi adem ayem tenang, bocah-bocah yang suka ngelemparin petasan ke orang yang pulang teraweh tiba-tiba di iket ke tiang listrik sama Ibunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue sih percaya - percaya aja ya, dan sukses bikin gue merhatiin pot depan mushollah sama depan rumah tiap kelar teraweh di sepuluh hari terakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
Makannya rugi banget kan kalo di 10 hari terakhir yang super duper istimewa gini malah jadi sia-sia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan si siklus ibadah orang di 30 hari Ramadhan adalah 10 hari pertama teraweh full, masjid full, tadarus lancar. 10 hari kedua, bukber full, SOTR full, teraweh lumayan, tadarus lumayan. 10 hari terakhir Mall full, Tanah Abang full, dompet engap-engapan, tadarus mulai keteteran, teraweh seadanya, di masjid tinggal dua shaf.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lyfe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pokoknya kalo kamu tergolong yang mensia-siakan 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, aku kasih tau aja yaa RUGI!! *ngomong depan kaca</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pokonya untuk seluruh sahabat netizen diseluruh penjuru dunia, jangan mau jadi hamba yang merugi, jangan sia-siakan 10 hari terakhir bulan Ramadhan kali ini, karena belum tentu bisa ngerasain bulan Ramadhan tahun depan, dan karena yutub yutub yutub lebi dari tipi bum!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Eh, ini apa sih dari tadi gini, oh iya akhir-akhir ini gue lagi gabisa banget muvon dari suara merdunya akang Muzammil Hasballah, katanya dia anak ITB sering jadi imam disana, entahlah gue gak tau pasti asal-usulnya. yang gue tau pasti suaranya adeeeem bener kek ubin masjid abis jum'atan, dan suaranya bikin lega kek lagi jum'atan eh dapet tiang buat nyender.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/rOdi8cxR9xY/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/rOdi8cxR9xY?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenernya gue gak nonton videonya si, gak kuat ngakak liatin muka makmumnya pada serius banget, ada yang mukannya datar, ada yang sampe nangis, malah jadi ngakak sendiri, selera humor gue emang rendahan banget, ngeliat muka orang aja geli sendiri. Jadilah gue cuma dengerin suaranya abis itu buka tab lain. Ehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan pada video ini tepat diayat ke 26 surat Ar-Rahman yang berbunyi <i>Kulluman 'alayhaafaan</i> yang diulang 3 kali sama si akang Muzammil ini sukses bikin gue tiba-tiba merembes mili. Awalnya gue penasaran kenapa tiba-tiba nangis gini-alay-deh-Adibah, karena kepo akhirnya gue liat terjemahnya di Al-Qur'an. Ternyata terjemah dari ayat 26 itu adalah <i>Semua yang ada di Bumi itu akan binasa.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lheess</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pantes gue tiba-tiba nangis, rasanya seperti kehilangan. Kehilangan yang pasti akan terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lantunan ayat surat Ar-Rahman yang berkali-kali mengulang ayat <i>Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzibaan</i> ini sukses bikin gue gak berenti dengerin tiap hari. Coba deh kamu dengerin seriusan adem, gak beda jauh sama ubin masjid atau enggak es selasih warna ijo siang-siang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beuuh pokonya murotal murotal murotal lebih dari EDM bumm!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dah lah yaa, selamat menuntaskan bulan Ramadhan kali ini. Semoga tidak pernah menjadi hamba yang merugi, mari buat sibuk malaikat pencatat amal baik dibulan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirul kalam,</div>
<div style="text-align: justify;">
Taqabbalallahu minna waminkum, taqabbal yaa kariim, </div>
<div style="text-align: justify;">
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. </div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com50tag:blogger.com,1999:blog-5321957208758136395.post-46839598968122467902016-06-11T20:00:00.000+07:002016-06-11T20:00:29.423+07:00Srikandi Berjubah Hitam - Khawla binti Al Azwar<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Disini ada yang punya idola?</div>
<div style="text-align: justify;">
Gue rasa semua orang punya tokoh yang difavoritkan, dari penyanyi, pemain film, penulis, seniman, motivator, sampai tokoh-tokoh besar lainnya. Gue sendiri termasuk punya banyak idola, tapi gue kategoriin gitu, dibidang ini si A, bidang ini si B dll. Salah satu idola gue kategori tokoh-tokoh islam adalah ....<br />
<br />
Khawla binti Al Azwar.<br />
<br />
Udah kaya baca nominasi award - award gitu belom?<br />
<br />
Siapa dia? Markisam, Mari kita simak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVvrWvjGtYeN4majLT05bNm_iQIA1bFFq3YCOXafUHVsMxddN18nAcm6QMSdGre3_omLdMKIZIdXkm2sbLtuFSABDrX3TXcbysbbS4vNDf2VzlnLpPXX-613Ecv0qDnRrOCRBww1faq6gG/s1600/khawla-memiliki-andil-dalam-perjuangan-islam-_141108001839-464.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVvrWvjGtYeN4majLT05bNm_iQIA1bFFq3YCOXafUHVsMxddN18nAcm6QMSdGre3_omLdMKIZIdXkm2sbLtuFSABDrX3TXcbysbbS4vNDf2VzlnLpPXX-613Ecv0qDnRrOCRBww1faq6gG/s640/khawla-memiliki-andil-dalam-perjuangan-islam-_141108001839-464.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://google.com/" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Khawla binti Al Azwar, putri Malik atau Tariq bin Awsi yang memiliki julukan Al-Azwar kepala suku Bani Assad kaum yang sudah masuk islam jauh sejak Khawla belum lahir. Khawla memiliki seorang kakak laki-laki bernama Dhihar Al-Azwar yang mengajarinya berkuda dan pandai menggunakan pedang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Khawla binti Al-Azwar dikenal sebagai mujahidah yang sangat pemberani, keberaniannya dalam berjihad bahkan sering disejajarkan dengan Khalifah Umar bin Khatab dan Khalid bin Walid.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
GILSS!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dibalik kegagahannya di medan perang Khawla adalah sosok perempuan yang lembut berperawakan tinggi dan cantik, sehingga setiap kali berjalan terselip keanggunan sekaligus kegagahan seorang pejuang islam, Khawla juga pandai dibidang sastra lhoo. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Khawla adalah sosok wanita yang seringkali terjun dalam medan perang. Di medan perang perempuan biasanya bertugas sebagai tenaga medis atau petugas menyiapkan makanan bagi para pasukan muslim , bahkan tak jarang mereka jadi tahanan apabila dalam sebuah perang kaum muslim mengalami kekalahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda dengan Khawla, dia adalah sosok Mujahidah nyata di medan perang. Mujahidah yang tidak berhenti mengobati pasukan yang terluka yang juga tak pernah bisa tinggal diam ketika agama Allah dikoyak musuh-musuh Islam, dia siap bangkit mengangkat pedangnya, memacu kudanya, mengenakan baju perangnya menembus barikade musuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah dua kisah perjuangan Khawla di medan perang adalah saat terjadi perang antara pasukan muslim yang dikomandoi oleh Khalid bin Walid dengan pasukan Romawi di daerah Ajnadin tidak jauh dari Yerussalem. Disini keberanian Khawla benar-benar terbukti, bahkan disebut-sebut melebihi pasukan perang Khalid bin Walid sendiri yang jelas isinya laki-laki.<br />
<br />
GILSS!!<br />
CEWEK SETRONG ABES!!<br />
<br />
Selingan sedikit, gue pernah berada disituasi dimana gue jadi paling kuat diantara laki-laki yang ada, dan disini gue merasa mirip Khawla. Asek. Waktu itu lagi pelajaran Bahasa Indonesia saat tiba-tiba spidol kelas yang semata wayang kehabisan tinta. Bu guru yang mengajar nunjuk salah satu temen laki-laki gue buat ngisi spidol semata wayang itu ke ruang TU disertai ngomel-ngomelin anak sekelas karna beli spidol aja gak mampu, masa spidol cuma satu, emang gak ada yang bayar kas apa? BODOH KALIAN SEMUA!!.<br />
<br />
Sebenernya bukan gak mampu si kelas gue, cuma gak ada duit aja, duit kas lagi tipis. Lama nungguin temen gue ngisi spidol satu batang aja ampe 10 menitan, akhirnya satu temen gue disuruh nyamperin temen gue yang lagi ngisi spidol. Pas nyampe TU ternyata temen gue belom mulai ngisi spidol tapi lagi sibuk ngakalin buka tutup bagian belakang buat tempat ngisi tinta pada spidol semata wayang tersebut.<br />
<br />
Temen gue yang baru nyamper pun berusaha membuka tutup spidol yang sama tapi gak kuat, sampai akhirnya satu persatu anak laki-laki dikelas gue mencoba dan gak ada yang bisa. Padahal kelas gue ini laki-lakinya rata-rata atlit badan gede muka sangar semua, tapi buka tutup spidol aja gak sanggup, CEMEN. Sampai akhirnya gue iseng nyoba buat bantu buka, awalnya mah yang ada diketawain.<br />
<br />
"<i>Orak bakal biso bah, sumpah alote dyan, kowe rak ruh Eaxcel sing awake gedi be orak biso"</i> ucap salah satu temen laki-laki gue meremehkan.<br />
<br />
Gue gak ngejawab, gue minta spidol dari tangannya, gue buka sekali puter dan, kebuka dengan begitu mudahnya. Segampang itu. Gue heran ini temen gue yang lemah semua apa gue yang terlalu kuat, disitu gue ngerasa setrong abis kaya Khawla ( Anjir apaan Khawla mana ada buka tutup spidol ). Akhirnya gue jalan meninggalkan segerombolan temen laki-laki gue yang riuh di depan TU seraya melambai.<br />
<br />
"<i>Orak do nganggo Bismillah si kowe."</i> ( Pada gak pake Bismillah si lu )<br />
<br />
Kembali lagi ke kisah Khawla, pada perang melawan pasukan Romawi di daerah Ajnadin Khawla bersama sahabiyah lainnya terjun sebagai tenaga medis, megobati pasukan islam yang terluka. Sampai suatu waktu seperti yang di ceritakan dalam buku <i>' The Conqueri of Al-Sham '</i> karya sejarawan Arab Al-Waqidi, kakaknya Khawla yaitu Dhihar Al-Azwar yang menjadi pasukan utama dalam perang tersebut kehilangan tombak, terjatuh dan ditawan oleh musuh saat perang berkecamuk.<br />
<br />
Mengetahui kakak kesayangannya ditawan musuh, panaslah hati Khawla, dia langsung mengangkat pedang dan memacu kudanya, tanpa ragu Khawla menerobos pasukan Romawi yang berusaha menghalau dengan jubah hitamnya. Pasukan Khalid bin Walid dibuat takjub dengan keberanian tentara Allah tersebut.<br />
<br />
Khalid sang komandan perang takjub melihat ksatria dengan jubah serba hitam menutup seluruh tubuh yang terlihat hanya mata tajamnya merangsek pasukan Romawi dengan tebasan pedangnya. Sekali tebas, beberapa pasukan Romawi pun tumbang. Melihat keberanian tersebut Khalid bin Walid beserta pasukan pun terpecut semangatnya dan segera ikut bergabung.<br />
<br />
Meskipun 1000 pertanyaan terus menggantung. Siapa ksatria <strike>bergitar</strike> dibalik jubah hitam itu? Apakah ini dia sosok Power Ranger putih yang selalu datang belakangan? atau dia...<br />
<br />
Jadi kita perlukan penyelamat Bumi<br />
<br />
BOBOIBOY!!!<br />
<br />
Enggak gak mungkin.<br />
<br />
Pasukan sibuk menerka-nerka, ada yang menyangka jika ksatria berjubah hitam itu adalah Khalid bin walid, namun prasangka itu terpatahkan saat Khalid bin walid tiba-tiba muncul. Jadi siapakah dia?<br />
<br />
Terlihat oleh pasukan muslim lainnya, ksatria tersebut berada di tengah-tengah musuh, sesekali dia menghilang tidak telihat kemudian muncul dengan darah musuh yang menetes dari pedangnya.<br />
<br />
SAIIIIK KEREN ABES GA ADA OBAT!!<br />
<br />
Kalo kata Young Lex mah,<br />
<br />
KHAWLA IDOLA KESAYANGAN BUKAN BAYANGAN.<br />
YOW!!<br />
<br />
Keberaniannya membuat pasukan muslim kagum dan terus mendo'akan keselamatannya.<br />
<br />
Dalam perang kali ini pasukan Romawi berhasil dipukul mundur, usai pertempuran Khalid bin Walid mencari ksatria gagah berjubah hitam tadi, dia meminta ksatria untuk membuka penutup wajahnya, tapi ksatria itu malah menjauh dan berusaha menghindar dari pasukan muslim. Khalid bin Walid memaksa ksatria untuk memberitahu identitasnya, merasa tidak menemukan cara melarikan diri akhirnya Khawla menjawab dengan suara lembutnya.<br />
<br />
"<i> Saya tidak bisa menjawab karena saya malu kepada Anda, Anda adalah pemimpin besar dan saya hanya wanita yang hatinya terbakar."</i><br />
<br />
Mendengar itu Khalid bin Walid semakin penasaran dan berkeras meminta Khawla membuka identitasnya.<br />
Sayup-sayup terdengar ketukan gendang membawakan lagu bang Haji Roma irama bersama grup bandnya Soneta- Penasaran, dari arah tukang sound belakang panggung.<br />
<br />
<i>Sungguh mati aku jadi penasaraan~</i><br />
<i>Oh gadis cantik yang menjadi rebutan~</i><br />
<br />
<i>jet jet jet jet jet!</i><br />
<br />
Ya enggaklah anjer.<br />
<br />
Akhirnya Khawla mengaku dengan suara lembutnya, "<i> Saya Khawla binti Al - Azwar , saya bersama pasukan saat mengetahui kakak saya Dhihar Al - Azwar ditangkap pihak musuh. Maka saya melakukan apa yang saya harus lakukan."</i><br />
<br />
Mendengar itu Khalid bin Walid memerintahkan pasukannya untuk mengejar pasukan Romawi dan membebaskan para sandera. Pada operasi itu Khawla kembali bergabung dalam pasukan untuk menyelamatkan kakaknya. Setelah pertarungan yang sulit akhirnya Dhihar dapat diselamatkan.<br />
<br />
YEAAY!!<br />
<br />
Kisah perjuangan Khawla yang lain adalah saat Kawla menjadi pemimpin dalam pertempuran melawan masih pasukan Romawi. Saat itu tanpa diduga pasukan Romawi menyerang kamp wanita dan menangkap beberapa dari mereka termasuk Khawla.<br />
<br />
Ternyata mereka ditangkap untuk dijadikan budak pribadi komandan pasukan Romawi. Ya you know lah what i mean. Khawla marah besar mengetahui hal tersebut, menurutnya lebih terhormat sebuah kematian dibanding hidup dalam kehinaan. YEAH, HIDUP KHAWLA!!<br />
<br />
Seketika Khawla berdiri menyerukan semangat agar wanita sanderaan yang lain melawan dan memperjuangkan hidup mereka. Akhirnya wanita-wanita itu bangkit menyambar pasak dan tiang tenda tempat mereka disandera menyerang para penjaga, membentuk sebuah lingkaran ketat di bawah komando Khawla.<br />
<br />
Dan ya!, perlawanan mereka sukses membuat mereka terbebas dari sandera.<br />
<br />
Pertama kali tahu sosok Khawla binti Al-Azwar ini gue sungguh terinspirasi, keberaniannya, ketangguhannya membuat dia jadi sosok pejuang muslim yang melegenda. Saat gue takut menghadapi sesuatu, gue selalu inget keberanian Khawla sehingga membulatkan tekad untuk terus-menerus jadi wanita yang pemberani dan juga sholehah pasti. Gaungkan kembali tagar #Adibahsholehah2016.<br />
<br />
Sejauh ini si, gue bukan tipe perempuan yang penakut ya, bakat berani ini tertanam sejak kecil berkat nasehat Mamah " Jadi orang itu gaboleh takut sama apapun, cuma boleh takut sama Allah". Sejauh ini gue gak pernah takut sama yang namanya serangga, kecoa misalnya yang paling banyak ditakuti umat manusia, kalo lagi baca buku ada kecoa depan gue juga paling gue liatin doang, kalo terasa ngeganggu tinggal gue comot buang deh keluar, begitu pula yang terbang gue sih B aja, kalo terbang-terbang ngeganggu suka gue semplak aja pake buku gitu santai, toh teriak-teriak gak akan ngerubah kecoa jadi kupu-kupu. Udah Khawla banget belom? ( muntah aja gapapa )<br />
<br />
Begitupula kalo pas kegiatan organisasi, sebagai adek kelas kan kita sering ditindas tuh, kakak kelas sok galak-galak najong. Kalo gue gak akan sok-sok cupu biar gak kena hukuman, atau pura-pura baik padahal ngomongin di belakang kaya temen gue yang lain. Justru gue bakal lebih nyolot dari senior kalo emang gue gak salah tapi diomel-omelin. Percaya tidak percaya, ada kakak kelas yang mau ngelempar meja ke gue pada saat wawancara masuk organisasi saking emosinya. Abis katanya gue dimarahin tapi malah bales marah, dibentak malah bales bentak lebih kenceng, ya abisan dia ngamuk-ngamuk ga jelas padahal gue gak ada salah, kan nyolot. Ini sebenernya gue berani apa songong si?<br />
<br />
Kalo cuma sama hewan atau sesama manusia mah ngapain ditakutin, akumah cuma takutnya pas ditinggal dan baru sadar kalo selama ini sama-sama sayang. Eeaaa~<br />
<br />
PAAN NIH MALAH CURCOL !!<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Halah, pokoknya Khawla ini menginspirasi sekale. Gak kaya gue.<br />
<br />
Dia ngebuktiin bahwa perempuan bisa jauh lebih keren dari laki-laki, pada Khawla dibuktikan lewat keberanian dan caranya berperang. Khawla juga mengajarkan bagaimana kebulatan tekatnya untuk memperjuangkan agama Allah. Kalo jaman dulu berjuang di jalan Allah modelnya masih perang-perangan., kalo sekarang bisa lewat jalan berdakwah menyebar kebaikan, dengan menghargai diri sendiri juga bisa, memuliakan diri sendiri, contohnya untuk wanita dengan menggunakan pakaian yang sopan, yang baik, yang tidak menimbulkan fitnah, bersikap dengan baik, menjadi agen islam yang kuath. Punya cita-cita yang tinggi jangan dapet tugas berat dikit langsung ngetwit ' Ya Allah mau kawin ajaa.. :')', pantang menyerah, berani dan masih banyak lagi.<br />
<br />
Allahu Akbar!!<br />
<br />
Dan yang paling paling paling menampar gue adalah, sebegitu besar rasa sayangnya Khawla kepada Kakaknya, sebegitu cintanya Khawla sampai rela mengorbankan nyawanya demi saudara sekandungnya. Ini jadi salah satu alasan gue bener-bener sayang sama adek-adek gue, salah satu alasan gue rela berkorban apapun demi mereka. #Adibahsholehah2016<br />
<br />
Gue tau Khawla dulu tepat saat gue lagi berantem sama Mia, Mamah gue juga baru kelar ngasih nasehat,<br />
" Jangan berantem sama kakak atau adek sendiri, nanti kalo Mama sama Ayah udah gak ada kalo kamu pada kesusahan kalo bukan saudara kandung yang nolongin siapa lagi?"<br />
<br />
Saudara? mereka juga punya keluarga.<br />
Temen? Apalagi, kelak mereka punya lebih banyak urusan.<br />
Yang mau ngebantu ya saudara kandung, siapa lagi? konon katanya, keberadaan saudara kandung bakal jauh lebih terasa saat kita masing-masing sudah dewasa, masing-masing sudah beranak pinak, sudah paham pahit manisnya dunia. Bukan pas masih kecil yang bisanya cuma rebutan selimut, main lempar-lemparan tugas, rebutan mainan.<br />
<br />
Yah begitulah, semoga perempuan-perempuan yang baca postingan ini bisa mencontoh keberanian dan ketulusan Khawla binti Al-Azwar, jadi perempuan sholehah pemberani yang sanggup ikut memperjuangkan agama Allah.<br />
<br />
#Adibahsholehah2016 #Semuajugasholehah<br />
<br />
Bonus kostum Khawla versi bayangan Adibah :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_zC3mmDb4xqhp4rqvq-CKJ0ZgYGmET9tCftrT0oR8tcJ1DqJz8XJgBYB7dsfnpPHrMTDg8MA1KhkSHEmwnFRt15766wFgOCOIOvKeFjoqVpI2jJaPlwXQEvLqFyOXtClO7_S_AAKVIdpg/s1600/img312.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_zC3mmDb4xqhp4rqvq-CKJ0ZgYGmET9tCftrT0oR8tcJ1DqJz8XJgBYB7dsfnpPHrMTDg8MA1KhkSHEmwnFRt15766wFgOCOIOvKeFjoqVpI2jJaPlwXQEvLqFyOXtClO7_S_AAKVIdpg/s640/img312.jpg" width="356" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio3xIy_0uX_sktYtrfoBghnHqFtl9iQeMicA_T4zYw_gctp5Ag4dOReeNzA0HxzSiNiDyvaocM-UIyTO3ZMqcUbM_RxXJhleAOOuBVXqxECLylRtnEiBOyqcratZI8gQu3Vw3nynNpcmLQ/s1600/img315.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio3xIy_0uX_sktYtrfoBghnHqFtl9iQeMicA_T4zYw_gctp5Ag4dOReeNzA0HxzSiNiDyvaocM-UIyTO3ZMqcUbM_RxXJhleAOOuBVXqxECLylRtnEiBOyqcratZI8gQu3Vw3nynNpcmLQ/s640/img315.jpg" width="346" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNM9ARx54YkxlcjBs0iXJK6_sgpVLxqtWz1sRFYqVRyYf-6C0ds8SBaYt1JpHOD23mLYlISCFCJn_XY5jS_xsmNsTdtfLvkrLH7pIGlsxpPqv3vJG5PvAdCDNxu6GA9bW7v1puh0L8oIr1/s1600/img314.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNM9ARx54YkxlcjBs0iXJK6_sgpVLxqtWz1sRFYqVRyYf-6C0ds8SBaYt1JpHOD23mLYlISCFCJn_XY5jS_xsmNsTdtfLvkrLH7pIGlsxpPqv3vJG5PvAdCDNxu6GA9bW7v1puh0L8oIr1/s640/img314.jpg" width="377" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-beQrH2VxuH4YW7iCWig6YAlDaiWsMDrmJH7SO0j9UbHjEVYUXhOgbSdesqGg4TDx3KxkbkHhkOSHZA-zEkLCATtjBcgXvqOQeAcx6PfY_2MgNbXm-Qvp0aJ58f2vX6AZq9L0JWpdOYWp/s1600/img313.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-beQrH2VxuH4YW7iCWig6YAlDaiWsMDrmJH7SO0j9UbHjEVYUXhOgbSdesqGg4TDx3KxkbkHhkOSHZA-zEkLCATtjBcgXvqOQeAcx6PfY_2MgNbXm-Qvp0aJ58f2vX6AZq9L0JWpdOYWp/s640/img313.jpg" width="318" /></a></div>
<br /></div>
Syarifatul Adibahhttp://www.blogger.com/profile/00363469988447684446noreply@blogger.com62